6' Timeless

466 256 51
                                    

♪ Timeless - Taeyeon ♪
*

Yora dan Bila segera berlari menuju kelas mereka. Disana terlihat seorang Guru perempuan sedang menatap Yora marah.

"Yoraa!" Teriak guru itu.

"Iya buk sari, Ada apa?"

"Darimana Aja kamu! Kamu tau ini jam berapa? Kenapa masih mau istirahat?!"

"Eng-enggak buk. Tadi Yora abis dari kamar mandi, kebelet," Yora menunjukkan deretan giginya.

"Gak usah banyak alasan! Sekarang kamu ibuk hukum! Berdiri dilapangan! Jangan boleh masuk saat saya sudah memperbolehkan kamu masuk! Ngerti?"

Gak pak sobirin, Gak buk sari, sama aja kayak nenek lampir.

Astaga Yora! Demi melihat pria tadi lo dihukum.

Yora menuju kelapangan dan mulai berdiri disana. Ia nampak sangat kepanasan karena hari sudah sangat terik. Yora tidak tahan lagi dengan panasnya matahari dan dirinya jatuh tak sadarkan diri.

---

Yora membuka matanya perlahan dan mencium aroma minyak kayu putih. Ia terkejut kenapa ia bisa ada disini.

Ia melihat seorang pria baru saja keluar dari ruangan ini. Ya, ini UKS, sekarang Yora sedang berada di UKS. Ia melihat siapa Pria yang baru saja keluar dari kelas nya ini.

Ya, si pria tampan, most wanted Sma Saturnus, Rivano Leonard.

Yora heran kenapa ia keluar saat dirinya tengah sadar.

Ayolah yora, Mungkin dia malas bertemu denganmu, Lo pikir lo itu siapa yang seenaknya minta perhatian lebih dari dia.

Yora melihat kearah meja didekatnya dan sudah ada beberapa makanan diatasnya. Ia mengambil air putih diatas meja itu dan meminumnya. Ia melihat banyak sekali roti dengan rasa coklat.

Untung! Yora sangat suka dengan rasa coklat. Ia membuka bungkus roti itu dan memakannya dengan lahap berharap tenaga nya kembali normal.

Terlihat dua orang teman Yora masuk kedalam UKS, siapa lagi kalo bukan Raja dan Bila.

"Hey Ra, Lo gak papa? Kita sangat khawatir kalo lo pingsan!" Bila memegang kepala Yora.

"Lo gakpapa kan?" Raja dan Bila menatap satu sama lain.

"Udah tenang aja! Gue gakpapa kok" Yora memeluk Bila yang kini tengah duduk disamping nya.

"Eh kita bawain makan sama minuman loh Ra! Tapi minumannya kopi,"

"Ha kopi! Sini kasih gue!"

Ya tuhan! Yora meminum kopi itu dengan lahap.

"Ah segarnya!" Yora menunjukkan muka senangnya.

"Lo suka kopi Ra?" Raja mengerutkan dahinya.

"Banget malah!"

"Baru tau gue!" Raja tersenyum kecil.

"Sama gue juga lo Ra! Kirain wanita secantik lo sukanya Thai tea, atau Lemon juice gitu" Bila ngeledek dengan senyum manisnya.

"Gak dong! Gue gak suka malah minuman kayak begituan! Norak tau"

"Yaudah, lo mau kekelas bareng kita gak? Apa lo masih mau disini?"

"Gue kekelas aja deh! Bosan disini mah!"

Mereka bertiga pergi kekelas. Terlihat semua siswa di kelas Yora sangat khawatir dengan kondisi Yora sekarang.

"Oh yah ngomong ngomong siapa yang bantuin lo pertama kali Ra?" Bila mengerutkan dahinya.

"Itu si Teddy Bear, tapi pas gue sadar, dia malah pergi gitu aja!"

"Jangan-jangan dia udah mulai suka tuh sama lo Ra! Mangkanya dia canggung buat ketemu lo hehe!" Bila kita menyenggol tangan Yora.

"Dia takut kali sama Lo Ra! Kirain lo kuntilanak ama kak Vano hahah" Reja tertawa dan membuat mereka berdua tertawa.

Apa? Dia suka sama gue? Gak! Gak mungkin most wanted suka sama gue! Teddy bear aja lagi deket sama nenek lampir, masa dia suka sama gue siha! Tapi kalo boleh juga gakpapa! Yora tersenyum setelah bergumam.

---

Bel waktu pulang telah berbunyi. Seluruh siswa bergegas pulang, begitupun dengan Yora.

Ia menuggu didepan halte bus karena ia telah memesan taksi online. Tapi sudah dua puluh menit Yora menunggu tapi taksi tak kunjung datang.

Ia sangat lelah berdiri sekarang. Terlihat sebuah motor menghampiri dirinya dan pria itu mengklakson motornya dengan kuat.

"Siapa sih! Jalan noh gede! Pakek ngelakson kearah gue lagi!" Yora bergidik kesal.

Pria itu membuka helmnya dan ternyata si teddy bear Yora.

Ha teddy bear? Gak salah gue disamperin teddy bear?

"Naik."

Yora hanya menatap wajah Vano dan tidak menggubris perkataannya.

"Uhuk uhuk" Yora kaget. Ia langsung menaiki motornya

Apa dibonceng sama Teddy Bear gua! Waw seneng banget gue!

Untung motor yang dikendarai oleh Vano tidak begitu kencang dan membuat Yora merasa aman.

"Rumah loh dimana?" Vano memulai pembicaraan.

"Bentar lagi sampe kok"

"Iya, Dimananya? "

"Hemmm, noh ada pertigaan, belok kanan yah, Terus lurus, ada Perempatan Belok kanan lagi" Yora menunjukkan jalannya rumahnya.

Vano tak begitu menggubris perkataan Yora. Ia hanya diam sembari mengendarai motornya pelan.

Tak lama mereka sampai didepan rumah Yora. Yora turun dari motornya dan menatap wajah vano sendu.

Vano memutar kedua matanya malas dan menarik tangan Yora. "Buka telapak tangan lo,"

Yora segera membuka telapan tangannya dan Vano memberikan sebuah botol minyak kayu putih kecil.

"Makasih yah." Yora tersenyum manis padanya.

Vano tidak membalas perkataan Yora. membalas perkataan Yora?, menatap Yora saja tidak.

Ia bergegas pergi meninggalkan Yora dan Rumahnya.

Aneh banget dah! Apa dia ngambek gue panggil dia teddy bear terus? Gengsi kali ya tuh orang. Gapapa deh, untung ganteng!

✒Note
Ngambek gak kira-kira Vano sama Yora?
Apa memang ini sifat asli Vano ke Yora yah?
Thanks For Reading
See you, Tbc...

甜 : IRISH COFFEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang