Tandai bila ada kesalahan dalam penulisan, akan Author perbaiki nanti
Budidayakan untuk coment~
Alvaro berjalan dengan gagah di koridor sekolah. Beberapa siswa-siswi pun menyapa Alvaro. Tujuan Alvaro saat ini adalah ruang kepala sekolah.
"Permisi" ucap Alvaro seraya mengetuk pintu ruang kepala sekolah.
Pak Arif selaku kepala sekolah pun bangkit dari duduknya, "silahkan masuk Pak"
Alvaro mengangguk. Ia pun duduk di sofa bersebrangan dengan Pak Arif.
"Ada yang mau saya bicarakan, tapi sebelumnya saya minta tolong panggilkan anak bapak beserta temannya yang bernama Mita" jelas Alvaro.
Tubuh Pak Arif menegang, "ada perlu apa ya Pak sampai harus manggil anak saya?" tanya Pak Arif.
"Panggilkan dulu, nanti akan saya jelaskan" tegas Alvaro.
Pak Arif mengangguk, mau tidak mau ia harus patuh terhadap pemilik kepala sekolah. Hatinya benar-benar gelisah, sepertinya Aurell kembali membuat masalah.
Tidak lama pun Aurell datang bersama Mita yang ada disampingnya. Wajah mereka pun tampak gugup.
"Silahkan duduk" perintah Pak Arif pada Aurell dan Mita.
"Saya tahu kalian yang menyebabkan kecelakaan di acara kegiatan amal bulan lalu, bukti-bukti juga sudah saya kumpulkan" ucap Alvaro menatap tajam ke arah Aurell dan Mita.
Sontak tubuh Aurell dan Mita menegang. Mereka terkejut saat sang pemilik sekolah mengetahui bahwa mereka pelakunya. Padahal mereka bermain bersih, dan tidak meninggalkan jejak sedikit pun.
"Saya juga tahu bahwa kalian sering membully siswa-siswi yang tidak bersalah. Bahkan sampai membuat korban masuk ke dalam rumah sakit. Dengan ini saya menyatakan bahwa kalian dikeluarkan dari sekolah"
"Jangan keluarkan kami dari sekolah, kami janji akan berubah" mohon Aurell.
"Aurell tidak pernah membully Pak, itu hanya isu yang dibuat oleh siswa-siswi lain" bantah Pak Arif.
Alvaro menatap ke arah Pak Arif, "itu bukan hanya isu, tapi fakta. Bahkan saya juga ada video Aurell sedang membully korban dan semua data-data korban yang telah masuk ke dalam rumah sakit. Saya juga tahu anda sering membela anak anda"
Wajah Pak Arif tampak pucat mendengar ucapan Alvaro, "saya janji hal seperti ini tidak akan terulang kembali, saya mohon jangan keluarkan anak saya Pak"
"Pak Arif saya pecat karena telah korupsi uang pembangunan sekolah sebanyak 5M"
3 orang polisi pun datang, mereka memborgol kedua tangan Pak Arif lalu membawanya keluar menuju kantor polisi. Aurell menangis meraung-raung mengejar Pak Arif yang dibawa polisi, sedangkan Mita mungkin pergi ke kelasnya.
Alvaro bernafas lega. Semua masalah telah selesai. Setidaknya sudah tidak ada yang menggangu anaknya lagi. Ia pun menelepon Rey agar mencari kepala sekolah baru yang lebih bertanggung jawab.
Setelah berpamitan kepada guru-guru yang ada di sekolah, Alvaro pun memutuskan untuk pulang. Ia benar-benar rindu dengan istri tercintanya.
***
"MAMI NAYA KAPAN PULANGNYA? KOK LAMA SIH PADAHAL KAN ELANG UDAH KANGEN NIH" rengek Elang.
"Ga tau, selingkuh kali. Kamu kan jelek, Naya mana mau sama kamu" ketus Bella. Ia asyik membolak-balikkan majalah fashion.
"Elang ganteng tau, mungkin mata Mami bermasalah" gerutu Elang.
"Kamu bener-bener anak durhaka" pekik Bella melempar majalahnya tepat mengenai wajah Elang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ANNOYING HUSBAND [TAMAT]
Ficção Adolescente[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA] 'Sequel MY POSSESSIVE HUSBAND' #Gen2 Bagi Kanaya Grethania Wijaya, bertemu kembali dengan Elang Darmawangsa adalah musibah bagi dirinya. Sifatnya yang nakal membuat semua Guru banyak istighfar. Menurut...