Tandai bila ada kesalahan dalam penulisan, akan Author perbaiki nanti
Budidayakan untuk coment~
Sedari di perjalanan pulang menuju mansion, Naya terus mendiamkan Elang. Entah apa salah Elang kali ini, Elang tidak tau.
Mereka pun telah sampai di Mansion. Tanpa sepatah katapun Naya keluar dari mobil. Elang menghela nafas, ia mengikuti Naya dari belakang masuk ke dalam Mansion.
BRAKK
Sudah Elang duga Naya tidak akan membiarkan ia masuk ke dalam kamar. Sekarang ia mengetahui sifat Naya yang satu ini bila sedang marah.
Tidak lama pun Naya kembali membuka pintu kamar, ia tersenyum lebar pada Elang. Sedetik kemudian Naya menerjang tubuh Elang, memeluknya erat yang tentu dibalas Elang dengan tidak kalah erat. Ia benar-benar senang karena Naya memeluk dirinya seperti ini.
Elang terkekeh, "seneng kan?"
Cup
Naya mengangguk, "Makasih"
Setelah mengatakan itu, Naya kembali masuk ke dalam kamarnya meninggalkan Elang yang diam mematung.
Elang memegangi bibirnya, ia benar-benar terkejut saat Naya mengecup bibirnya. Jantungnya berdegup kencang, dengan secepat kilat Elang masuk ke dalam kamar.
Suara gemercik air terdengar, mungkin Naya sedang mandi. Elang duduk di sisi ranjang. Ia menatap ke arah box yang sudah terbuka. Untung saja saat di Mansion keluarga Wijaya, Elang buru-buru memesan full album beserta lightstick EXO. Tidak peduli harga dan ongkirnya yang mahal, Elang tidak mau Naya mendiaminya terlalu lama. Elang benar-benar divonis menjadi bucin akut.
Naya keluar dari kamar mandi, ia telah mengganti seragam sekolahnya dengan baju rumahan. Wajahnya pun tampak lebih segar.
"Mandi sanah" titah Naya.
Elang menatap Naya intens, "mau yang tadi dong Nay" pinta Elang seraya menunjuk bibirnya.
Pipi Naya memerah, "apasihh" ketus Naya lalu berjalan keluar kamar.
Elang terkekeh, Naya sangat menggemaskan bila sedang blushing. Ia pun bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar mandi.
Naya menatap ke arah Bi Tuti, "Bi biar Naya aja yang masak, Bibi beres-beres aja" pinta Naya diangguki Bi Tuti.
Naya membuka kulkas, melihat bahan apa saja yang bisa ia masak. Naya memutuskan membuat chicken katsu teriyaki.
Elang telah selesai mandi. Ia berjalan menuruni tangga menuju dapur, lalu duduk di kursi. Elang menopang dagunya, memandangi Naya yang sibuk memasak. Harum aroma masakan membuat Elang menjadi semakin lapar.
Setelah masakan telah jadi, Naya menghidangkannya di atas meja. Ia memanggil Bi Tuti untuk makan malam bersama.
Naya mulai mengambil piring, mengisinya dengan nasi dan chicken yang ia buat lalu memberikannya pada Elang. Setelah itu ia mengambil makanan untuk dirinya sendiri, begitupun dengan Bi Tuti.
Mereka makan dengan hening dan khidmat, hanya ada suara dentingan sendok yang saling beradu. Setelah selesai makan, Bi Tuti membereskan semua piring kotor. Naya dan Elang masuk ke dalam kamar.
Naya dan Elang saat ini tengah berbaring di ranjang, saling berhadapan. Naya ingin mengatakan sesuatu, tapi ia ragu.
"Elang?" panggil Naya.
"Apa hmm?"
"O-olimpiade 3 hari di Bandung" cicit Naya, ia takut Elang marah.
Elang menghela nafas, ia sudah mengetahui hal ini karena tidak sengaja membaca surat yang ada di tas Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ANNOYING HUSBAND [TAMAT]
Teen Fiction[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA] 'Sequel MY POSSESSIVE HUSBAND' #Gen2 Bagi Kanaya Grethania Wijaya, bertemu kembali dengan Elang Darmawangsa adalah musibah bagi dirinya. Sifatnya yang nakal membuat semua Guru banyak istighfar. Menurut...