Nayla[COMPLETED]✔️

rahasia?(selesai revisi)

Nayla melangkahkan kaki nya dengan terburu – buru menuju kelas nya,
Karna kejadian semalam, yang mengharuskan gadis itu untuk mengerjakan tugas  dari bima, jadi nayla terpaksa untuk tidur terlambat dan bangun kesiangan seperti ini.

Brugh..

"aduh pake jatuh segala lagi" gerutu nayla pada dirinya sendiri.

Nayla berdecak kesal.

"pake bedarah lagi! aduh,, gue harus jalan  masih jauh lagi".

"kenapa?" tanya seseorang dari arah belakang.

Nayla pun sontak langsung menoleh ke arah sumber suara tersebut.

Bima?.

Wait itu bukan bima tapi...

Rendy – sang ketua osis.

"tadi jatuh gara – gara gue lari" sahut nayla.

"bisa gak berdiri, biar gue bantuin jalan" tawar rendy.

Nayla tersenyum tak enak.

"duh susah ren".

Rendy mengulurkan sebelah tangan nya pada nayla yang masih terduduk lemas di lantai.

"pegang tangan gue" perintah rendy.

Nayla pun menurut, gadis itu memegang erat telapak tangan rendy, untuk bisa berdiri, dan yaps,, gadis itu akhirnya bisa untuk berdiri walaupun dengan lutut dan siku yang berdarah akibat benturan keras tadi saat dirinya terjatuh.

"biar gue bantu ke ruang uks" tawar rendy.

Nayla menggeleng cepat.

"gue kayanya langsung ke kelas aja deh, soalnya udah telat" tolak nayla.

"nanti gue izinin lo ke guru pelajaran lo nanti, urusan itu biar gue yang urus, yang terpenting kaki lo dulu yang harus di obati biar gak infeksi" jelas rendy.

Nayla menundukkan kepalanya melihat luka nya sekilas yang sudah mengeluarkan darah karna luka tersebut juga lumayan dalam.

Gadis itu lalu mengangguk pasrah.

"hm yaudah deh ren"pasrah nayla.

Nayla pun langsung berjalan menuju ruang uks dengan bantuan  rendy yang memegang erat tangan nya.

"lo rebahan dulu di sana" suruh rendy.

Nayla hanya mengangguk pelan, lalu dengan hati – hati merebahkan dirinya ke kasur yang berada di ruangan uks tersebut.

"perawat nya emang belum ada di sini ren?" tanya nayla heran.

Rendy menoleh, lalu menghampiri tubuh nayla dengan membawa kotak p3k yang baru di ambil nya tersebut.

"belum, dua minggu lalu perawatnya risen, jadi pihak sekolah lagi berusaha mencari perawat baru" jelas rendy.

Nayla mangut – mangut mengerti.

"oh pantesan sepi kaya gini".

"sini biar gue obatin"tawar rendy.

Nayla pun membangunkan dirinya, dan duduk di ranjang tersebut menghadap ke arah rendy.

"tahan bentar ya" ucap rendy.

Nayla nengangguk.
"pelan – pelan ya ren" pinta nya.

Rendy menoleh sekilas melihat wajah nayla.

"lo itu salah satu murid yang gak paling sopan "cetus rendy.