Tandai bila ada kesalahan dalam penulisan, akan Author perbaiki nanti
Budidayakan untuk coment~
Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh siswa-siswi kelas 12 SMA NUSANTARA, hari kelulusan yang akan diumumkan.
Elang, Naya dan juga teman-temannya saat ini berada di kerumunan para siswa-siswi yang sedang melihat apakah nama mereka termasuk ke dalam daftar lulus atau tidak di mading.
Elang mendengus, ia memilih menarik Naya kepinggir kerumunan. Ia tidak ingin gadisnya sampai sesak nafas.
Tiba-tiba seorang siswi menghampiri Naya, "selamat ya Nay, lo termasuk siswi yang lulus dengan nilai terbaik" ucap siswi tersebut.
Naya membulatkan matanya, "beneran?" tanya Naya memastikan.
Siswi tersebut mengangguk, "iya. Nama lo di urutan paling pertama" jawab perempuan tersebut.
Mata Naya berkaca-kaca, "thanks ya" ucap Naya. Siswi tersebut mengangguk lalu meninggalkan Elang dan Naya.
Elang mengusap rambut Naya, "selamat sayang, aku bangga sama kamu" ucap Elang lembut.
Naya meneteskan air matanya. Ia benar-benar tidak percaya bila ia lulus dengan nilai terbaik. Naya pun memeluk Elang erat menumpahkan segala perasaannya yang membuncah.
"MASYAALLAH ELANG, GUE GA NYANGKA NAMA LO ADA DI URUTAN KE 3" teriak Reza histeris membuat seluruh siswa-siswi memandang ke arah Reza.
Elang tertegun, "gue?" tanya Elang.
"IYA" balas Reza meyakinkan.
Elang tidak percaya, ia pun melepaskan pelukan Naya lalu berjalan menuju mading. Ia perlu memastikan apakah ucapan Reza benar atau tidak.
Elang terkejut, benar apa yang diucapkan oleh Reza bahwa namanya ada di urutan ke 3. Sedangkan di urutan kedua adalah Saga.
"Ga sia-sia gue libur main ML selama sebulan" gumam Elang.
Naya menepuk bahu Elang, "selamat, kamu pinter" ucap Naya seraya terkekeh.
"Makasih, ini semua berkat kamu yang mau ngajarin aku dengan sabar. Maaf kalo sikap Elang yang selalu susah disuruh belajar" lirih Elang.
Naya tersenyum lembut, "iya sayang"
Elang membulatkan matanya mendengar ucapan Naya, "coba bilang sekali lagi" titah Elang. Momen Naya mengatakan 'sayang' adalah momen sangat langka menurutnya.
Pipi Naya memerah, tanpa sepatah katapun Naya pergi begitu saja. Sontak Elang mengejar Naya, sesekali ia menggoda Naya membuat si empunya kesal.
Karena jam kosong, saat ini mereka sedang berada di rooftop sekolah. Elang dan Naya sedang duduk di sofa, menatap bangunan tinggi dan kemacetan ibu kota seraya memakan kuaci. Di pojok kanan ada Reza dan Vania yang sedari tadi terus berdebat, entah mereka berdebat tentang apa. Sedangkan Dara dan Saga sibuk memasang puzzle.
"Elang?" panggil Naya seraya menyandarkan kepalanya di bahu Elang.
"Apa?" tanya Elang.
"Ka-kamu mau kuliah di Amerika?" tanya Naya hati-hati.
Deg!
Tubuh Elang menengang mendengarnya, mengapa Naya bisa tahu? Padahal ia belum siap membicarakan hal ini pada Naya.
"Iya" lirih Elang.
"Tau darimana?" lanjut Elang.
Naya menunduk, "aku ga sengaja liat surat-surat pendaftaran kuliah kamu dilaci" cicit Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ANNOYING HUSBAND [TAMAT]
Fiksi Remaja[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA] 'Sequel MY POSSESSIVE HUSBAND' #Gen2 Bagi Kanaya Grethania Wijaya, bertemu kembali dengan Elang Darmawangsa adalah musibah bagi dirinya. Sifatnya yang nakal membuat semua Guru banyak istighfar. Menurut...