[21] Pertandingan

210 54 11
                                    

"Kemarin adalah permulaan, dan hari ini adalah penentuan."


Happy reading❤
Kasih tahu kalo ada typo ya😗

Hari ini adalah hari pertandingan basket antara SMA Angkasa dengan SMA Arwana yang diadakan langsung di lapangan basket SMA Angkasa. Pertandingan ini bukan pertandingn biasa. Pertandingan kali ini adalah pertandingan piala bergilir yang diadakan setiap 5 tahun sekali, namun dengan beberapa tahap. Beberapa bulan sebelum pertandingn ini, SMA Angkasa dan SMA Arwana sudah melewati tahap pertama dan kedua dengan score 1-1. Jadi karena score yang seimbang, maka akan di laksanakan tahap ketiga, yaitu tahap penentuan sekolah mana yang berhak mendapatkan piala bergilir kali ini.

Betapa beruntungnya team basket yang mendapat kesempatan untuk mengikuti pertandingan ini.

15 menit kedepan, pertandingn akan segera dimulai. Mengingat waktu yang sudah menunjukan angka 07.45.

Terlihat team basket dari SMA angkasa sedang berdoa bersama-sama yang dipimpin langsung oleh captain basket SMA Angkasa, Alvino Kertajaya.

Setelah kata 'amin' keluar dari mulut Alvin, mereka semua sontak membuka mata dan lipatan tangan mereka.

"Vin, ini team Arwana lama bener," ucap Aska tak sabaran. Dapat dilihat dari mukanya yang lebih bugar dari biasanya.

"Sabar," hanya kata itu yang keluar dati mulut Alvin. Seakan tiap kata yang keluar dari mulut lelaki itu semuanya berharga. Selain itu, Alvin sedang berdebat dengan pikirannya saat ini. Memikirkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi nanti. Mengingat team basket dari SMA lawan hampir tidak pernah bermain dengan sportif dalam setiap pertandingan. Hal ini, sudah diketahui oleh hampir seluruh sekolah di Jakarta.

"Semangat banget lo!" timpal Raka menoyor kepala Aska dari belakang.

"Yaelah, nih anak suka banget noyor-noyor pala orang. Lama-kelamaan lo kaya  pacar lo si Sandra nohhh. Ketularan kali ya, karna kalian berdua 'kan suka banget mepet-mepet." cerocos Aska mengeluarkan unek-uneknya.

"Mepet-mepet pala lo. Orang kita pacaran juga jaga jarak. Udah kaya LDR-an tahu nggak?! CO.RO.NA," ujar Raka menekankan kata 'corona' pada akhir kalimatnya.

☁☁☁

Setelah selesai dengan panggilan alamnya, Vita mulai melangkahkan kakinya di koridor menuju lapangan basket. Tempat dimana pertandingan berlangsung. Koridor tampak sepi, hanya ada satu-dua orang yang berjalan searah dengannya. Ia yakin bahwa mereka menuju tempat yang sama.

Vita melangkahkan kakinya ringan, dilengkapi dengan senandung kecilnya. Tepat pada saat gedis itu hendak membalikkan badannya, bola mata indahnya menangkap bayangan dua orang lelaki di lorong sepi. Lorong itu salah satu lorong yang jarang dilewati oleh siswa-siswi SMA Angkasa, karena lorong itu merupakan lorong yang langsung terhubung dengan gudang dan aula lama. Merasa ada yang tidak beres, Vita memutuskan untuk mendekat. Dan benar saja, dengan jarak kurang lebih 3 meter, Vita dapat mendengar perkataan dari keduanya.

"Lakukan saja apa yang kuperintahkan ini!" ucap lelaki jangkung itu. Vita tidak dapat melihat wajah lelaki itu, karena posisinya yang membelakangi Vita. Tapi Vita yakin usia lelaki itu tidak beda jauh dengan usia Alvin dan teman-temannya.

"Lo pikir semudah itu?! Lihat apa yang bakal gue lakuin." batin Vita tersenyum smirk.

Sekarang Vita sudah tahu akal busuk dan rencana dari lelaki yang tidak diketahui asal-usulnya itu. Merasa tidak ada lagi yang perlu ia khawatirkan, Vita memutuskan untuk kembali ke tujuan awalnya.

VILOVE [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang