"Tidak terasa, jarak antara minggu ke senin itu sangat dekat dan cepat, namun senin ke minggu itu... Sangat lama."
Happy reading❤❤
Hari minggu adalah hari bermalas-malasan se dunia. Terutama buat para pelajar, yang selama satu pekan ini menghabiskan waktu mereka untuk membangun jembatan masa depan mereka. Tentu weekend adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu karena dengan itu mereka bisa melepaskan kejenuhan mereka dengan hanya sekedar rebahan. Menjadikan tempat tidur mereka sebagai alasan untuk tetap dirumah.
Disini lah Vita sekarang, di tempat tidur king size-nya. Menutup tubuhnya sampai ke bagian dada dengan selimut tebal berwarna putih yang membalut tubuh rampingnya.
Waktu sudah menunjukkan pukul 07.30. Matahari mengintip disela-sela ventilasi jendela. Menembus kaca jendela yang hanya dilapisi oleh gorden putih tipis yang dilengkapi dengan simple motif di bagian bawah dan atasnya. Tapi tidak itu mengusik tidur nyenyak dari gadis yang berada dibawah selimut itu.
Vita menjadi mayat hidup seketika saat weekend tiba. karena tidak ada cowok yang mengajaknya jalan. Ehh, ralat bukan cowok tapi temannya sekalipun untuk hanya sekedar nongki-nongki cantik.
Di lain tempat, kini Jeslyn mulai bangun dari tidur panjangnya. Membereskan tempat tidur kemudian berjalan menuju kamar mandi. 20 menit jeslyn sudah siap dengan ritualnya dan sudah berpakaian lengkap. Jeslyn mulai menuruni anak tangga menuju ruang tengah. Melihat sang kakak yang duduk di sofa sambil memainkan hpnya membuat Jeslyn mulai mendekat.
"Kak," ucap Jeslyn memanggil kakaknya tapi tidak ada respon sama sekali.
"Kak Raka," ulang Jeslyn tapi tetap tidak ada respon, karena lelaki yang dia ajak berbicara masih tetap fokus pada benda pilih ditangannya.
"Iihh nyebelin banget sihh lo?!" ujar Jeslyn mulai mencak-menjak tidak jelas.
"Hmmm," Raka berdehem mengeluarkan suaranya.
"Mama mana? tumben-tumbenan gak ngegedor pintu Jesy pagi-pagi." ujar Jeslyn yang mengetahui kebiasaan sang mama, Safira Alexio kalau melihat keduanya belum keluar dari kamar. Safira tidak menyukai anak-anaknya bangun terlalu siang walau hari libur sekalipun. Safira mengajarkan prinsip" kalau bangun siang, nanti rezekinya di patok sama ayam" sejak dini pada putra dan putrinya.
"Ke supermarket bareng bu Susi" ucap Raka memberi tahu.
Susi adalah kepala maid di kediaman Alexio, yang selalu menemani Safira berbelanja perlengkapan dapur dan bahan makanan lainnya kala perempuan itu di rumah. Susi juga yang memasak untuk Raka dan Jesy kalau sang mama tidak ada di rumah. Karena kalau ada Safira, dia akan mengambil alih tugas itu. Safira ingin memasak buat keduanya karena dalam satu pekan mereka tidak bisa bersama setiap harinya, dikarenakan Safira yang sibuk akan toko kue yang kurang lebih 4 tahun lalu ia buka.
"Ohhhh.... Tapi kok pagi banget?" ujar Jesy baru tersadar bahwa tidak biasanya sang mama pergi ke supermarket sepagi ini.
Raka hanya mengedikkan bahunya terlalu malas untuk menjawab pertanyaan sang adik.
☁☁☁
"Huaaa mama... Kak Alvin nakal, gangguin cya mulu dari tadi" adu Cya pada sang mama perihal kakaknya yang selalu nengusilinya.
"Alvin udah ihhh... Lihat tuh Cya nya udah nangis gitu!" ujar Marisa geleng-geleng melihat kelakuan putera puterinya.
Tidak menghiraukan sang mama yang sudah melarangnya, Alvin semakin genjar mengganggu sang adik. Seakan menulikan pendengarannya saat Cya meminta ampun padanya karena sudah merasa lelah.