33| Dirawat

38.5K 4K 589
                                    

Tandai bila ada kesalahan dalam penulisan, akan Author perbaiki nanti

Budidayakan untuk coment~

"Bagaimana keadaan istri saya?" tanya Elang saat seorang Dokter telah memeriksa keadaan Naya.

"Pasien mengalami cedera kepala ringan dan harus dirawat. Dapat pulih kembali dalam jangka waktu sekitar dua minggu. Tapi masa pemulihan tersebut harus tetap dipantau agar komplikasi tidak terjadi di kemudian hari." jelas Dokter tersebut.

Elang mengangguk, "terimakasih banyak Dok"

"Saya permisi dulu" ujar Dokter itu lalu pergi meninggalkan Elang.

Elang masuk ke dalam ruang inap Naya. Ia menatap sendu ke arah Naya yang terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit. Ia pun duduk disebuah kursi.

Elang menatap wajah pucat Naya, dengan hati-hati ia menggenggam tangan Naya yang terasa dingin. Tidak terasa air matanya menetes, Elang sangat cengeng mengenai apapun tentang Naya.

Pintu ruangan terbuka, orang tua dan mertuanya pun masuk ke dalam ruangan. Audrey menangis sesenggukan menatap ke arah Naya, Alvaro pun menenangkan istrinya. Sedangkan Bella menangis dipelukan Bima.

Alvaro menepuk bahu Elang, "saya sudah menemukan pelakunya, jangan khawatir"

"Siapa?" tanya Elang.

"Mita, dia yang merencanakan semua ini untuk balas dendam karena ia diusir oleh kedua orangtuanya. Bahkan dia mengajak kerja sama dengan adik Aurell, adik kelas kamu yang bernama Shireenia Winata" jelas Alvaro membuat Elang kaget.

"Sekarang mereka ada dimana?" tanya Elang.

"Mereka ada di polisi" balas Alvaro.

Elang bernafas lega, "terimakasih"

"Jangan kesenengan kamu, saya ngelakuin ini buat anak saya" ketus Alvaro.

Elang mendengus, mertuanya yang satu ini selalu mengajak perang. Menyebalkan sekali.

Tiba-tiba jemari tangan Naya bergerak membuka Elang menoleh ke arah Naya. Ia menatap ke arah Naya yang mulai membuka matanya.

"H-haus" ucap Naya serak.

Elang pun membantu Naya untuk menyenderkan tubuhnya pada kepala ranjang. Setelah dirasa Naya telah nyaman diposisinya, ia mengambil botol air mineral lalu membantu Naya untuk minum.

"Ada yang sakit?" tanya Audrey khawatir.

"Kepala Naya sedikit pusing" jawab Naya.

"Kamu harus banyak istirahat, jangan terlalu banyak bergerak" ucap Bella, Naya pun mengangguk.

Naya menatap ke arah Elang. Ia terkekeh saat melihat mata Elang yang tampak bengkak.

"Cengeng" ledek Naya. Elang menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia menjadi salah tingkah.

"Badboy kok nangis" cibir Alvaro.

"Jangan ngadi-ngadi lo" ucap Bima pada Alvaro, ia tidak rela anak semata wayangnya dibully oleh besannya sendiri.

"Nyenyenye" balas Alvaro.

"Semenjak punya anak, Alvaro makin ngeselin anjim. Kasian Audrey punya suami modelan gini" sindir Bima.

"Kasian Bella punya suami modelan boneka Annabelle" ejek Alvaro.

"Jangan berisik, ini rumah sakit" tegur Audrey.

"Aku tau sayang, siapa bilang kalo kita lagi di mansion seharga 10M" kata Alvaro santai.

"Kata Ustadz Udin, kalo ada yang sombong besoknya jadi miskin" sindir Bima.

MY ANNOYING HUSBAND [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang