Selamat membaca. Jangan bosen buat baca cerita Yora dan Vano.
---
Sesampainya di rumah Dipa. Ia melemparkan tas nya kesembarang arah. Dipa tampak heran, Kenapa dengan Cowo ini?
"Tumbern galau? Kenapa? Ga di kasih jajan sebulan sama bokap?" Tanya Dipa yang masih Fokus bermain Game diponselnya.
"Engga" jawab Vano singkat.
"Terus?"
"Ya gakpapa. Gue bingung aja Ama tuh cewe, Bro." Vano nampak serius.
Dipa seketeika menghentikan kegiatannya bermain Ponsel dan menatap wajah kusut sahabat nya itu.
"Astaga! Seorang Vano yang terkenal Dingin, Cuek, galak bisa galau sama cewe juga rupanya."
Dipa sedikit menyindir perilaku Vano itu. Dan Terlihat Dipa nampak tertawa senang.
"Kenapa Lo? Emang gue salah ya?" Cemberut Vano.
"Iya, gue kira lu Belok gegara bodo amat ama Cewe."
Vano seketika mengjitak kepala Dipa sedikit Kuat, "Ya kali! Engga lah. Sekalipun gue Gay gue juga milih milih kali, ga kaya Cowo modelan lu."
Vano itu sebenarnya ga galak guys. Apalagi Cuek ditambah dingin dicampur Badboy. Engga sama sekali, asalkan sama orang yang selama ini Vano kenal lama. Ya kaya Dipa contohnya, sama keluarganya.
"Lo udah tau belum kalo Lusa kita bakal ngadain tanding basket."
"Ya tanding aja. Gue ngikut kok. Lagi pula cape nih menang terus. Sekali-kali lah ya kalah," sombong Vano.
Emang sih, Team Basket SMA Saturnus adalah yang terbaik dari yang terbaik.
"Eitss! Jangan gitu dulu Bro. Nih lawan kita dari SMA Rajawali. Katanya Leader teamnya jago banget main Basketnya." Dipa bergidik ngeri.
"Takut? bawa santai aja kali. Optimis team kita bisa. Seenggaknya kita bisa latihan dua hari buat tanding. Aman deh kalo ada gue!"
Lagi-lagi Vano sombong sambil melipat kedua tangannya didepan dada bidang miliknya.
Vano itu jangan diragukan deh kalo main Basketnya. Kaum Adam aja suka liat dia lagi main, apalagi kain Hawa.
Mangkanya Yora tuh ngebet banget mau jadian sama Vano. Udah kaya, ganteng, terus galak, kece badai, ada ototnya, kekar, pokok komplit deh. Masa Yora ga ngambil kesempatan itu sih.
Kalo kata Yora tuh ya 'Nikmat tuhan mana lagi yang engkau sia-siakan'
Kadang suka ketawa deh sama sikapnya Yora. Apalagi Vano.
Sebenarnya Vano udah tau lama kalo Yora itu udah lama suka sama dirinya. Vano juga sering ngeliat Yora senyum-senyum sendiri sambil melihat wallpaper HP-nya. Foto Vano terpampang jelas disana.
"Heh! Gila Lo ya senyum-senyum sendiri?!"
"Apaan sih."
"Cewe mana sih yang Lo galauin. Setau gue ga ada cewe yang Lo taksir deh, kecuali mereka yang naksir sama Lo sampe ngejar-ngejar Lo," sindir Dipa lagi.
"Iri bilang Boss!" Vano mengejek.
"Gini-gini juga ada kali yang ngecrushin gue." Ujar Dipa tak mau Kalah.
"Lo tau kan, Adek kelas Lo itu, Yora"
"Tau lah. Tuh cewe yang Lo Galauin?"
Vano hanya menghela napas kasar. Ia juga bingung. Mangkanya Vano memilih Diam daripada ga sesuai sama Hati kecilnya itu.
Ternyata emang ga enak ya, kalo dua insan sama-sama memendam Rasa. Ya ga readers?
"Tapi setelah dipikir-pikir, Tuh cewe imut mana Cantik lagi. Apalagi waktu pertama gue ngeliat dia dikelas nya itu, Ada chemistry tersendiri dalam dirinya, Van. Gas aja lah kalo gitu."
Vano mendengus kesal menatap males kearah Dipa.
"Bener kan, Daripada Mumbazir cewe secantik Dia Lo ga ambil,"
"Jangan!" Ujar Vano reflek.
"Tuh 'kan! Gas aja Van. Daripada direbut sama orang." To the Point Dipa.
"Tapi gue bingung. Seenggaknya gue tau cara dekatin nya. Soalnya gue udah terlanjur bersikap cuek sama galak ke dia, Dip." Tegas Vano.
"Ya Lo sebagai cowo cari cara lah buat dapetinnya. Masa Gitu aja Lo lemes-lemes."
Vano nambah dibuat pusing oleh Dipa. Niat nya mau dikasih saran lebih baik, malah sekarang tambah Rumit.
Udahlah, Vano keluar dari kamar Dipa, dan berpamitan ke orang tua Dipa, mau pulang.
"Hati-hati. Jangan lupa pajak jadiannya kalo udah dapetin dedek Yora ya!!" Teriak Dipa dari dalam kamar.
Vano tak menggubris. Ia pulang dengan tangan kosong bersamaan pikirannya yang ngang ngong ngang ngong.
✒Note
Maaf kalo feel di part ini kurang dapet di kalian. Jangan sampai ketinggalan cerita nya ya. See you!
KAMU SEDANG MEMBACA
甜 : IRISH COFFEE
Roman pour Adolescents为了你 :"What's wrong with me loving him not loving me? doesn't it take long for hearts to move quickly?" Ketika Cinta bungkam, maka mulut ikut Diam. Ketika Hati tak berani mengungkapkan, maka dirimu tersiksa akan rasa yang Bertahan.