37' Feel good with you

22 2 0
                                    

♪ Say you won't let go - James Arthur ♪
*

Vano menghela napas kasar lalu melemparkan tubuh jangkungnya ke atas kasur. Terlintas di pikiran nya sejenak waktu sore tadi.

"Kenapa Yora gemesin banget!" Vano menutup wajahnya dengan guling sehingga menahan teriakannya.

Lalu ia mengalihkan pandangannya ke arah meja belajar nya. Diatas sana terletak sebuah boneka beruang berwarna cokelat. Di dada boneka beruang itu terdapat pita putih.

Siapa yang tidak tahu dengan Boneka itu? Yup! Boneka Yora yang hilang waktu itu saat Ulang tahunnya. Boneka itu sebenarnya adalah pemberian Vano. Cuma Vano ambil lagi karena ia masih ragu sama perasaan nya kemarin.

Vano beranjak dari kasurnya. Mengambil handuk yang tergantung dibelakang pintu kamarnya, "Udah lama engga..."

---

"Cepetan Yor! Lama amat siap-siap nya!" teriak Billa dari luar kamar Yora yang terkunci dari dalam.

"Iya! Sebentar!"

Malam ini, tepat pukul delapan mereka berdua ingin pergi ke Café buat nenangin pikiran mereka. Pasalnya, Kerja kelompok sore tadi membuat pusing tujuh keliling.

Niatnya sih mau ngajak Raja, cuman Raja mageran dan pengen main PS nya aja Dirumah. Yaudah, Yora dan Billa ga maksa juga sebenarnya.

Mereka berdua ke Café sengaja naik Motor. Pakek motornya Billa, Motor Yora habis bensin, jadi ga sempet ngisi sore tadi.

"Entar Lo bayar Bensin gue," ujar Billa yang tengah fokus mengendarai.

"Perhitungan banget Lo jadi temen, Bil."

"Bukan perhitungan, tapi sekarang Bensin tuh lagi naik, Lo mau gue suruh Lo yang ngantri di SPBU?"

"Kalo motor gue ada bensin ya pakek motor gue ya Bangsat! Lo sih ngadi-ngadi! Udah ah, gue traktir aja gimana?"

Mata Billa berbinar. Nampak jelas dari Kaca spion, Yora hanya memutar kedua bola matanya malas.

"Beneran ya?"

"Ya! Es teh doang sih tapi," kekeh Yora.

"Ihhh! Ga like deh sama Yora!" Sebel Billa. Yora tertawa melihat tingkah Gemas Billa saat ini.

"Iya deh iya. Terserah Lo mau makan apa, gue yang bayarin," ucap Yora.

Sekarang mereka sudah sampai di Café tujuan mereka. Café ini tak jauh dari area SMA Saturnus. Cuma, Café ini tidak ramai dikunjungi. Bukannya engga laku, tapi semua orang lebih memilih buat nongkrong disini kalo lagi ada Tugas sekolah atau tugas kuliah doang.

"Pesen apa?" tanya Billa.

"Irish Coffee deh satu, sama Sandwich satu," jawab Yora yang lagi mengeluarkan Laptop dari Totebag nya.

"Oke, samain aja biar ga ribet."

Billa memanggil waiters lalu menyebutkan pesanan mereka berdua.

Mereka sibuk membicarakan permasalahan kerja kelompok sore tadi. Hingga sepuluh menit berlalu, pesanan mereka sampai. Billa Sempat mengumpat karena pesanan nya lama nyampe, tapi Yora coba nenangin, harus banyak sabar kalo sama Billa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

甜 : IRISH COFFEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang