5' Sadar, Yora

500 272 77
                                    

Hei, sadarlah Yora, lo itu siapa hah sampe dicium sama cowo tampan kayak dia? Hayolah?

"Hem?"

Suara itu mengejutkan Yora dan Yora pun akhirnya tersadar.

Astaga Yora, Itu hanya bayangan mu saja, mana mau pria tampan kayak dia mencium mu begitu saja .

Apa cuma khayalan! Kalo bener gakpapa sih!

"Lo ngapa nyebut nama gue teddy bear segala? Hah?" Vano melepaskan tangan Yora dengan kuat.

"Hey, kakak sendiri yang bilang kalo gak suka dipanggil 'kakak' segala, Katanya norak, tapi masih aja kakak nyebut 'kakak'." Yora bergidik kesal.

"Kapan gue ngomong?"

Apa dia lupa? Kok bisa lupa sih?

"Kapan?" Tanya nya sekali lagi,Vano sedikit memperkuat suaranya.

Dia ngambek gue panggil teddy bear! Perasaan dia sendiri yang bilang kan kalo dia gak mau dipanggil kakak.

Tiba-tiba terdengar suara pria yang memanggil Vano dari kejauhan. Iya, itu Dipa, dia memanggil Vano kala itu juga.

"Hey lo buruan ke kelas lo. Awas yah kalo lo manggil gue dengan sebutan norak itu."

Vano meninggalkan Yora sendirian didepan tangga. Perlakuan Vano ke Yora saat ini benar-benar membuatnya bingung.

Yora mengikuti Vano dari belakang. Yora menatap lekat Vano dari belakang tanpa Vano sadari.

Seketika saat Vano melihat kebelakang, Yora langsung memalingkan pandangannya.

"Cuacanya cerah ya?" Yora berdusta.

"Liatin gue ya, lo?"

"Siapa juga yang liatin kakak, Gue liat awan tuh. Cantik ya awannya kayak Yora?" Yora tersenyum manis kepada Vano.

Tapi senyuman Yora tidak direspon baik oleh Vano. Mereka sampai dikelas dan terlihat Dipa beserta rekan-rekannya sedang membagikan Brosur Kepeminatan anggota Osis.

"Lo belum dapet brosur kan?" Dipa memberikan Brosur kepada Yora. Yora mengambil nya dan duduk dikursinya.

"Lo diapain sama Kak Vano?" Bila berdecak senang.

"Lo tau gak sih. Gue kesel banget tuh ama cowok! Masa dia sendiri kan yang nyuruh gak boleh manggil kakak segala." Yora menunjukkan muka kesalnya.

"Yaudah sabar, nanti hati kalian juga nyatu"

Amin!

"Siapa bilang?" Yora berdusta.

"Gue!"

---

Istirahat dimulai. Yora, Bila, dan Raja bergegas menuju kekantin bersama. Terlihat mata Yora memandang si pria tampan. Siapa lagi kalo bukan Vano, Pujaan hatinya yang kini sedang dia dambakan.

Tak ketinggalan mata Vano juga menatap balik mata Yora tajam. Tatapan itu membuat Yora takut dan Yora segera memalingkan wajahnya.

"Mang Udin, Bakso 3 porsi, Dua pedas, satu enggak" Raja memesan makanan untuk mereka bertiga.

"Tunggu yah, mang udin siapkan dulu"

Tak lama sih mereka menunggu, tapi Yora yang kini tengah gelisah karena Vano sedang berada didekat mereka bersama teman-temannya.

Yora, Sadar ra, lo itu hanya anak baru, mana mungkinlah vano mau memperhatikan lo.

"Udah mang?" Yora berdecak kesal.

"Iya udah, nih bakso kalian, yang kamu gak pedas kan?"

"Iya mang" Yora segera mengambil baksonya dan melahapnya dengan ganas. Seperti anak kecil, kuah bakso Yora tumpah-tumpah.

Gak suka pedas? Ya itulah rasa makanan favorit Yora. Menurutnya, jika makan pedas akan membuat perut terbakar. Kata-kata itu ia dapatkan dari ayahnya yang telag tiada.

Mereka akhirnya menghabiskan makannya dan menuju kekelas mereka. "Lo berdua duluan yah, Gue mau kekamar mandi"

"Gue anterin yah?" Bila memegang tangan Yora.

"Gak usah, Gue sendirian aja" Yora melepaskan tangannya dari Bila dan Langsung menuju kekamar mandi.

Setelah selesai membuang air kecilnya, Yora mencuci mukanya di wastafel. Entah apa yang dipikirkan nya sekarang, Tapi pikirannya tak lepas dari pria tampan itu.

Katanya gak suka dipanggil kakak, nanti gue panggil mbak baru tau rasa lo teddy bear!

Yora keluar dari kamar mandi dan bergegas menuju kekelasnya. Jika ingin cepat kekelasnya, ia harus melewati ruang osis. Apa ruang osis? Yora tak pernah lupa kejadian didalam sana saat ia pertama kali datang ke Sma Saturnus ini.

Ia melangkahkan kakinya dengan cepat dan ia terkejut saat melihat pintu ruang osis terbuka, tidak seperti biasanya yang selalu tertutup.

Ia mengecek apa ada orang didalam sana atau tidak.

Benar! Ia melihat seorang pria yang menutup wajahnya dengan tasnya dan sedang meregangkan otot-otot nya. Apa? Bolos pelajaran nih maksudnya?

Ia memberanikan diri melihat lebih dalam. Tak sengaja, Yora menyenggol sebuah sapu dipinggir pintu dan membuat sapu itu terjatuh.

"Hey siapa disana!" Pria itu bangun dari tidurnya dan melihat kearah pintu.

Selamat! Sebelum pria itu melihat kearah pintu, Yora telah bersembunyi dibalik pintu duluan.

"Hey siapa disana?" Pria itu melanjutkan.

Apa dia bangun! Mampus gue! Semoga aja cowo itu baik gak sama kayak teddy bear!

"Kayak nya gak ada orang deh! Mending gue tidur lagi!" Pria itu kembali menutup mukanya dengan tasnya.

Kayaknya dia udah tidur lagi deh! Jadi aman!

Apes! Yora melangkahkan kaki nya perlahan dan tiba-tiba sebuah tangan menyentuh pundah Yora.

Haduh mampus gue! Gimana nih! Semoga gak teddy bear amin!

"Ngapain lo ngangguin gue tidur hah?" Yora menghadap kearah belakang dan Benar! Pria itu adalah Vano! Teddy bear nya Yora.

"Gu-Gue abis dari kamar mandi"

"Gak usah banyak alasan! Lo mau untit gue yah?"

"Enggak kok teddy bear"

"Teddy bear lagi! Bisa gak, gak usah manggil gue teddy bear ha?!"

"Gak bisa"

Tak seperti biasanya, wajah Vano kini menatap Datar wajah Yora.

"Mana ponsel lo?"

"Gue gak bawa ponsel, ponsel gue dikelas"

"Gak usah bohong lu, tuh kantong lo jendol-jendol, siniin ponselnya"

Yora yang kini tersadar, segera merespon perkataan Vano dan memberikan ponselnya kepada pria tampan itu.

Terlihat vano sedang mengetik nomor handphone yora diponselnya.

"Nih ambil!" Vano memberikan ponselnya dan meninggalkan Yora sendirian didepan ruangan osis.

Apa dia minta nomor hp gue? Ha gak salah? Gue seneng banget!

Yora kini terlihat senyum dengan lebarnya dan memegang erat ponselnya itu. Tapi Yora sangat terkejut mendengar seseorang memanggil namanya keras.

"Yoraa!" Teriak seseorang itu.

"Duh apaan sih Bila! Lo abis dikejar setan ha? Ngagetin gue lo tau gak!"

"Disini lo!" Bila menghelas napas kasar.

"Kenapa?"

"Gawat Ra! Gawat!"

"Gawat kenapa?"

"Mending lo kekelas! Cepetan!"

✒Note
Kira-kira kabar buruk apa yah yang dibawa oleh Bila?
Semoga gak terjadi apa-apa sama Yora yah guys.
Thanks For Reading.
TBC...

甜 : IRISH COFFEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang