12' Mysterious

248 99 62
                                    


"Yora." Bila Menepuk Pundak Yora yang tangah melamun. Gak bisa dibilangin. Bila selalu mengejutkan Yora yang tengah melamun.

"Bila!" Teriak Yora.

"Ehh Ra! Telinga gue mau pecah tau denger lo teriak!" Ujar Bila sembari Menutup telinganya yang tengah berdengung.

Yora hanya menghela napas kasar. Tak ada gunanya berbicara kepada anak yang gak bisa dibilangin.

Yora mengambil Kopi yang tengah dibawa Raja.

"Siniin Kopi gue!" Yora merampas dan menantas kopi itu sampai habis.

"Pelan-pelan dong Ra, ampas kopinya tuh, lo minum juga?" Tanya Raja.

"Biarin, Gue haus banget," Jawab Yora sembari Lega meminum kopi tandas.

"Ra, Tadi gue ketemu sama Riska, So sweet banget lo Ra, sampe pegang-pegangan tangan gitu sama Vano. Yang bikin iri, Vano hampir mencium Riska, Untung gak jadi gara-gara handphonenya Vano Bunyi,"

"Serius lo Bil? Masa Vano mau cium Riska di tempat umum kek gini?!"

"Iya gue serius, gak percaya? Tanya aja ama Raja, Dia liat kok!"

"Bener Ja? Lo gak liat kan?" Tanya Yora penasaran.

Raja hanya mengangguk pelan. Seakan tak percaya, Yora merasakan cemburu yang membara. Bila yang melihat Yora, langsung memeluk Gadis malang itu. Perasaan Yora saat ini campur Aduk. Rasanya ditusuk seribu pedang, dua ribu pisau, tiga ribu kapak, empat ribu samurai, lima ribu tombak. Kebayang gak tuh? Alah! Lebay lo Ra!

"Lo gakpapa?" Tanya Bila.

"Gakpapa Bil, oh btw gue ke Toilet bentar, udah kebelet!" Yora bergegas ke toilet dengan air mata yang menetes.

Udah gue duga! Gue hanya dimainin oleh perasaan gue! Gue hanya sekedar mencintai tapi tak memiliki!

Yora keluar dari kamar mandi sekitar sepuluh menit. Iya membasuh mukanya yang kusut. Entah kenapa takdir selalu mempertemukan dirinya dan Teddy Bear.

"Aduh." Yora memegang kepalanya yang terbentur tembok.

"Ga sengaja. Sorry," Vano membantu Yora berdiri.

Aw! Kepala Yora berdarah. Tangannya menahan luka itu supaya tidak mengeluarkan banyak darah.

"Kepala lo? Kok bisa? Yaudah gue bawa lo ke Uks." Seketika Vano menggendong Yora dan membawa diri gadis malang ini ke Uks. Yora menatap Vano sendu. Seakan tak percaya kalau Vano menggendong dirinya sekarang.

"Lo baring dulu disini, gue ambil kotak p3k dulu,"

"Gak usah Teddy, Gue gakpapa, lagian lukanya dikit doang, Gue bisa sendiri," Ujar Yora.

"Gakpapa gimana? Itu kening lo berdarah gitu." Tegas Vano.

Yora hanya diam. Percuma jika ia membantah lagi, pasti Vano tidak akan menghiraukannya lagi.

"Tuh obatnya, tuh kotak p3k nya, obatin sendiri, Gue buru-buru!" Vano keluar Uks tanpa basa -basi lagi. Apa maksudnya?

"Teddy!"

"Teddy Bear!" Teriak Yora kesal.

"Apa maksudnya tuh Cowok. Katanya mau obatin gue. Kok malah pergi gitu aja!"

Kenapa masih ada cowo kayak Vano yang sukar ditebak hatinya? Apa Vano merasa canggung dekat dengan Yora? Hanya diri mereka masing-masing yang mengetahui ini.

Yora mulau membersihkan lukanya dan menutup lukanya dengan perban.

Brosur! Hari ini terakhir! Apa yang harus dilakukan Yora sekarang? Apa masih ada waktu buat ngumpulin brosur itu? Sedangkan Hari ini terakhir!

"Yora!" Bila mendorong pintu Uks begitu saja.

Sok-sokan Bila. Yora menghiraukan Bila.

"Lo kenapa sih Ra? Sampe luka begini? Udah dua kali lo masuk Uks gara-gara sakit! Dan semua itu-" Yora memotong perkataan Bila.

"Semua itu gara-gara Teddy Bear itu. Kapan yah gue dapetin Teddy Bear! Bantuin gue dong Bil buat dapetin Vano!"

"Yah gimana yah Ra, gue juga bingung mau bantuin kayak gimana, lo nya gak ngaku aja gitu ke Vano tentang perasaan lo ke dia, pasti Vano akan pertimbangin kok."

"Gak ah gue gak mau! Malu gue Bil! Gue tuh anak baru, kenal juga engga, itu pun bersyukur banget kalo ketemu di sekolah."

"Namanya juga Cinta, Katanya lo cinta kan?" Tanya Bila.

"Pokoknya gue bakal misahin tuh si Riska dari Teddy Bear gue. Awas aja kalo sampe Riska jadi pacar Teddy Bear. Gue remuk badannya dia kayak gue remuk kepala Bila."

"Tega lo remuk kepala gue? Awas aja lo jadi Psychopath yah Ra! Gue masukin lo Rumah sakit Jiwa!" Canda Bila.

Yora hanya tertawa kecil.

Takk! Didepan sana terdengar suara pot bunga jatuh hingga pecah. Yora dan Bila terkejut mendengar itu, Bergegas mengecek keadaan diluar Uks. Nihil! Orang itu sudah tidak ada di Tkp.

"Siapa sih Ra, masa pot sampe pecah begini?" Tanya Bila penasaran.

"Mungkin Kucing, Kucingnya lagi marah kali,?" Canda Yora.

"Ha? mau kawin kali" Bisik Bila yang membuat mereka tertawa ngakak.

"Udah yok kita kekelas, Nanti kita dimarah," Ajak Yora.

"Okey Baby!" Bila menurut.

Ditengah jalan mereka menemukan sebuah amplop. Yora mengambil amplop itu dan membukanya. Sebuah kertas berisi tulisan!

"Bil ada tulisannya! Coba gue baca yah?"

"Sok atuh dibaca! Yang kenceng biar gue denger juga!"

"Oke gue baca"

"Ga usah kegatelan jadi cewe. Anak baru jangan sok-sokan mau ngerebut Cowo Most Wanted di SMA ini!”

"Ini maksudnya apaan sih Bil? Ini pasti ada yang kerjain kita nih!" Yora berdecak kesal.

"Udahlah! Palingan siswa yang lain lagi iseng! Udah ah, lo bawa aja buat kenangan,"

"Maybe," Yora hanya mengangguk. Mungkin memang ini ulah siwa yang iseng.

Kenapa dia gak takut sih! Gue harus lebih tegas lagi! Liat aja lo YORA! Orang Misterius ini bergumam dan meninggalkan persembunyiannya.

✒Note!

Kira-kira ulah siapa sih
Bikin greget tau gak
Positif thinking! Itu cuma orang Iri berhati dengki
Thanks for Reading
Voment diselalukan yah, tbc...

甜 : IRISH COFFEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang