"Jangan ungkit yang sudah berlalu. Terlebih itu luka yang dengan susah payah seseorang lawan di masa lalunya. Karena bagi sebagian orang yang terluka, itu bukan lah suatu pelajaran yang sepantasnya untuk dikenang."
Happy reading my love:)
Jan lupa vote sebelum baca ya... Dan, kasih tahu kalo ada typo.Suara deheman menginterupsi kedua insan yang sedang berpelukan itu.
Sontak keduanya melepaskan pelukan mereka dan secara berbarengan menoleh ke sumber suara.
Tepat di belakang keduanya, ayah Vita berdiri menatap kedua remaja yang sedang dimabuk asmara itu, dengan tatapan mengintimidasi.
"Maaf, Om. Kita nggak ngapa-ngapain kok." ujar Alvin kikuk.
Tidak ada suara dari lelaki paruh baya itu, membuat suasana menjadi lebih tegang. Alvin merasa tidak enak dengan situasi saat ini.
Vita? Jangan tanyakan! Ia cukup terkejut dengan kehadiran sang ayah. Sebenarnya ayah Vita tidak melarang ia berpacaran. Tapi untuk situasi saat ini, ia tidak yakin dirinya selamat kali ini. Selamat dari ceramahan maksudnya.
"Hahaha anak muda... Anak muda." kekeh sang ayah, membuat Vita semakin cemas.
"Yasudah lanjutkan saja! Papa mau nyusul mama kamu aja kalo gitu." ucap sang ayah masih dengan kekehannya.
Vita menatap ayah dengan mata melongo.
INI BENERAN?
MASA ANAK KECYDUK KELONAN SAMA COGAN DISURUH LANJUTIN?
Melihat ekspresi kedua anak muda di hadapannya membuat kekehan ayah semakin kuat, lalu berlalu meninggalkan mereka.
Setelah kepergian ayah, Vita dan Alvin saling menatap satu sama lain.
"kak,"
"Vit," ucap keduanya bersamaan. Setelah itu, kekehan geli keluar dari mulut mereka.
Nggak habis pikir sama papanya Vita.
Baru saja kedua insan itu hendak melaksanakan perintah ayah, sahabat mereka datang menghampiri. Membuat mereka menghentikan niatnya.
Perbicangan santai tidak bisa terelakkan lagi. Lontaran-lontaran konyol Aska menjadi pelengkap dari percakapan ketujuh remaja itu.
"Vit, perasaan tadi gue nggak lihat lo pake kalung itu deh." ucap Mycheal menatap ke arah leher Vita yang dihiasi kalung pemberian Alvin.
"Heheh iya, Kak. Ini kado from someone."
"Gegayaan lo pake bahasa inggris segala!" celutuk Jeslyn membuat mereka tertawa kecuali Alvin. Sedangkan Vita hanya bisa mendengkus dan mengumpati Jeslyn dengan sumpah serapahnya.
"Pasti kado dari Kak Alvin, ya? " itu bukan Jeslyn. Melainkan queen heboh satu lagi, Sandra.
"Bukan,"
"Iya,"
Duh, kayaknya mereka satu hati ya? Barengan mulu ngomongnya. Tapi yang diomongin kontra nih.
"Heh?! Mana yang bisa dipercaya ini?" pancing Sandra. LAGI.
"Gue," kompak keduanya.
"Iss, Kak!!" geram Vita menyenggol lengan Alvin yang memang duduk bersisihan dengannya.
Alvin menatap Vita sejenak dengan Alis naik sebelah. Kemudian kembali menatap lurus ke depan.
"Fiks! Ada yang nggak beres nih. Cerita aja elah!" ucap Mycheal menyelidik.