Nayla berjalan di koridor sekolah menuju kantin.
"nay!" panggil ketos bernama rendy.
Nayla menghentikan langkah nya."iya ren kenapa?".
"loe mau kemana?".
Nayla tersenyum, iya sangat hapal akan maksud rendy, walau laki laki itu dulu pernah dekat dengan dirinya, tapi ke tegas nya rendy tak main main, dan tak memandang siapa sosok yang di tegur nya tersebut.
"gue mau ke kantin" sahut nayla.
Rendy menghela napas nya."lo kan tau nay, peraturan sekolah, gak boleh ke kantin kalau belum jam istirahat".
Nayla tak menyerah, gadis itu mencoba berpikir untuk mencari cara agar bisa membeli minuman ke kantin, karna nayla terbiasa sarapan, apalagi gadis itu memiliki riwayat magh, dan tak bisa telat makan, tapi karna tadi dirinya telat bangun dan tak sempat sarapan dan memakan makanan sedikit pun di perutnya, jadi dirinya harus pergi ke kantin untuk membeli minuman dan makanan.
"eum tapi ren, tadi si karina sakit perut loh, gye mau beliin dia obat" bohong nayla.
"ouh yaudah kalo gitu ajak aja karina ke ruang uks".
Nayla membelakkan matanya, gadis itu tak habis pikir jika rendy bisa sepintar itu untuk melarang dirinya untuk pergi ke kantin.
"tapi karina emang gak bisa nyium aroma obat - obatan "ucap nayla tak ingin kalah.
"hm yaudah, tapi jangan lama"putus rendy.
Nayla bersorak bahagia dalam hatinya, untung saja rendy percaya dan tak menyarankan hal yang lain lagi kepada nya.
"yaudah deh gue duluan yah"ucap nayla yang dapat anggukan langaung oleh rendy.
Tak berselang lama, nayla pun sudah sampai di dalam kantin sekolah nya, gadis itu langsung melangkah dan memilih milih makanan untuk dirinya.
"stt, sakit banget lagi perut gue"guman nayla sambil memegang perut nya yang sudah mulai sakit akibat telat makan.
Dengan sekuat tenaga menahan sakit di perutnya, nayla melangkah untuk membayar makanan dan minuman yang iya beli.
"em berapa jadi nya mba?".
"sebentar ya dek" penjual kantin tersebut terlihat menghitung hitung beberapa makanan yang nayla tadi beli, lalu memasukkan makanan dan minuman itu ke dalam kresek.
"20 ribu semuanya".
Nayla mengangguk, gadis itu menyerahkan uang pas 20 ribuan ke penjual tersebut, lalu mengambil kesek berisikan makanan yang tadi dirinya beli.
Dengan langkah yang gontai, nayla berjalan menuju kelas nya.
"nih"ucap seseorang dengan suara berat dari arah samping tubuh nayla.Nayla pun menoleh, sambil memegang perut nya yang sakit, gadis itu mencoba tetap kuat untuk berdiri.
"bima!!" ucap nayla dengan suara yang serak.
"telat makan lagi". Tegur bima dengan wajah yang datar nya.
"hm iya". Sahu nayla lalu kembali ingin melangkah meninggalkan bima yang berdiri di samping nya.
"tunggu dulu"cekal bima pada tangan mulus nayla.
Sontak hal tersebut langsung membuat nayla tersentak dan menghentikkan langkahnya.
"nih minum obat lo dulu"ucap bima menyerahkan satu botol obat magh yang biasa mantan kekasihnya itu minum.
"gak usah, gue bawa kok dalem tas".
"lo mau pingsan di tengah jalan".
Nayla menggeleng lemah."gak usah gue bisa kok".
Bima menghela napas nya."duduk, gue gak mau kalau lo makin sakit".
Nayla menatap bima dengan tajam."lo gak boleh perhatian sama gue".
"gue tau, tapi loe juga harus inget kalau nyokap gue selalu pesen itu ke lo dan gue".
Nayla menghela napas nya berat, tanpa menjawab perkataan bima lagi, gadis itu langsung duduk di bangku dekat dirinya berdiri tadi.
Ibu bima sendiri sudah di anggap nayla seperti orang tua kandung nya, karna indah - ibu bima, sangat baik kepada dirinya dulu bahkan sampai saat ini walau hubungan bima dan nayla sudah bukan pasangan kekasih lagi.
"pait bim" rengek nayla.
Bima tak menyahut, dirinya sudah sangat hapal jika nayla tak menyukai obat obatan bahkan bau nya sendiri, makanya dirinya sedikit memaksa gadis itu supaya meminum obat.
"telen" ucap bima.
Nayla mengangguk, dengan susah payah, gadis itu berusaha menelan obat magh yang di berikan mantan kekasih nya tersebut.
"udah"ucap nayla.
Bima mengangguk."hm, mau gue,,, gendong" tawar bima dengan wajah yang di buat nya datar.
Nayla menggeleng cepat."enggak usah, gue bisa sendiri kok". Ucap nayla lalu bergegas berdiri dan berjalan meninggalkan bima agar tak terjadi kesalahpahaman dengan dirinya dan juga pacar mereka masing masing.
Nayla menghentikan langkah nya di depan kelas nya.
"jangan buat gue jatuh cinta lagi bim, gue gak siap untuk itu" gumam nayla sebelum melangkah masuk ke dalam ruangan kelas nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nayla[COMPLETED]✔️
Teen FictionSelesai revisi, mohon muat ulang ya! [desk] Nayla khesya aditiya- gadis cantik yang di kelilingi oleh orang - orang baik dan menyayangi di sekitarnya, serta memiliki kekasih tampan sekaligus populer di sekolah yaitu-arjuna pramana. Tapi siapa sangk...