18' I can? (Romancin')

102 16 15
                                    

Up lagi!
Masih setia dgn cerita ini?
Spam komen disini >

♪ Mood - 24kGoldn & Justin Bieber ♪
*

"Itu bakso gue, kak"

"Lo ambil noh bekas gue"

"Tapi udah kak makan belom?" dengan polosnya Yora mengatakan hal itu. Jelas-jelas Vano tertidur dari tadi.

"Udah gue jilat." Vano menatap Yora sedikit tajam yang membuat Yora memalingkan mukanya Otomatis. Sialan!

"Yora!" Billa berteriak layaknya Pemanggil Roti dan Kue Putu.

"Iya iya sabar." Cemberut Yora sembari pergi dari hadapan Vano dan teman-temannya.

"Beli lagi aja kalik!" Billa menyenggol lengan Yora kuat, membuat dirinya reflek menepis bahu Billa, "Apa-apaan sih Anj!"

"Lo pikir bentar nunggunya?"

"Kan masuk masih lama! 7 menit lagi" jawab Billa santai. Yora ingin sekali menabok Pipi Billa saat ini juga.

Sabar Yoraa! gumamnya sembari menatap sinis Billa.

"Kalo enggak pesen minum aja deh, teh manis gitu atau enggak Kopi" Saran Billa membuat Yora membelalakkan matanya.

"Bil"

"Lo pesenin kopi gue ya? Entar gue traktir lo" bisik Yora. Billa mengangguk paham, karena sahabat satunya ini sedikit malu jika memesan Minuman paporittt nya.

Tak sampai 3 menit, kopi Yora sampai tepat dihadapannya, "Akhirnya"

"kenapa?" tanya Billa yanh tengah memainkan ponselnya, "Cepet abisin! Bentar lagi masuk!" lanjutnya.

"kata lo masih lama setan!"

***

"Woy!" Billa memukul Meja yang membuat sipunya kaget setengah Mati.

"Apaan sih Basket?!" kesal Raja pada Billa.

"Yora mau ngomong ama Lo sih sat! Tuh diluar Yokk!" ajak Billa. Raja mengangguk tersenyum manis.

"Napa lo?" tanya Billa heran. Raja menggeleng.

"Sinting Lo yah! Ada tuyul dipundak Lo?!"

Mereka akhirnya keluar kelas setelah Billa memanggil Raja. Raja yang Bingung menghampiri Yora yang tengah melihat Teddy Bearnya Duduk santai di dekat lapangan Basket.

"Bucinerss Ngapain lo?" Raja mengerutkan dahinya.

"Biasa" lanjut Billa.

"Inget masalah kemaren?" tanya Yora. Raja menggeleng.

"apa?"

"Gimana sih! Katanya lo suka sama Riska" Yora sedikit kesal. Raja memegang dahinya, berusaha Mengingat-ngingat.

"Yang mana sih, Ra?"

"Lo udah kasih tau gue belum?" lanjut Raja sekaligus bertanya.

"Gue juga Lupa!"

"Gatel nih Ra tangan Gue mau Nabok Lo!" kesal Billa pada Yora.

"Canda ish. Baperan banget!!" Balas Yora Kesal.

"No debating Club!" Raja Menengah.

"Diem Lo!" Billa dan Yora bersama.

"Lo bantu gue Ya?" tanya Yora manis pada Raja yang membuat Raja jijik begitupun Billa.

"Eh Monyet, gak usah sok imut gitu juga kalik! Yaudah apa?"

"Gini, Lo-"

Ucapan Yora terpotong saat Riska jatuh didekat Koridor yang membuat Semua cowo yang didekatnya berebutan ingin membantu Riska.

Terlihat Wajah Riska sekaligus menahan rasa sakit akibat kepalanya terbentur cukup kuat di lantai koridor.

Billa menganga, reflek Yora menyumpal kertas dimulut Billa yang membuat Billa memuntahkan kertas itu dimuka Raja.

"Bau dugong napas lo njir!"

"Eh Bangke, Gue gak idup dilaut kalik!"

"Idup di Hutan Primitif haha!" yang membuat Ketiganya tertawa ngakak. Kejadian itu pun diliat oleh Riska yang membuat Riska salah paham.

"Kalo gak mau Bantuin gak usah ngetawain juga kalik!" Tegas Riska pada mereka dan langsung pergi dari hadapan Mereka bertiga.

"tuh kan lo sih Ra!" Raja cemberut.

"iya gara Yora nih sat!" Sahut Billa.

"Entar Riska gak suka sama gue gimana? Lo mau tanggung jawab?"

"Yaudah sih nyet gak usah dipikirin juga kalik. Kita gak salah, Bro"

"Yaudah yok masuk kelas. Entar pak Sobirin marah lagi ama kita" Ajak Raja. Yora dan Billa mengangguk dan masuk kekelas mereka.

***

"I Can?" tanya Yora pada Billa saat pelajaran sedang berlangsung.

"eh anjritt apaan?" Billa benar-benar bingung dengan gadis cantik ini.

"gue bisa gak yah kira-kira dapetin hati Teddy Bear?" tanya Yora lagi yabg membuat Billa menggeleng pasrah.

"Mending lo baca Rumus Fisika ini yah Ra. Gue pusing gue puyeng denger lo kek gini Mulu." to the point Billa.

"Bantu gue dong"

"Bantuin apaan?" Billa mengerutkan dahinya sangat dalam.

"Bantuin gue pasang daleman! Yah bantuin gue deket sama Vano Lah!" jawab Billa kesal.

"Sini mana BH lo?" bukannya bercanda, Billa membawa ini serius.

"Oh My God Billa! Pleaseeeeee!" teriak Yora tertahan yang membuat Billa menutup Mulut Yora dengan Cepat.

"Jangan kenceng-kenceng, entar sobirin denger!"

"Lo sih!"

Yora tak fokus sekarang dengan apa yang dijelaskan pak sobirin. Vano? Itulah yang sedang dipikirkannya. Sosok yang ia inginkan saat pertama kali bertemu di hari pertama Yora dihukum oleh nenek lampir.

Siapa Riska? Kenapa begitu dekat dengan Vano? Apa mereka sudah berpacaran tapi dirahasiakan?

Pertanyaan itu seakan berputar layaknya tata surya dikepala Yora. Kalo memang itu terjadi, can i love you again?

Jangan berharap terlalu dalam, ada masanya kamu memendam tapi dirimu selalu gagal mengungkapkan.

Note!
Sad? Maaf kalo feel nya kurang dapet. Tapi sebisanya kalian jangan bosen.
See you next time guys, Tbc...

甜 : IRISH COFFEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang