"Mari maju ke depan, belajar dari yang telah berlalu agar tak lagi terulang di masa yang akan datang"
Happy reading♥♥♥
Vote sebelum baca ya:))"Gue dengar-dengar ada murid baru, satu kelas sama Sandra lagi, Ka." heboh Aska di depan teman-temannya.
"Lah trus?" timpal Raka
Biasanya mendengar iming-iming murid baru Raka akan sangat bersemangat, namun ntah mengapa tampaknya hal itu tidak berlaku untuk kali ini.
"Cewek bro, bening lagi!" Aska mulai mengompori Raka.
"Lah trus?" Raka masih tetap pada pendiriannya.
"Kali aja lo mau deketin tuh cewek, trus Sandra buat gue heheheh" Aska mengerlingkan matanya diikuti dengan cengiran di akhir kalimat yang memamerkan deretan giginya.
"Bodo!" ucap Raka merasa jengah.
Sedangakan Mycheal dan Alvin hanya terkekeh mendengar percakapan keduanya.
☁☁☁
"Baiklah anak-anak, materi kita hari ini sampai disini. Sampai jumpa minggu depan," ujar pak Budi mengakhiri pelajaran.Pak Budi salah satu guru ajaib menurut siswa-siswi SMA Angkasa. Bagaimana tidak, setiap mengajar kerap kali disertai dengan lelucon yang tidak lucu sama sekali bagi anak muridnya. Ajaibnya beliau bisa tertawa lepas oleh karna candaannya sendiri.
"Kantin kuy!" ajak Jeslyn pada kedua temannya. Vita menganggukkan kepala antusias mengingat dirinya yang tidak sempat sarapan pagi tadi, sekarang cacing-cacing di perutnya meronta meminta asupan. Setelahnya mereka mulai berjalan di koridor menuju kantin sekolah, melewati siswa-siswi yang berlalu lalang.
Setibanya di kantin, sudah ada empat cowok yang duduknya di pojok kantin seraya melambaikan tangan kepada mereka, memberi intrusksi kepada ketiga gadis itu agar turut bergabung dengan mereka.
"SAN, JES!!" terdengar teriakan yang memekakan telinga, membuat mereka menjadi sorotan seisi kantin. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Aska, sipembuat onar.
"San, siapa tuh cewek di sebelah lo?" tanya Mycheal yang melupakan fakta bahwa sekolah mereka mendatangkan murid baru.
"Kenalin oii! tambahnya menaik turunkan kedua alisnya.
Vita memperkenalkan diri mulai dari menjabat tangan Mycheal, Aska, Raka sambil tersenyum dan yang terakhir Alvino.
"Kalvita," Vita mulai mengulurkan tangannya.
Lama tidak ada balasan dari lawan bicara, Vita berniat untuk menurunkan tangannya yang menggantung di udara. Tapi ia urungkan karena mendengar suara dari lawan bicara.
"Alvino," jawab Alvin sembari menjabat tangan Vita.
Melihat keduanya yang enggan untuk melepaskan jabatan tangan itu tanpa berkedip sedikit pun, Aska mulai melancarkan aksinya.
"WOII!" teriak Aska di depan wajah keduanya sambil menggebrak meja didepannya.
"Ehkk," ucap Vita begitu saja. Itu spontan, murni karena keterkejutannya.
Melihat reaksi dari keduanya, Aska dan yang lain tertawa lepas, sedangkan Alvin menggarut tengkunya yang tidak gatal dengan Vita masih setia dengan keterkejutannya.
Belum puas dengan semua itu, terdengar instruksi dari Raka dan Mycheal yang menyuruh Aska memesan makan dan minum mereka. Aska yang disuruh pun hanya bisa pasrah dan menghentakkan kakinya berjalan menuju bu Tati, penjaga kantin sekolah.