Tandai bila ada kesalahan dalam penulisan, akan Author perbaiki nanti
Budidayakan untuk coment~
Alarm di atas nakas berbunyi nyaring membuat Naya terbangun dari tidurnya. Naya merasa perut dan kakinya tertimpa sesuatu, ternyata ulah tangan dan kaki Elang.
"Lepas" teriak Naya seraya mengangkat kaki Elang.
"Apasih Nay, Elang masih ngantuk" gumam Elang dengan suara seraknya membuat Naya merinding.
"Awas, gue mau sekolah" ujar Naya yang meronta dalam pelukan Elang.
Bukannya melepaskan pelukannya, Elang malah makin mempererat pelukannya pada Naya, "Bolos aja"
Naya membelalakkan matanya mendengar ucapan Elang, karena kesal ia menyikut perut Elang dengan kuat. Usahanya pun berhasil, Elang melepaskan pelukannya dan merintih kesakitan.
"Sakit Nay" keluh Elang seraya mengusap-usap perutnya.
Naya mengedikan bahunya acuh, ia berjalan ke arah kamar mandi. Elang yang melihat Naya tidak peduli pun mengerucutkan bibirnya.
"Mendingan gue tidur lagi" gumam Elang lalu memejamkan matanya dengan guling yang ada di pelukannya.
Naya telah rapih dengan seragam sekolah yang melekat ditubuhnya. Ia menghampiri Elang, lalu menarik guling nya dan menjewer telinga Elang tanpa perasaan.
"Ampun Nay, lepasin" Elang pada Naya.
"Mandi!" Gertak Naya.
"Galak banget sih Nay, jadi makin cinta"
Naya mendengus sebal, ia melepaskan tangannya dari telinga Elang. Ia keluar kamar untuk memasak sarapan pagi.
Elang terkekeh, menurutnya lucu bila melihat wajah Naya yang terlihat marah. Entah kenapa Naya menjadi sangat menggemaskan dimatanya. Buru-buru Elang berjalan ke arah kamar mandi, ia tidak ingin Naya mengamuk nantinya.
Setelah selesai mandi, dengan rambut basah yang acak-acakan dan dasi yang masih menggantung dipundaknya Elang mulai menuruni tangga. Elang mendadak sangat merasa lapar saat mencium harum masakkan.
Elang menghampiri Naya yang ada di dapur, lalu terlintas ide jail di otaknya untuk menggoda Naya.
"I love you" bisik Elang di telinga Naya seraya memeluk pinggang Naya dari belakang.
Sontak tubuh Naya menegang, bulu kuduknya merinding saat helaan nafas Elang tepat di telinganya.
"Bales dong Nay" gerutu Elang.
"Mendingan lo duduk, Nasi gorengnya udah jadi" ucap Naya mengalihkan pembicaraan.
Elang tersenyum miris, lalu ia menuruti ucapan Naya duduk di pantry. Ia memandangi Naya yang sibuk memindahkan nasi goreng pada piring.
***
"Lo budeg? Kan gue udah bilang turunin gue di halte!" Protes Naya seraya melepaskan helmnya, lalu ia menyodorkan helm tersebut pada Elang.
"Sengaja, nanti Naya cape kalo harus jalan kaki" Bela Elang.
Naya mendengus kesal, ia berjalan dengan menghentak-hentakkan kakinya menghiraukan tatapan para siswa-siswi yang menatapnya aneh. Sedangkan Elang tertawa lalu mengejar Naya.
"Jangan cemberut, nanti tambah jelek" goda Elang.
"Iya gue jelek, puas lo?!"
Cup
Setelah berhasil mengecup pipi Naya, Elang langsung kabur untuk menghindari amukan Naya. Sedangkan Naya dan para siswa-siswi yang melihat itupun membulatkan matanya karena tingkah Elang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ANNOYING HUSBAND [TAMAT]
Teen Fiction[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA] 'Sequel MY POSSESSIVE HUSBAND' #Gen2 Bagi Kanaya Grethania Wijaya, bertemu kembali dengan Elang Darmawangsa adalah musibah bagi dirinya. Sifatnya yang nakal membuat semua Guru banyak istighfar. Menurut...