18| Perpustakaan

36.6K 4.3K 168
                                    

Tandai bila ada kesalahan dalam penulisan, akan Author perbaiki nanti

Budidayakan untuk coment~

"Naya tunggu!!"

Naya berdecak, kemanapun ia pergi Elang selalu mengikutinya sampai membuat Naya risih.

"Masa suami sendiri ditinggalin mulu sih Nay, dosa loh" gerutu Elang seraya menormalkan deru nafasnya.

"Ayo ke ruang OSIS" ujar Naya lalu berjalan duluan meninggalkan Elang yang semakin kesal.

Naya mengambil headset yang ada di dalam tas lalu memakainya. Telinganya seakan ingin pecah mendengar Elang yang terus mengoceh. Satu sifat yang kini Naya ketahui, Elang benar-benar cerewet seperti perempuan.

Elang mengambil salah satu headset di telinga Naya, lalu memakainya. Terdengar lagu yang Elang hafal, One Thing - One Direction.

"Naya suka One Direction?" tanya Elang.

"Hmm"

Tidak lama pun mereka telah sampai di ruang OSIS. Buru-buru Naya melepas headset yang ada di telinganya dan Elang. Ia pun duduk di kursi paling belakang diikuti Elang yang duduk di sampingnya.

Rapat pun dimulai, Satria mulai membagikan tugas menjadi beberapa kelompok dan membahas persiapan acara nanti.

***

"Nayaaa, Elang laper" rengek Elang seperti anak kecil.

" Makan lah" jawab Naya santai.

Saat ini mereka berjalan menuju parkiran karena rapat telah selesai. Elang pun terus merengek seperti anak kecil membuat Naya gemas jadinya.

" Naya kok ga peka sih, biasanya kan cowok yang ga peka" ujar Elang kesal.

"Cewek selalu salah di mata cowok" sindir Naya.

"Yaudah pulang sendiri" ujar Elang.

"Gue minta anter Satria aja deh"

Elang menatap Naya tajam, "coba ngomong sekali lagi"

"Ayo pulang, lo laper kan? Gue masakin nanti di rumah" ucap Naya mengalihkan pembicaraan.

Elang mengangguk lucu membuat Naya mengacak-acak rambut Elang gemas. Elang pun tersenyum senang karena ulah Naya.

Naya pun mengambil helm yang disodorkan oleh Elang lalu naik ke atas motor Elang.

"Pegangan dong Nay, Elang mau ngebut nih"

Naya mencubit pinggang Elang, "ga boleh ngebut-ngebut, bahaya"

Elang menarik kedua tangan Naya untuk melingkari pinggangnya.

"Ga boleh di lepas, ini perintah suami!" tegas Elang saat Naya akan melepaskan pelukannya.

"Terserah" jawab Naya ketus membuat Elang tertawa.

Elang pun menjalankan motornya meninggalkan area sekolah. Saat di jalan sesekali Elang mengebut untuk menggoda Naya.

Naya turun dari motor, lalu membuka helmnya. Ia memasang wajah galaknya pada Elang. Elang bukannya merasa takut justru malah tertawa. Naya yang melihat Elang tertawa pun terdiam sejenak, entah mengapa Elang semakin tampan bila sedang tertawa.

"Gausah ketawa, lo jelek" ketus Naya lalu berjalan memasuki mansion. Ia menghiraukan teriakan Elang yang memanggil namanya.

Brakk

Pintu lebih dulu tertutup saat Elang akan masuk ke dalam kamarnya. Saat Elang akan membukanya pun tidak bisa, ternyata pintunya terkunci. Elang mengelus dadanya mencoba bersabar, karena haus Elang pun memutuskan ke dapur untuk mengambil minum.

MY ANNOYING HUSBAND [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang