indah (sudah di revisi)

352 20 1
                                    

Di kantin sekolah.

Nayla, karina, nadia dan tasya sedang asyik mengibrol riya di meja kantin mereka.

"eh ada ciwi ciwi cantik" sapa reza dengan senyuman gombal nya.

Nayla dan tiga teman nya menoleh ke arah reza yang tiba tiba datang menghampiri meja mereka.

"kenapa lo, tiba tiba aja dateng ke sini" sahut karina dengan kesal.

Reza mendengus."nyamber aja lo, lagian yah kali ini gue lagi bawa berita baik".

"emang berita apa za?" tanya nayla penasaran.

"jadi gue mau ngajakin kalian nginep di puncak, nah di sana ada villa milik bokap gue jadi kalian gak perlu ngeluarin uang sepeser pun, gimana mau gak".

Nampak nayla dan tiga teman nya tersebut melongo akan perkataan reza, yah memang sih, kalau di bandingkan dengan juna dan bima, kekayaan reza tak sebanding dengan kekayaan dua keluarga laki laki itu, tapi tetap saja mereka masih tak menyangka karna reza bisa seroyal itu kepada mereka.

"emang kita nginep nya berapa hari? Kan kita gak ada libur" seru nadia.

Reza mengangguk."emang iya, kan sabtu minggu weekend, nah kalo untuk hari senin kita absen aja gak masuk sekolah sehari gampang kan" cetus reza.

Tasya menggeleng."enggak ah, tasya gak mau absen walaupun sehari".

"eum kalau gue sih ikut aja kalau nayla, nadia dan tasya ikut, gue juga ikut lah" sahut karina.

"yah sya, lagian cuman sehari doang kok, kan ada bima juga" ucap reza berusaha membujuk gadis itu.

Nayla mengangguk."iya sya, sekalian kita kan udah lama banget gak liburan bareng".

Tasya nampak berpikir, kalau di hitung hitung, dirinya juga tak pernah jalan jalan apalagi liburan bersama dengan bima, ini memang kesempatan dirinya agar bisa lebih dekat dengan bima, karna gadis itu tak pernah apel atau sekedar hangout bersama kekasih nya tersebut selama ini.

"eum yaudah deh tasya ikut"putus gadis tersebut.

Nayla, karina dan nadia berseru bahagia, membujuk tasya untuk tak sekolah sehari sangat lah susah, jika tak di iming iming kan bima mungkin gadis itu tak mau ikut berlibur dengan mereka.

Kringgg!!

Bel masuk berbunyi.

Nayla and the gang langsung bergegas berjalan menuju kelas mereka.

"nay"panggil juna dari arah depan mereka.

Nayla menghentikan langkah nya di depan juna, terlihat juga karina nadia dan tasya juga menghentikan langkah mereka mengikuti sahabat nya itu.

"kenapa jun?".tanya nayla.

"bisa ngomong berdua sebentar?".

Nayla mengangguk, detik selanjutnya gadis itu menengok ke arah teman nya yang terlihat menunggu pembicaraan dirinya dan juga juna.

"eum kalian duluan aja deh ke kelas"ucap nayla.

Karina mengangguk."yaudah, kita duluan ya nay" ucap karina dan langsung berjalan bersama nadia dan tasya meninggalkan nayla.

Setelah melihat keberadaan teman nya sudah jauh, nayla pun mengambil duduk di kursi yang tak jauh dari dirinya berdiri tadi.

"mau ngomongin apa jun?".

"aku mau ngajakin kamu makan malem bisa kan?".

Nayla menggeleng pelan."aku gak bisa jun, kan kamu tau aku harus beres beres buat nyiapin barang yang aku bawa buat besok ke puncak."

Juna menghela napas nya."kan bisa pulang sekolah sayang".

"iya tau, tapi kan aku juga butuh istirahat juna".sahut nayla.

"hm yaudah deh kalau gitu".

Nayla menarik napas nya dalam, lalu menghembuskan nya sejenak.

"enggak papa kan?" tanya nayla memastikan.

Juna mencoba untuk tersenyum, walau hati nya padahal sedikit kecewa dengan kekasih nya tersebut.

"enggak papa, lain kali aja nanti yah".

Nayla tersenyum."hm, maaf yah kalau aku gak punya waktu sama kamu".

Juna menggeleng."gak papa kok, yaudah kita ke kelas bareng yuk".

Nayla mengangguk, gadis itu lalu berdiri dan beranjak berjalan menuju kelas nya yang bersebelahan dengan juna

.

.



.

Bel pulang berbunyi..

Di tempat parkir.

Nayla kini berjalan bersama karina menuju gerbang sekolah.

"eh nay gue duluan yah" pamit karina.

Nayla mengangguk."iya, hati hati yah".

Karina tersenyum."yoi".

Nayla pun kini berjalan menuju rumah nya, setelah berjalan dengan waktu yang lumayan cepat, nayla sudah menanjakkan kaki nya di kamar pribadi milik nya.


Ting tong.

Siapa yah batin nayla.

Gadis itu lantas berjalan membukakan pintu di depan, untung saja dirinya sudah sempat mengganti baju, padahal kan nayka harus menyiapkan pakaian untuk dirinya besok pergi ke puncak.

Ceklek.

Nayla membuka pintu tersebut.

Terpampang juga di depan mata nya seorang wanita paruh baya sedang tersenyum ke arah nya.

"tante!!" seru nayla dengan bahagia.

Wanita yang di ketahui adalah ibu dari mantan kekasih nya itu nampak juga tersenyum bahagia melihat sosok nayla di hadapan nya.

"tante kangen banget sama kamu".

"hm yaudah tante masuk dulu yuk" ajak nayla.

Indah mengangguk, lalu berjalan masuk ke dalam rumah nayla.

"biar nayla ambilin minum dulu yah tante".

Indah menggeleng."gak usah, tante gak lama kok, lagian tante tau, kamu pasti lagi sibuk kan untuk nyiapin liburan kalian".

"loh kok tante tau sih, bima ya yang ngasih tau tante"tebak nayla.

"hm iya, tadi kemarin bima izin sama tante dan tante juga tanya sama siapa aja, rh kebetulan kata dia kamu juga di ajak, jadi tante kesini mau pastiin itu beneran apa tidak".

"iya tan, nayla emang ikut besok ke puncak".

Indah tersenyum bahagia, wanita paruh baya tersebut dengan semangat menggeser tubuh nya untuk lebih dekat dengan tubuh nayla.

"em ya kali aja kamu bisa balikan lagi sama bima" ucap indah dengan semangat.

Nayla menyengir dengan terpaksa mendengar ucapan ibu dari mantan kekasih nya tersebut, nayla memang sudah sering mendengar bujukan dari indah untuk dirinya bisa bersama bima lagi seperti dahulu, tapi yah mau bagaiman lagi dirinya hanya bisa menjawab dengan senyuman, agar indah tak kecewa kalau sebenarnya dirinya dan juga bima sebenarnya sudah mempunyai kekasih masing masing.

Nayla[COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang