pengakuan!(selesai revisi)

252 13 0
                                    

Cukup lama nayla berada di kamar mandi, ya,,karna gadis itu mencoba menenangkan pikiran nya yang sedari tadi tak henti – henti nya berkecamuk di dalam otak nya.

Tapi serasa sudah mulai tenang, nayla pun segera menyudahi aksi mandi nya, dan melangkah beranjak keluar dari kamar mandi tersebut.

Nayla mengedarkan pandangan nya ke semua ruangan kamar nya.

Hanya ada karina yang berada di kamar nya itu, terlihat sahabat nya itu sedang fokus memainkan ponsel nya.

"rin! Nadia sama tasya kemana?" tanya nayla.

Karina menegakkan kepala nya, menatap sahabat nya itu yang masing menggunakan baju tantop dan celana pendek nya.

"oh, mereka lagi makan " sahut karina seadanya.

Nayla mangut – mangut mengerti, dirinya lalu beralih menuju lemari baju yang cukup besar, jari lentik gadis itu mulai memilih – milih baju yang akan dirinya kenakan hari ini.

"eh nay, tadi baju lo di pinjem ama tasya" ucap karina yang baru ingat akan hal tersebut.

Nayla membalik tubuh nya, lalu beralih menatap ke arah karina yang sedang duduk di kasur king size tersebut.

"pantesan gue cari – cari baju gue kaya ada yang ilang" sungut nayla.

Karina mendelikkan bahu nya.

"ya, gue juga gak tau tiba – tiba tu si tasya langsung makai baju lo, terus nitip pesen tadi ke gue".

Nayla menghela napas panjang.

"yaudah deh kalau gitu".pasrah nayla

padahal baju tersebut ingin dirinya pakai hari ini, tapi karna tasya yang meminjam nya, dirinya mau tak mau harus mengurungkan niat nya tersebut.

Nayla pun kembali beralih memilih baju nya di lemari, lalu mengambil baju lengan pendek berwarna putih yang memperlihatkan bahu nayla saat memakai nya , lalu memadu padankan  nya dengan rok diatas lutut dengan motif kotak – kotak kecil berwarna abu – abu.

Setelah selesai mengganti pakaian nya dan memoleskan bedak sedikit di wajah mulus nya, nayla pun langsung beranjak menghampiri karina yang masih setia duduk di kasur nya tersebut.

" lo gak makan rin?" tanya nayla.

Karina menggeleng lalu menutup laptop yang tadi gadis itu mainkan.

"diet"sahut karina dengan santay.

Nayla tertawa sekilas mendengar pengakuan dari sahabat nya itu."sejak kapan lo mulai diet?" tanya nayla tak percaya.

Karina menghela napas nya panjang,

dirinya sudah menebak pertanyaan ini pasti di lontarkan kepada nya, ah, mau bagaimana lagi, berbohong pun tidak ada guna nya pada nayla saat ini.

"sejak satu minggu yang lalu, ya gue insecure aja ngeliat badam gue udah gemukan kayagini, jadi gue diet aja tapi dietnya masih wajar kok, gak diet ketat juga".

Nayla mengangguk."yaudah, tapi lo jangan lupa makan juga, nanti sakit lagi yang ada".

Karina tersenyum tipis mendengar perhatian kecil dari sahabat nya itu, yah mungkin kalau dirinya curhat ataupun mengeluh kan keadaan nya kepada nadia ataupun tasya, mungkin dua orang itu tak semengerti nayla, makanya dirinya lebih sering jika curhat ataupun mengatakan permasalahan hidupnya kepada nayla saja, karna gadis itulah yang bisa mengerti keadaanya.


"nay gue bisa nanya sesuatu gak ke lo?".tanya karina.

Nayla nengangguk."boleh kok, lo kaya sama siapa aja sih  rin harus nanya dulu kaya gini".

"ya,, gak papa sih, gue tadi gak sengaja liat lo sama bima di dapur, kalian kaya ngobrolin sesuatu kaya gitu".

Nayla langsung tersentak  akan ucapan dari karina tadi, "lo sendiri kan rin?" tanya nayla memastikan.

Karina mengangguk."iya gue sendiri kok nay".

Nayla menghela napas lega, untung nya tasya tak melihat kejadian itu, bisa – bisa gadis itu akan marah atau salah paham kepada nya, jika mengetahui bima dan dirinya berduaam di dapur.

"gue,, cuman ngobrol sebentar kok rin, itu aja".

Karina menatap tak yakin pada nayla."beneran cuma itu, tapi kok gue liat ekspresi kalian berdua itu beda tadi berdua, apalagi bima!"

Nayla menautkan kedua alisnya bingung.

"emang kenapa sama bima?"

"ya beda,, gue bisa liat cara bima mandang tasya sama cara dia mandang lo, itu beda nay,, bukan satu dua kali gue liat bima nyuri pandang sama lo, tapi udah sering" karina menjeda perkataan nya sejenak, gadis itu menatap nayla dengan sorot mata yang dalam." lo gak nyembunyiin sesuatu kan nay sama gue?.

Nayla menggeleng kan kepalanya."rin, jujur gue sama bima udah gak ada hubungan apa – apa lagi! Dan gue juga gak tau tiba – tiba aja bima dateng dan udah itu aja kok"

Karina mengerutkan kening nya.

"apa cuma gue yang ngerasain, kalau bima itu gak cinta sama tasya!" tebak karina.

Nayla menggeleng lemah."gue gak tau rin, iya ataupun tidak, gue gak ada urusan nya lagi sama hal itu, karna gue udah milik juna!".lirih nayla.

"nay! Lo harus perjuangin seseorang yang bisa buat diri lo bahagia!"

Nayla tertawa sekilas."rin, gue punya pilihan hidup gue sendiri, dan gue bahagia kok sama juna".

Karina tersenyum miring, detik selanjutnya gadis itu melangkah kan kaki nya pergi neninggalkan nayla yang nasih terduduk di kasur tersebut.


"bibir lo bisa bohong nay, tapi mata lo enggak!"


.





.





.



Ruang tamu.





"eh karina! Nayla mana?" tanya juna pada karina yang baru saja datang.

"nayla masih di kamar, emang kenapa?".

"kita mau jalan – jalan bareng"ucap juna.

Nadia mengangguk."iya rin, lagian hari ini kan hari terakhir kita!"

"oh yaudah gue panggilin bentar yah, sekalian mau ngambil tas dulu".


Nadia mengangguk."yaudah kita tungguin yah".

.

.


Ceklek.


Karina menbuka pintu kamar nya, gadis itu lalu mengarahkan pandangan yang pada sosok nayla yang kini berada di depan cermin kamar tersebut.

"nay"panggil  karina.

Lantas dengan cepat nayla pun berbalik ke arah belakang.

"kenapa rin?" tanya nayla.

"itu kata temen – temen mau jalan – jalan bareng, kan hari ini waktu terakhir kita di sini"jelas karina.

"oh yaudah gue siap – siap bentar".

Karina mengangguk, sambil menunggu nayla bersiap – siap, dirinya memutuskan untuk mengganti baju nya dulu dengan baju atasan yang tertutup.



Tak berselang lama, secara bersamaan karina dan nayla pun akhirinya selesai dengan pakaian mereka.

"yuk nay"ajak karina.

Tak ingin teman – teman nya menunggu lama,, Dua gadis cantik itupun langsung beranjak menuju ruang tamu menemui mereka.

"udah yuk" ucap karina yang baru datang menghampiri teman – teman nya.

"yaudah, lets go kita jalan – jalan!!"

Nayla[COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang