air terjun(selesai revisi)

241 15 0
                                    

Setelah menelusuri jarak yang lumayan jauh dan memakan waktu sekitar dua jam perjalanan untuk bisa sampai di tempat tersebut.

Ya,, kata reza, ada tempat bagus yang belum pernah iya datangi, jadi laki – laki itu mengusulkan pergi ke  tempat tersebut kepada teman – teman nya.

Juna, nayla dan teman – teman nya serempak keluar dari mobil.

Karina yang belum melihat pemandangan indah yang di janjikan oleh reza itu, mengerutkan kening nya bingung.

"eh za, kata lo ada pemandangan indah! Mana kok gak ada sih?" tanya karina yang mulai heran.

"kita cuman jalan bentar kok paling beberapa menit udah sampe" sahut reza.

Tak ingin membuang – buang waktu, nayla dan teman – teman nya pun langsung beranjak menuju tempat indah yang di janjikan oleh reza tersebut.

Tapi tempat wisata yang memang terkenal itu tak gratis, yah nama nya juga tempat wisata, jadi mereka semua harus membayar tiket masuknya terlebih dahulu, yah kurang lebih 200 ribu per orangan nya.

Sekitar dua puluh menitan nayla dan teman – teman nya berjalan, menelusuri tempat tersebut, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan mereka.

Air terjun yang biasa di sebut air terjun cilember itu, sungguh membuat nayla dan teman – teman nya yang berada di situ langsung terpana akan keindahan alam tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Air terjun yang biasa di sebut air terjun cilember itu, sungguh membuat nayla dan teman – teman nya yang berada di situ langsung terpana akan keindahan alam tersebut.

"za kok lo gak bilang sih kalau kita kau ke air terjun kaya gini!"ucap karina dengan kesal.

Nayla mengerutkan kening nya bingung."emang kenapa rin, lo gak suka?".

Karina menggeleng cepat.

"bukan gitu nay, tapi kan kita gak bawa baju lebih".

Nayla yang baru sadar akan hal itupun, langsung memberikan tatapan tajam kepada reza.

"reza kenapa lo gak bilang dari awal!!".

Reza yang di tatap oleh semua teman – teman nya itupun hanya menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"iya maaf, maksud gue kan buat suprise kalian, gue lupa kalau kalian gak bawa baju lebih, gue juga gak bawa sumpah!".

Nadia memutar kedua matanya malas.

"yaudah deh kalau gitu kita gak bisa terus – terusan nyalahin reza, lebih baik kita langsung nikmatin ari terjun nya, soal baju itu mah gak usah di pikirin" ucap nadia dengan semangat.

Nayla mengangguk, kalau di pikir – pikir, untuk apa memper berdebatkan hal yang sudah terjadi, toh itu percuma saja, lebih baik menjalani nya dengan tak memikirkan hal tersebut.

"yaudah yuk kita kesana" ajak nayla pada teman – teman nya.

Karina dan nadia mengangguk semangat, tapi berbeda hal nya dengan tasya, gadis itu malah terlihat tak semangat sama sekali.

"tasya lo kenapa?"tanya nayla.

Tasya menggeleng lemah."tasya gak ikut deh, tasya mau jalan – jalan aja, katanya di sini juga ada penangkaran laboratorium 12 jenis kupu – kupu, tasya mau kesana aja".

"beneran gak mau ikut sya? Terus Lo sama siapa kesana nya?"tanya nadia beruntun.

"tasya bisa ajak bima kok, kalian gak usah khawatirin tasya".

Karina menoleh pada nayla yang kini berdiri di samping tubuh nya.

"yaudah yuk nay, kita kesana" ajak karina.

Nayla mengangguk pelan.

"yaudah"sahut nya.

Karina, nadia dan nayla pun serempak menyusul juna dan reza yang terlebih dahulu sudah berada di sana menikmati air terjun tersebut.

sedangkan bima sendiri, laki – laki itu tadi nya sudah hampir ingin menikmati indah nya air terjun yang mengalir deras tersebut, tapi langkahnya terhenti karna panggilan oleh tasya kepada dirinya.

Terlihat bima memberikan tatapan bertanya pada kekasih nya itu di kejauhan.

Seolah mengerti akan maksud tasya, bima  pun dengan langkah yang berat nya, menuruti kemauan gadis nya itu, dan mengurungkan niat nya untuk menikmati ari terjun yang sudah berada di depan mata nya.

Nayla yang sedari tadi memperhatikan gerak – gerik dari bima, hanya menghela napas nya panjang.

Kenapa bima se menurut itu?

Apa memang, bima sangat – sangat mencintai tasya?

Akh! Seharusnya dirinya tak memikirkan hal itu, terlebih itu tak ada sangkut pautnya dengan dirinya sendiri.

Nayla mencoba memejamkan matanya sejenak.

"sayang kamu kenapa?"

Nayla membuka matanya, gadi itu  tersentak karna di kejutkan oleh  juna yang  tiba – tiba muncul di depan nya.

"hey kamu baik – baik aja kan sayang?" tanya juna dengan sedikit khawatir karna kekasih nya itu belum membuka suara nya.

Nayla menggeleng cepat.

"eh,, enggak kok sayang, aku cuman itu,, ee,, nikmatin suasana nya, iya suasana nya indah banget" bohong nayla.

Juna yang percaya akan penjelasan nayla yang menurut nya masuk akal, bisa bernapas dengan lega.

"yaudah kalau gitu, kita kesana yuk"ajak juna.

Nayla mengangguk, gadis itu lalu beranjak bersama juna, menikmati dingin nya air terjun yang membasahi tubuh nya.

.

.

Di lain tempat,,,,

Tasya dan bima kini menghentikan langkahnya di tempat taman kupu – kupu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tasya dan bima kini menghentikan langkahnya di tempat taman kupu – kupu.

"wah, indah banget kan bim!" seru tasya.

Bima mengangguk sekilas, ah, tapi kalau boleh jujur, menurut laki – laki tampan itu, tempat itu sangat lah membosan kan, kalau bukan karna tasya, dirinya juga tak ingin pergi kesini.

Tasya dan bima serempak berjalan pelan menelusuri tempat tersebut.

"bima gak keberatan kan temenin tasya kesini?".

Bima berdehem singkat membalas pertayaan dari kekasih nya itu.

"bima pasti tau, kalau tasya gak mungkin basah – basahan kaya gitu...".

Bima menghentikan langkah nya, lalu menatap tasya yang kini juga ikut berhenti.

"jangan bahas dan mikiin soal itu lagi, kita lanjut jalan aja!" tegas bima.



Nayla[COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang