Setelah berbelanja bahan makanan, nayla yang lumayan lelah, memutuskan untuk langsung rebahan di sofa villa tersebut.Tingtong!
"bukain pintu nya gih"pinta nayla pada tasya.
Tasya yang sedang asyik menontom tv di samping nayla, dengan terpaksa mengangguk dan berjalan untuk membukakan pintu tersebut.
Ceklek.
Tasya membuka pintu, terlihat juga karina, nadia dan reza yang sedang berdiri di muka pintu tersebut.
"eh, kalian, kira tasya ada tamu".
Nadia menautkan kening nya bingung"emang kenapa tasya?" tanya nadia.
"ya kan,, pintu ini gak di kunci" jelas tasya dengan wajah polos nya.
Mendengar perkataan dari teman nya tersebut, karina dan nadia serempak menatap tajam ke arah reza.
"lo kenapa gak bilang!!" kesal karina.
Nadia mengangguk." iya! Udah tau gak di kunci malah nyuruh kita mencet bel!".
"iya iya maaf, gue terus aja yang salah, emang laki – laki itu selalu salah!!" ucap reza dengan histeris, detik selanjutnya laki laki itu langsung melenggang kan kaki nya masuk ke dalam villa tersebut tanpa memperdulikan tatapan aneh dari tiga gadis yang menatap nya.
"udah yuk masuk" ajak tasya.
Karina dan nadia mengangguk, lalu melangkahkan kaki nya masuk pada villa tersebut
"nayla mana sya?" tanya karina.
Tasya menunjuk ke arah sofa ruang tamu, terlihat juga gadis cantik yang sedang tertidur pulas dengan tangan yang iya tumpukan untuk meletakkan kepala nya.
"lah nyenyak banget tu orang tidur" sahut karina yang melihat sahabat nya itu sedang tertidur pulas.
"tadi dia sempet tidur, tapi karna denger bunyi bel, jadi ke bangun deh" ucap tasya
Karina mangut – mangut mengerti mendengar ucapan dari tasya."oh gitu ".
Tasya mengangguk, "eh iya gimana tadi,, pasti seru banget kan , kalian jalan – jalan nya?"
Nadia mengangguk semangat."iya sya, seru banget, sayang banget lo gak ada tadi" sahut nadia di akhiri dengan kekehan nya.
Karina mendengus kesal." gak ada seru – seru nya sama sekali!".
Tasya yang mendengar dua ucapan yang berbeda itu pun mulai menatap heran dan penasaran.
"loh jadi yang mana yang benar kalo gini?".Nadia tersenyum puas sambil melirik ke arah wajah karina yang terlihat sebal. "jadi gini sya....."
Flashback off.
Setelah selesai mengelilingi tempat – tempat yang bagus serta indah di daerah bogor, karina, nadia dan reza memutuskan untuk singgah sebentar ke rumah nenek reza.
Tak berselang waktu lama, mereka bertiga pun akhirnya sampai di rumah nenek reza tersebut, terlihat juga rumah tersebut hanya di diami oleh nenek reza serta tiga asisten rumah tangga, karna reza bilang, kakek nya sudah meninggal tiga tahun yang lalu.
"kenalin nek, temen – temen aku".
"Karina, nadia kenalin nenek aku".
Karina dan nadia tersenyum ramah, dan memperkenalkan nama mereka masing – masing.
"nama nenek farah"ucap wanita tersebut.
Walau umurnya sudah tua tapi wanita itu masih terlihat sehat dan bugar seperti umur 40 tahunan, padahal kata reza, umur nenek nya itu sudah beranjak 65 tahun.
"kamu kok ngajak temen dua orang perempuan? Emang kamu gak punya temen laki – laki reza?".tanya farah dengan heran.
Reza menggelengkan kepala nya dengan cepat."enggak lah nek, tadi itu kebetulan temen yang cowok eza lagi pada pacaran, jadi terpaksa deh eza bawa nya dua perempuan ini" sergah nya.
"idih, pembelaan!" sahut karina dengan pelan, namun masih bisa di dengar oleh reza yang berada di samping nya.
"berisik lo" sahut reza dengan kesal.
"emang eza gak punya pacar?" tanya farah.
Reza menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal, ah kalau tahu begini, dirinya lebih baik tak ingin bertamu pada nenek nya tersebut, jika saja tidak ada karina dan nadia, dirinya lebih gampang berbohong, tapi sekarang ada dua gadis itu, pasti dirinya di bully habis – habisan kalau ketahuan berbohong.
"eum itu nek.."
" itu apa eza?".
"eum itu,,,apa,, eza,,".
"punya nek, eza punya pacar" sahut nadia dengan gamblang nya.
Karina dan reza serempak menatap teman nya itu dengan tak percaya.
"oh sama siapa, kenalin dong sama nenek"seru farah dengan semangat.
"oh yang ini pacar nya reza nek, yang di samping reza ini" ucap nadia sambil menepuk nepuk puncak karina sambil tersenyum bahagia.
Mendengar itupun sontak Karina dan reza langsung memberi tatapan tajam pada nadia.
"nadia lo apa apaan sih"gerutu karina pelan pada sahabat nya itu.
"oh yang ini, kenapa gak bilang orang pacar nya cantik begini" seru farah.
Karina tersenyum kaku pada farah, ah kalau bukan di depan nenek nya reza,
Dirinya sudah menenggelamkan sahabat nya itu ke samudra pasifik saat ini.Flashback on
"jadi gitu sya" jelas nadia dengan tawa yang sedari tadi tak bisa dirinya tahan untuk keluar.
Tasya tertawa serta kasihan pada karina."yaudah lah rin, lagian kan cuma satu kali kamu kaya gitu".
Karina menghela napas nya."tau ah, kesel gue sama lo nad" gerutu nya.
"yailah rin, maaf kenapa sih" seru nadia.
Karina tak menggubris, dengan wajah yang masih kesal, gadis itu langsung berjalan pergi meninggalkan nadia dan juga tasya yang menatap kepergian nya dengan tersenyum lucu.
"tuh temen kamu marah" ucap tasya.
"biarin, nanti juga ntar malem baik lagi". Sahut nadia dengan santay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nayla[COMPLETED]✔️
Teen FictionSelesai revisi, mohon muat ulang ya! [desk] Nayla khesya aditiya- gadis cantik yang di kelilingi oleh orang - orang baik dan menyayangi di sekitarnya, serta memiliki kekasih tampan sekaligus populer di sekolah yaitu-arjuna pramana. Tapi siapa sangk...