selesai

438 23 4
                                    

.Tak terasa hari senin telah tiba..


Setelah mengikuti upacara bendera,
Nayla berjalan menelusuri koridor sekolah bersama dua sahabatnya- karina dan nadia.

Untuk tasya; gadis itu sudah dengan keadaan yang lebih membaik.
Gadis itu sudah pulang kerumah nya bersama rendy, untuk menjalani rawat jalan.

Untuk operasi, tasya sama sekali tak mengetahui hal tersebut,, gadis itu hanya berpikiran bahwa rendy sedang demam, makanya kondisi sepupu nya itu sedikit tidak vit.

"eh nanti sore kita jengukin tasya sama rendy yuk!" ajak nadia.

Nayla dan karina mengangguk setuju.

"boleh tuh"sahut karina.

Ketiga gadis itu tanpa sengaja bertemu dengan juna yang kebetulan berlawanan arah dari mereka.

Juna menghentikkan langkah nya tepat di hadapan nayla, matanya menatap lurus gadis tersebut.

Karina dan nadia saling melemparkan kode untuk segera pergi dari tempat itu, karna seperti nya juna, ingin berbicara empat mata pada nayla.

"nay kita duluan kekelas ya!"pamit karina.

Nayla menoleh ke samping dua sahabatnya itu, gadis itu lalu menganggukkan kepalanya setuju.
"iya".

Setelah melihat karina dan nadia sudah berjalan jauh dari hadapannya, nayla pun mencoba membuka suaranya pada juna yang sejak tadi hanya diam saja.

"kenapa juna?"tanya nayla.

Juna menarik napasnya dalam.
"kita udahan ya nay"pinta juna the point.

Nayla membulatkan matanya tak percaya.

"juna! Kamu nemuin aku disini, untuk ngucapin hal itu,, kamu jangan becanda deh!!".

Juna tersenyum miris kearah nayla.

"buat apa aku becanda".

Nayla mengerutkan keningnya tak paham.
"tapi aku salah apa juna!!??"

"kamu gak salah nay, tapi aku gak bisa paksa orang untuk mencintai aku, sedangkan hati nya masih stag di masa lalu"ucap juna mencoba untuk tetap setenang mungkin.

Nayla menatap juna dalam.
"juna kamu,,, kamu gak boleh mikir kaya gitu!".sergah nya.

Juna menggeleng.

"nay, stop bohongin hati kamu!, aku lebih baik sakit hati untuk sementara waktu nay! Dari pada harus bahagia bersama orang yang aku cinta,, tapi sebenarnya orang itu gak bahagia sama aku!".cetus nya.

Nayla meneteskan air matanya bersalah, gadis itu merasa sangat bersalah, karna sudah mengecewakan juna.

Terlihat juga murid-murid yang lalu lalang di koridor sekolah itu menatap nayla dan juna dengan bingung serta kepo akan arah pembicaraan sepasang kekasih tersebut.

"aku masih bisa belajar untuk mencintai kamu juna!, kita bicarain ini baik -baik yah"bujuk nayla.

Juna menghela napasnya panjang.

"nay,, kamu gak perlu merasa bersalah! Karna aku masih beruntung menjadi salah satu orang yang bisa buat kamu tersenyum,,,"
juna mengusap lembut pipi nayla yang sudah basah dengan air mata gadis itu."aku bersyukur untuk beberapa bulan ini nay,,, setidaknya aku bisa menjadi obat untuk luka di hati kamu,, walaupun aku bukanlah tempat tinggal kamu nay!!,, tapi setidaknya,, kamu menjadikan aku sebagai tempat untuk berteduh, di kala hujan badai turun menimpa diri kamu ".

Tanpa berkata sepatah katapun, nayla dengan cepat langsung memeluk hangat tubuh juna.
"aku lebih bersyukur juna,, bisa di cintai oleh seseorang seperti kamu,, aku minta maaf karna aku gak bisa balas mencintai kamu,," ucap nayla di sela pelukannya.

Juna tersenyum , laki -laki itu melepaskan tangan nayla yang berada di pinggangnya, detik selanjutknya juna menatap dalam wajah nayla.

"kamu temuin bima,, dan mulai hubungan kalian kembali!" titah juna.

Nayla mengangguk, sesekali gadis itu mengusap air matanya yang tak henti-henti nya mengalir di pipinya.

"makasih juna".

Juna mengangguk.


.


.


Setelah menyelesaikan permasalahan nya bersama juna,, nayla dengan cepat melangkahkan kaki nya berjalan menuju kelas bima yang terletak besebelahan dengan kelas nya itu.

Tanpa pikir panjang, nayla langsung membuka pintu kelasnya bima dengan kasar.

Brakk!!



Nayla langsung berlari masuk kedalam kelas, dan menghentikkan langkahnya tepat di depan papan tulis kelas bima.

Untung nya tak ada guru yang masuk, jadi gadis itu bisa melenggang dengan cepat masuk kedalam kelas.

Bima yang duduk di bangku tengah paling pojok menatap bingung ke arah nayla yang tiba-tiba masuk kedalam kelasnya.

Bukan hanya bima yang menatap nayla dengan bingung, tapi semua murid di kelas itu langsung mengalihkan pandangan mereka kearah nayla berada.

Nayla salah masuk kelas? Batin mereka.



"bima gue cinta sama lo!!" teriak nayla.



Bima membelakkan matanya tak percaya, detik selanjutnya laki-laki itu tersenyum senang kearah nayla yang terlihat juga menunggu jawaban dari dirinya.

Bima berjalan menghampiri mantan kekasihnya yang sebentar lagi akan berganti menjadi kekasih nya.


Bima berdiri tepat di depan nayla berada.

"dari dulu,, sampai detik ini, cinta gue gak pernah berkurang untuk lo nay" balas bima.

Nayla tersenyum senang sambil memeluk senang tubuh bima.


Reza dan teman-teman di kelasnya yang mendengar hal itupun langsung bersorak heboh kepada bima dan nayla.

"gue malu tau kalau lo sampai nolak gue"titah nayla di sela pelukkannya.

Bima terkekeh geli.
"makanya gue terima lo supaya loe gak malu". Goda laki-laki itu.

Nayla melepaskan pelukkan nya, lalu mencubit kesal pinggang bima.
"jadi terima gue cuman kasihan,sama kaya-,,"

Bima menempelkan satu telunjuknya pada bibir tipis nayla.

"becanda nayla,, kalau lo mikir yang macam-macam lagi! Bukan telunjuk gue yang ada di bibir lo,,," bima mendekatkan wajahnya pada telinga kekasihnya itu."tapi bibir gue yang bungkam bibir lo!".








Tamat


Hehe gimana sama cerita nya,, maaf ya untuk part ini cuman pendek.

Untuk yang udah baca versi nayla yang belum di revisi, aku minta maaf karna cerita nya lumayan beda sama yang awal.
Karna aku revisi cerita ini karna aku ngerasa cerita dulu gak sebagus ini..

Untuk extra part aku gak bisa nentuin ada atau enggak nya ya!.

Tapi tunggu aja update dari aku secepatnya.

See u🙌

Nayla[COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang