[25] Jealous

195 39 0
                                    

"Cemburu adalah benang tipis dalam percintaan. Antara takut kehilangan dan benar-benar sayang."


------------------------------------------------------------
Happy reading:)
Vote dulu sebelum baca❤
------------------------------------------------------------

Vita menghempaskan dirinya ke tempat tidur queen sizenya. Lima menit berbaring di kasur empuk itu ternyata mampu membuat gadis itu mengantuk. Vita memejamkan matanya sejenak.

Mengingat dirinya yang belum mandi, membuat Vita membuka paksa matanya kembali. Lalu, ia menyeret kakinya malas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Di sisi lain, Alvin sedang berkutat dengan leptop di hadapannya. Entah apa yang sedang lelaki itu lakukan. Sesekali ia menghela napas berat.

Jam susah menunjukkan pukul 19.00. Tapi Alvin masih enggan untuk mengalihkan fokusnya dari benda tersebut.

*****

Alvin menyeret langkahnya menuju perpustakaan sekolah. Satu tangannya dimasukkan ke dalam saku celana abu-abu yang lelaki itu kenakan. Tidak butuh waktu lama, kini Alvin telah tiba di tempat tujuan.

"To the point aja!" ucap lelaki itu usai menutup pintu perpustakaan. Alhasil, gadis yang tengah duduk di salah satu bangku perpustakaan itu terperanjat kaget.

Entah keajaiban dari mana, tidak ada orang lain di tempat itu, kecuali mereka berdua.
Ingat, ber.dua.a

Gadis itu menghela napasnya pelan.
"Duduk dulu, Vin." ucapnya

Alvin memutar bola mata malas, namun tetap melakukan perkataan gadis itu.

*****

Vita berjalan menuju perpustakaan dengan tergesa. Ia mencari keberadaan kakak kelas yang telah membuat hidupnya ambyar beberapa bulan ini.
Lah? Cie Vita aww
Sa ae lu thor!

Bukan tanpa alasan ia ke tempat ini. Ia sudah menanyakan perihal keberadaan kakak kelasnya itu pada teman-temannya, dan survey membuktikan bahwa lelaki yang ia cari berada di tempat ini.
Udah kayak mas Tukul nih author, pake bilang survey membuktikan segala! Heheh

Vita membuka pintu di hadapannya dengan alis yang saling bertautan.

Pemandangan yang menyapa indera penglihatannya kali ini sungguh tidak mengenakkan.

Alvin bersama seorang gadis di dalam perpustakaan berdua. What, berdua? Dan yang paling mengejutkan adalah Alvin menggenggam tangan perempuan itu.

"Upss, sorry" ucap Vita yang merasa telah mengganggu kegiatan kedua makhluk yang sedang bergenggaman tangan itu.

Ia kembali menutup rapat pintu itu dan mulai memutar balik langkahnya. Ia kembali ke kelas dengan perasaan yang campur aduk antara marah, kecewa dan sedih?

"Arhh, Vita lo apa-apaan sih? Emang lo punya hak apa buat cemburu, hah?!" batin Vita.

Vita menghentikan langkahnya sejenak. "Eh, ntar dulu! Kok dia ada disini?" gumam Vita ntah pada siapa.

"Jangan-jangan... Bodo ahk!"

***

"Lepas!" titah Alvin menatap tajam gadis di hadapannya. Menurut, gadis itu kemudian melepaskan tangannya yang menggenggam tangan kiri Alvin.

VILOVE [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang