03| Di Jemput Elang

67.9K 7.1K 568
                                    

Tandai bila ada kesalahan dalam penulisan, akan Author perbaiki nanti

Budidayakan untuk coment~

"SELAMAT PAGI" Pekik Naya saat menuruni tangga.

"Berisik" ketus Devan.

"Dasar Abang jelek" balas Naya ketus.

"Udah jangan berantem terus, ayo sarapan" ucap Audrey menghidangkan nasi goreng.

Devin berjalan menuruni tangga dengan menenteng tas ransel di bahunya. Ia duduk di samping Naya yang tampak mengobrol dengan Audrey.

"Mama kira kamu ga ada jadwal kuliah" ucap Audrey kepada Devin.

"Ada Ma" ucap Devin datar.

Saat Audrey hendak duduk di tempatnya, Alvaro terlebih dahulu menarik tangan Audrey hingga terduduk di pangkuan Alvaro. Devan, Devin dan Naya hanya dapat memutar kedua bola matanya malas. Hampir setiap pagi mereka menonton kemesraan kedua orang tuanya.

"Tangannya awasin, aku mau duduk. Malu dong diliatin anak-anak" kesal Audrey mencoba melepaskan tangan Alvaro di perutnya.

Bukannya terlepas, Alvaro malah semakin mengeratkan pelukannya. Dengan geram Audrey mencubit pinggang Alvaro membuat si empunya refleks melepaskan pelukannya. Buru-buru Audrey duduk di kursinya sebelum Alvaro berulah lagi.

"Udah tua ga inget umur" cibir Naya membuat Alvaro membulatkan matanya.

"Kamu bilang apa tadi?" tanya Alvaro tajam.

Naya tersenyum kikuk, ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Gawat! Papanya dalam mode marah.

"Kalian romantis" ucap Naya mengacungkan kedua jempol tangannya.

"Uang jajan kamu Papa tambah" ucap Alvaro membuat mereka semua menatap Alvaro tak percaya.

"Alhamdulillah! Rezeki anak sholehah" ucap Naya menghapus sudut matanya yang tidak berair.

"Devan juga tambah" protes Devan.

"Devin juga" timpal Devin.

"Ga ada tambah-tambah. Urus perusahaan Papa, nanti Papa tambah uang jajan kalian berdua" ucap Alvaro tegas membuat Devan dan Devin menghela nafasnya pasrah.

"Sukurin" ledek Naya menjulurkan lidahnya meledek Devan dan Devin.

Baru saja Devan dan Devin ingin mencubit pipi Naya, suara seseorang menghentikan kegiatannya.

"Selamat pagi" ucap Elang seraya tersenyum lebar.

Naya mendelik tajam ke arah Elang, "ngapain kamu disini?" tanya Naya ketus.

"Jemput Naya" jawab Elang yang masih tersenyum.

"Naya gaboleh gitu, Elang ayo sarapan bareng kita" ucap Audrey membuat Naya memelototkan matanya.

"Makasih Mamer" ucap Elang.

Mereka semua yang mendengarnya heran, "Mamer apa?" tanya Audrey.

"Mama Mertua" ucap Elang polos.

"Ga mau saya punya menantu kayak kamu, sinting kayak bapaknya" desis Alvaro.

Elang mengerucutkan bibirnya kesal. Ini yang dinamakan kalah sebelum perang. Ia harus berusaha membuat Alvaro menyukai dirinya.

Mereka pun mulai makan. Tidak ada perbincangan diantara mereka, hanya ada suara dentingan sendok saling beradu. Setelah 5 menit berlalu, mereka telah menyelesaikan sarapan pagi.

"Naya, ayo berangkat" ajak Elang.

"Gue berangkat bareng Kak Devan sama Kak Devin" ucap Naya kesal.

MY ANNOYING HUSBAND [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang