Tandai bila ada kesalahan dalam penulisan, akan Author perbaiki nanti
Budidayakan untuk coment~
Elang berjalan di koridor yang tampak sepi karena seluruh murid telah masuk ke dalam kelasnya masing-masing. Elang baru saja menyelesaikan hukumannya karena ia terlambat datang. Ia pun memutuskan ke kantin untuk membeli minum, lari 20 keliling lapangan membuatnya sangat lelah.
Sepertinya nanti Elang akan memberi hukuman untuk Naya karena telah meninggalkannya.
"Bu, es jeruknya satu ya" ujar Elang kepada si penjual minuman.
"Berapa?" tanya Elang setelah minumannya sudah jadi, ia mengeluarkan uang 100ribuan dari kantong celananya lalu menyodorkan ke si penjual.
"Ga ada uang kecil?" tanya penjual tersebut.
"Ambil aja kembaliannya, makasih"
Setelah mengatakan itu, Elang melangkahkan kakinya ke rooftop. Sangat malas rasanya untuk mengikuti pelajaran, toh ia juga sudah telat.
Elang duduk di sofa. Ia sengaja menaruh sofa di rooftop. Bila sewaktu-waktu ia membolos, Elang bisa tidur di sofa.
Elang merebahkan tubuhnya di sofa dan menjadikan tasnya sebagai bantalan. Tidak lama pun ia mulai memejamkan matanya.
Brakkk
Elang terkejut saat pintu rooftop terbuka kasar. Sedangkan sang pelaku hanya cengengesan membuat Elang kesal.
"Ganggu" ketus Elang pada Reza.
Reza menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "lo ga ke lapangan? Cewek lo lagi nonton pertandingan basket sama SMA TRISAKTI"
Elang yang mendengar itu pun membulatkan matanya, dengan secepat kilat ia bangun dari tidurnya lalu berlari menuju lapangan.
***
"ASTAGA SATRIA GANTENG BANGET" pekik Vania. Sedari tadi ia sangat heboh meneriaki nama Satria.
Saat ini Naya, Vania dan Dara sedang menonton pertandingan basket di lapangan. Sedari tadi Naya dan Dara hanya menonton dengan tenang, lain halnya dengan Vania yang teriak-teriak histeris saat Satria mencetak poin.
Bukan Vania saja yang berteriak menyemangati Satria, bahkan hampir seluruh siswi SMA NUSANTARA pun begitu membuat suasana lapangan menjadi riuh.
Tiba-tiba Elang duduk disebelah Naya membuat si empunya kaget. Elang pun menatap Naya tajam, sedangkan Naya hanya mengedikan bahunya acuh.
Elang menarik tangan Naya, "ayo pergi"
Naya berbalik menarik tangan Elang, sehingga Elang terduduk kembali.
"Udah duduk dulu, tanggung bentar lagi selesai" ujar Naya.
Elang hanya mengangguk pasrah. Ia tidak minat menonton pertandingan, ia lebih tertarik menatap wajah Naya yang tampak serius menonton.
"Satria ganteng ya" celetuk Naya.
"Mungkin mata Naya bermasalah, jelas-jelas gantengan Elang daripada dia" ujar Elang kesal.
Naya mengedikan bahunya acuh, tidak menanggapi ucapan Elang.
Tidak lama pun pertandingan telah selesai. SMA NUSANTARA menang dengan skor 13-10.
Penonton pun bubar, karena sekarang sudah masuk jam istirahat Naya dan teman-temannya memutuskan untuk pergi ke kantin.
"Mau makan apa Nay?" tanya Elang.
"Bakso deh, sambelnya lima sendok ya" jawab Naya.
"Satu sendok cukup" tegas Elang lalu pergi ke arah tukang bakso. Ia tidak mau Naya sampai sakit perut bila makan makanan pedas terus.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ANNOYING HUSBAND [TAMAT]
Fiksi Remaja[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA] 'Sequel MY POSSESSIVE HUSBAND' #Gen2 Bagi Kanaya Grethania Wijaya, bertemu kembali dengan Elang Darmawangsa adalah musibah bagi dirinya. Sifatnya yang nakal membuat semua Guru banyak istighfar. Menurut...