pendonor ginjal untuk tasya(selesai revisi)

256 18 4
                                    

Tak terasa waktu sudah nenjelang sore,,
Nayla beserta teman – temannya meminta izin untuk pulang kerumah mereka masing – masing.

"ren, kita pamit pulang dulu ya!"izin reza.

Rendy mengangguk.
"makasih ya udah jengukin tasya disini".

"santay aja ren, kita juga udah kenal lama sama tasya"sahut reza.

"bim, lo mau pulang sama kita gak?" tanya juna.

Bima menoleh sekilas, lalu menggeleng kan kepalanya.
"kalian duluan aja, gue bentar lagi pulang kok".

Juna menganggukkan kepalanya mengerti.
"yaudah kalau gitu, kita pamit ya!".

.

.

Tersisa rendy dan bima saat ini di luar kamar rawat tasya, dua laki – laki itu tadi nya ingin menunggu kedatangan kedua orang tuanya tasya terlebih dahulu sebelum pulang.

Tak berselang lama setelah itu..

Farah dan farel yang di ketahui adalah kedua orang tua dari tasya itu berjalan menghampiri rendy dan bima  dengan sedikit terburu – buru.

"gimana keadaan tasya sekarang?" tanya farah dengan nada yang khawatir.

"tasya ada di dalem tante, terakhir sih tadi tasya tidur"jelas rendy.

Farah mengangguk lega, detik selanjutnya gadis paruh baya itu menautkan keningnya bingung ke arah bima.

"loh ini siapa ren?" tanya nya.

Bima tersenyum hangat pada kedua orang tua tasya.

"perkenalkan saya bima om, tante" ucap nya.

Farah dan farel mengangguk tersenyum kearah bima.

"yaudah, tante sama om mau liat keadaan tasya dulu ya!" titah farah yang langsung di angguki oleh rendy dan bima.

Tak lama setelah itu...

"rendy!!!" teriak farah dengan histeris.

Rendy ysng mendengar teriakkan dari dalam kamar rawat tasya itu langsung bergegas masuk kedalam.

"tante kenapa!!" tanya rendy dengan nada yang khawatir.

"tasya ren, tasya kritis!!" sahut farah dengan histeris.

Dengan cepat farel pun menekan tombol nurse call lalu meminta dokter yang merawat tasya untuk datang.

Tak lama setelah itu, dokter pun datang dengan diiringi beberapa suster.

"gimana keadaan anak saya dok?" tanya farel.

"keadaan  anak om sedang kritis, sebaiknya tasya segera melakukan transplantasi ginjal untuk bisa bertahan hidup lebih lama lagi" jelas dokter tersebut.

Farah, farel, rendy dan bima yang mendengar penjelasan dari dokter tadi, langsung mendadak lemas tak berdaya.

Farah sendiri tak henti – henti nya menangis sedari tadi karna sangat merasa terpukul.

"kalau seandainya aja om dan tante bisa memberikkan satu ginjal kita buat anak om, kita udah memberikkan nya dengan cepat, tapi ginjal om dan istri om sama – sama bermasalah karna umur kita udah gak muda lagi " titah farel dengan pasrah.

Rendy menarik napas nya dalam.
"yaudah biar rendy yang coba om, kali aja ginjal rendy cocok sama tasya".tawar rendy dengan yakin.

Farel, farah dan bima sama – sama menatap rendy dengan tatapan yang tak percaya.

"rendy kamu beneran?" tanya farah.

Rendy mengangguk yakin.
"setelah kedua orang tua saya meninggal, om dan tante udah rawat rendy seperti  anak om dan tante sendiri, dan tasya! Udah saya anggap seperti adik saya sendiri om, tante".

Farah dan farel menatap haru pada rendy.

Farel memeluk sejenak tubuh rendy.

"saya pamit untuk periksa dulu om, tante, bim" ucap rendy sambil menatap bergantian kearah farel dan bima.

Beberapa menit kemudian,,
Rendy datang menghampiri kedua orang tua tasya, dan juga bima yang menunggu dirinya di depan ruang inap tasya.

"alhamdulillah, ginjal saya cocok sama tasya" ucap rendy sambil tersenyum bahagia.

Farah dan farel tersenyum lega.

"terima kasih rendy, kamu udah menyelamatkan nyawa tasya" ucap farah.

Rendy mengangguk.

Laki – laki itu lalu beralih menatap bima.

"bim, setelah ini! apapun yang terjadi
Lo harus bilang ke nayla semua yang udah lo sembunyiin dari dia tentang hubungan lo sama tasya!!!" perintah rendy.

Bima mengangguk pelan.
"gue akan ngomong ke nayla secepatnya tentang ini, lo tenang aja".

Rendy menghela napasnya lega.

Laki – laki itupun langsung beranjak bersama dokter serta tasya yang sudah lebih dulu di bawa masuk kedalam ruangan operasi.

3 jam telah berlalu...

Dokter yang menangani operasi dari rendy dan tasya tadi keluar dari ruangan tersebut.

Farah, farel dan bima yang melihat dokter itu keluar ruangan operasi, langsung berdiri menghampiri dokter tersebut.

"dok, gimana keadaan dari anak saya sama rendy?" tanya farel beruntun.

"alhamdulillah, operasi nya berjalan dengan lancar, pasien dan juga pendonor masih butuh istirahat beberapa jam terlebih dahulu, nanti saya akan kabari lagi tentang perkembangan pasien dan pendonor nya" jelas dokter itu.

Farah, farel dan bima menghela napas lega nya.

Setelah serasa sudah mulai tenang, bima pun mengambil handphone nya untuk menghubungi teman – teman nya tentang kondisi tasya saat ini.

Di lain tempat...

Nayla– gadis itu tadi nya sedang tertidur pulas tapi karna suara notifikasi yang sedari tadi tak henti – henti nya berbunyi, gadis itu dengan terpaksa harus membuka matanya perlahan untuk mengecek handphone nya sebentar.

Gruf

Bima
Tasya baru selesai operasi transplantasi ginjal.

Karina
Hah yang bener bim!

Reza
Siapa yang donorin bim?.

Bima
Rendy.

Juna.
Terus gimana keadaan mereka sekarang?

Bima.
Tasya sama rendy lagi butuh istirahat beberapa jam dulu.

Nadia.
Yaudah nanti pagi kita jengukin tasya sama rendy lagi ya!.

Juna.
Oke.

Nayla hanya membaca isi percakapan gruf mereka tadi, gadis itu sedikit bernapas lega karna tasya dan rendy bisa menjalani operasi dengan lancar.

setahu dirinya, seseorang yang baru mendonorkan ginjal nya yang berarti ginjal dari orang tersebut hanya tertinggal satu, tak menjadi permasalahan yang rumit jika seseorang tersebut bisa menjaga pola makanya serta bisa hidup sehat.

Nayla[COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang