20| Tamu Tidak Diundang

34.7K 4.1K 337
                                    

Tandai bila ada kesalahan dalam penulisan, akan Author perbaiki nanti

Budidayakan untuk coment~

"ASSALAMUALAIKUM. ELANGGG, MAIN YUK" teriak Reza seraya menggedor-gedor pintu mansion.

Pintu terbuka, menampilkan Elang yang menatap tajam ke arah Reza, sedangkan Reza cengengesan seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ngapain lo semua kesini?" tanya Elang menatap ke arah Reza, Saga, Vania dan juga Dara yang ada dihadapannya saat ini.

"Main" jawab Reza.

"Ga boleh, gue mau berduaan sama Naya" ketus Elang.

Saga memutar kedua bola matanya malas. Dengan tidak ada akhlaknya Saga menyerobot masuk ke dalam mansion diikuti Reza, Vania dan Dara dibelakangnya. Elang membulatkan matanya, ia mengumpat seraya menutup pintu dengan kasar.

"NAYAAA" pekik Vania menghampiri Naya yang duduk di sofa.

Naya menoleh ke belakang, ternyata teman-temannya datang. Mereka pun duduk di sofa, disusul Elang dengan wajahnya yang tampak sangat kesal.

"Mau minum apa? Biar gue buatin" tanya Naya.

"Terserah, samain aja" balas Vania disetujui oleh mereka

"Emang mansion sebesar ini ga ada pembantunya?" tanya Dara.

"Gue belum dapet pembantu yang pas, yang ngelamar kerja rata-rata gadis semua. Nanti gue bisa diamuk Naya" jelas Elang.

"Ayo gue bantu lo buat minum Nay" ujar Dara.

"Gue juga" tambah Vania.

Naya mengangguk. Mereka pun bangkit dari duduknya lalu berjalan beriringan menuju dapur.

"Lo tau ga Nay?" tanya Vania yang membelah jeruk menjadi dua bagian.

"Apa?" tanya Naya penasaran, sesi ghibah dimulai.

"Masa kemaren gue denger si Tito ghibahin si Aurell" ujar Vania bersemangat.

"Lo tau kan cowok kalo udah ghibah omongannya pedes" lanjut Vania.

"Emang si Tito ghibahin apaan?" tanya Dara.

"Aurell berulah, dia ngebully murid baru kelas 10 sampai masuk rumah sakit. Yang paling bikin gue kesel tuh, bapaknya malah ngebela" ujar Vania menggebu-gebu.

Naya tertegun mendengar ucapan Vania. Sepertinya nanti ia akan memberitahukan hal ini pada Papanya, yang jelas teman-temannya tidak tahu bila pemilik sekolah adalah Papanya.

"Ga adil banget buat korbannya, harusnya diberi pelajaran yang setimpal" kata Dara.

"Andai pemilik sekolah itu Papi gue, udah gue suruh tuh si Aurell sama bapaknya di depak dari sekolah"

Amit-amit dah Papa gue punya anak kayak lo batin Naya

Sesi ghibah ditutup setelah minuman dan beberapa cemilan sudah jadi. Mereka pun berjalan ke arah ruang tamu dengan nampan di tangan mereka masing-masing.

"KENAPA HARUS SOSIS, GUE ALERGI SAMA SOSIS" pekik Reza.

"Sendirinya punya sosis, segala alergi sama sosis lo" celetuk Elang terdengar ambigu.

Naya berjalan ke arah dapur lalu mengambil biskuit di dalam kulkas. Ia pun kembali ke ruang tamu dan memberikan biskuit tersebut pada Reza. Dengan senang hati Reza menerimanya.

"Asikk ada biskuit, makasih cantik" sorak Reza girang.

Elang menatap Reza tajam, "gausah bilang Naya cantik, dia cuma punya gue"

MY ANNOYING HUSBAND [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang