[26] Terbongkar

181 39 11
                                    

"Karena kecewa adalah bagian dari pendewasaan diri, jadi jangan mengaku dewasa jika belum melewati tahap ini."

-

-----------------------------------------------------
Happy reading❤
Vote dulu sebelum baca ya:))
------------------------------------------------------

"Syalom, Mom i am come backkkk" teriak Vita yang baru saja menapakkan kakinya di ruang tamu.

"Bisa nggak sih, kamu nggak usah teriak-teriak gitu dek? Mama udah tua, nggak bisa dengar suaramu yang menyerupai petir itu," ujar Hana manghadap Vita yang entah sejak kapan sudah ada di balik punggung sang mama. Jangan lupakan jari yang bertengger di telinga wanita paruh baya itu.

"Hehehe maaf, Mah. Peace," cengir Vita memamerkan deretan giginya yang tersusun dengan rapi.

"Yaudah, mending sekarang kamu ganti baju dulu. Mama udah masak buat makan siang," ujar sang mama yang dibalas anggukan antusias oleh Vita.

*****

Kali ini, kantin sekolah lebih sepi dari biasanya. Vita mengerahkan pandangannya menyusuri penjuru kantin, mencari keberadaan Alvin dan teman-temannya. Namun, nihil.

Selanjutnya, Vita menggidikkan bahunya. Sebenarnya ia masih kesal dengan lelaki itu. Tapi hatinya tidak bisa berbohong, bahwa ia juga rindu dengan lelaki yang notabennya adalah kakak kelasnya itu serta muka minus ekspresinya.

"Nyariin siapa lo?" tanya Sandra menaik-turunkan alisnya, berniat untuk menggoda Vita.

"Nggak usah nanya kalo udah tahu jawabannya, San." timpal Jeslyn mengulum senyumnya.

"Kayaknya pangeran lagi ada tugas dari raja di kerajaan." tambah Jeslyn, lalu terdengar suara gelak tawa dari keduanya.

"Baru kali ini gue lihat ada kakak sama adek ipar sekompak kalian." ucap Vita menatap keduanya dengan sorot takjub yang dibuat-buat.

"Tapi sayang, kompaknya kalo lagi godain anak perawan kayak gue," tambahnya.

"Maksud lo kita nggak perawan gitu?" dengkus Jeslyn

"Gue nggak bilang gitu tuh!" ucap Vita cuek.

"Brisik lo pada! Habisin aja makannya, ntar lagi bell." ucap Sandra melerai keduanya.

*****

Kini, Vita tengah bergulat dengan ponsel di genggamannya.

~Cecan ori bukan oplosan😎~
°Vita
Jam berapa berangkatnya?

°Jeslyn
Jam 7an aja deh kayaknya.

°Sandra
@Jeslyn se7. Biar sekalian makan malam.

°Vita
Ok.

Vita melirik jam di dinding kamarnya yang masih menunjukkan pukul 16.02.

"Masih ada waktu buat bocan," batin gadis itu. Lalu merebahkan dirinya dan tertidur.

Dasar pelor!

Di sisi lain, kini Alvin tengah duduk di hadapan seorang gadis di salah satu cafe yang tidak jauh dari pusat perbelanjaan terbesar di kota ini.

Mereka terlibat dalam perbincangan santai. Tapi, semakin lama suasana menjadi semakin lebih dingin. Tidak sehangat perbincangan sebelumnya, terbukti dengan mata gadis itu yang mulai berkaca-kaca.

*****

"Kita mau ke cafe yang mana nih?" tanya Jeslyn melirik sekilas temannya yang berada di jok belakang, melalui kaca di hadapan jidatnya.

VILOVE [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang