Tandai bila ada kesalahan dalam penulisan, akan Author perbaiki nanti
Budidayakan untuk coment~
"Lo ga inget gue?" tanya Naya sendu.
"Ga" jawab Elang datar.
Aurell tertawa, "udahlah sanah pergi, Elang ga kenal sama lo" usir Aurell.
"Bener-bener dah itu nenek lampir, pengen gue jambak rambutnya" ucap Vania yang merasa greget.
Reza mempunyai ide, ia menghampiri satpam yang sedang berjaga dan membisikkan sesuatu pada 2 satpam tersebut. Ia juga memberi 2 lembar uang seratus ribuan pada satpam itu.
Kedua satpam itu mengacungkan jempolnya. Mereka menghampiri Aurell lalu menarik paksa Aurell untuk keluar ruangan.
"Gue mau dibawa kemana!" pekik Aurell meronta-ronta agar satpam tersebut berhenti menyeretnya keluar ruang Elang.
Reza melambaikan tangannya pada Aurell, "babayy, jangan balik lagi ya"
Vania mengacungkan jari tengahnya pada Aurell seraya memasang wajah yang menyebalkan. Reza yang melihat itu pun terkekeh geli.
Setelah kepergian Aurell, tiba-tiba suasana menjadi hening. Reza, Vania, Saga dan juga Dara mulai mendekat ke arah Elang.
"Lo beneran lupa sama gue?" tanya Naya sekali lagi.
"Emang lo siapa?"
"Dia istri lu, kok lo jadi bego sih" ucap Reza yang benar-benar merasa gemas terhadap Elang. Bagaimana bisa sahabatnya yang tidak punya otak mendadak menjadi amnesia?
"Istri? Lo pasti bercanda, gue masih sekolah belum nikah. Aurell bakal jadi istri gue di masa depan nanti" ucap Elang dengan santai.
Naya tersenyum menanggapi ucapan Elang. Terkadang, kita harus sesekali menipu demi kebaikan. Kebaikan untuk semua orang, untuk meyakinkan bahwa kita baik baik saja.
Namun... Wanita tetap wanita, hatinya lembut. Jika itu sakit, ia pasti akan menangis.
Vania, Reza, Dara menatap iba ke arah Naya. Ucapan Elang pasti sangat menyakitkan untuk Naya. Sedangkan Saga tetap memasang wajah datarnya seperti biasa.
"Gue mau ngomong berdua sama Elang" pinta Naya seraya menatap ke arah teman-temannya.
Mereka mengangguk lalu satu persatu dari mereka mulai keluar ruangan. Bagaimana pun Naya dan Elang juga butuh privasi.
"Lo sebenernya siapa? Kenapa ngaku-ngaku sebagai istri gue?" tanya Elang dingin dan menusuk.
"Kita beneran udah nikah!"
"Kenapa gue bisa nikah sama lo? Atau... Gue udah jebolin lo?" tebak Elang.
Naya menatap tajam ke arah Elang, bisa-bisanya Elang mengira mereka menikah karena accident.
"kita di jodohin!!"
"Kalo gitu, ayo kita cerai"
Mata Naya memanas, "ke-kenapa lo minta cerai?" lirih Naya.
"Kita kan cuman di jodohin. Kita juga tidak saling mencintai, lalu apa gunanya mempertahankan suatu pernikahan tanpa cinta?"
"GUE CINTA SAMA LO!!! PUAS LO?!" jerit Naya mengeluarkan unek-unek yang ada dihatinya selama ini. Air mata yang ia bendung sejak tadi perlahan namun pasti mulai menetes membasahi pipinya.
Elang tersenyum geli, dengan perlahan Elang mendekap tubuh Naya. Mencoba menenangkan Naya dengan mengelus-elus rambutnya. Bukannya tenang, tangis Naya bertambah kencang membuat Elang tidak bisa menahan tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ANNOYING HUSBAND [TAMAT]
Teen Fiction[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA] 'Sequel MY POSSESSIVE HUSBAND' #Gen2 Bagi Kanaya Grethania Wijaya, bertemu kembali dengan Elang Darmawangsa adalah musibah bagi dirinya. Sifatnya yang nakal membuat semua Guru banyak istighfar. Menurut...