Tandai bila ada kesalahan dalam penulisan, akan Author perbaiki nanti
Budidayakan untuk coment~
"Pokoknya Elang ikut jadi Panitia"
Naya mendengus kesal. Telinganya seakan ingin pecah mendengar Elang yang terus mengoceh. Entah kenapa hari ini Elang menjadi lebih cerewet.
"Satria!" panggil Naya membuat si empunya menoleh.
"Ayo masuk Nay, bentar lagi rapat dimulai"
"Eh bentar, lo ngapain disini?" tanya Satria pada Elang.
"Gue ikut jadi panitia bazar"
"Biarin dia ikut, gue yang bakal tanggung jawab"
Mendengar ucapan Naya, Satria pun mengangguk menyetujui. Mau menolak pun percuma, Elang pasti tetap memaksa.
"Ayo masuk" ajak Satria.
Elang dan Naya pun memasuki ruang OSIS. Terlihat para OSIS sudah duduk di kursinya masing-masing. Mereka pun menatap Elang dan Naya penuh tanda tanya.
"Ngapain lo kesini?" sinis Aurell.
Aurell juga termasuk salah satu anak OSIS walaupun penampilannya tidak mencerminkan seorang siswi karena pakaian ketatnya. Ayahnya adalah kepala sekolah SMA NUSANTARA, menggantikan Alvaro karena sibuk pada perusahaannya. Karena jabatan ayahnya, Aurell menjadi lebih berkuasa. Ia menyalah gunakan posisi ayahnya.
Naya hanya diam, tidak menggubris perkataan Aurell. Ia duduk di kursi depan sebelah kanan yang masih kosong, diikuti Elang tentunya.
"Baiklah semuanya udah kumpul, mari kita rapat. Sekolah akan mengadakan bazar amal, kira-kira konsep kegiatan apa yang bakalan kita adain?" tanya Satria. Selain menjadi ketua basket, Satria juga menjabat sebagai ketua OSIS.
Salah satu anak laki-laki mengangkat tangannya menyuarakan pendapatnya diangguki Satria.
"Gimana kalo bazar makanan, tapi yang ngadain kelas 12 aja" seru Arga.
"Menurut gue kalo cuma bazar makanan doang ga cukup, gimana kalo tambahin pelelangan?" saran Naya.
"Maksudnya? Gue ga paham Nay" tanya Satria.
"Jadi gini, kelas 12 kan banyak tuh dari golongan orang-orang kaya. Mereka bisa melelang barang-barang mereka yang masih bagus tapi udah ga kepake. Nanti uangnya bisa kita amalkan pada panti asuhan" jelas Naya.
"Bagus ide lo Nay, semuanya setuju?" tanya Satria.
Mereka pun mengangguk setuju, kecuali Aurell yang melayangkan protesnya.
"Gue ga setuju!"
"Kenapa?" tanya Satria heran.
"Ngapain kita ngundang anak panti, ga guna banget. Mendingan kita adain party aja"
Mereka yang mendengar itu pun menyoraki Aurell. Bahkan Naya pun mengumpati Aurell dalam hati.
"Kita menyetujui saran dari Arga dan Naya. Dihari pertama kita akan mengadakan bazar makanan, lalu di hari kedua acara pelelangan sekaligus mengundang anak panti" jelas Satria.
"Kalo urusan anak panti, serahin ke gue sama Naya" celetuk Elang yang sedari tadi hanya diam saja.
"Iya bener" ucap Naya menyetujui ucapan Elang.
"Oke gue serahin urusan itu ke kalian berdua. Untuk tugas keamanan acara, penyambutan tamu, MC, penghiasan ruangan acara, dan penanggung jawab acara bakalan gue bagi jadi beberapa kelompok"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ANNOYING HUSBAND [TAMAT]
Fiksi Remaja[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA] 'Sequel MY POSSESSIVE HUSBAND' #Gen2 Bagi Kanaya Grethania Wijaya, bertemu kembali dengan Elang Darmawangsa adalah musibah bagi dirinya. Sifatnya yang nakal membuat semua Guru banyak istighfar. Menurut...