...
"Ngapain lo tarik-tarik gue," sentak Dara menghempaskan tangan sang pelaku yang menariknya keluar dari warung kecil yang menjadi wadah kemarahan Guntur.
"Gue pacar lo, kalau lo lupa," sungut Guntur menatap mata Dara intens.
Dara memutar bola matanya sembari bersedekap dada. "Apa hubungannya sama lo tarik tangan gue keluar dari sana," tunjuk Dara ke arah kedua teman-temannya yang menatap ke arahnya dengan tatapan penuh arti.
"Lo ngak takut sama Reza?" tanya Guntur menaikan sebelah alisnya.
"Guntur yang dingin mana? Lagian gue ngak lemah tanpa lo juga gue bisa lawan tuh cowok."
"Ngak lemah, kenapa gue meluk lo aja udah nanggis?" cibir Guntur.
Dara terdiam sesaat mengingat kejadian di kelas tadi membuatnya kembali malu.
"Kenapa diam huh."
"Lo ngak tau seberapa kagetnya gue," pungkas Dara melenggang pergi dari hadapan Guntur yang menggembangkan senyuman miringnya.
"Datang-datang kok jadi blushing. Di gombalin apa gimana?" goda Acha yang langsung mendapat tatapan mematikan dari empunya.
Jelas-jelas Dara lagi menahan gejolak amarahnya yang akan keluar, temannya satu ini sangat tidak peka terhadap raut wajahnya.
"Mending lo diem curut," ujar Noren menempelkan telunjuknya ke bibir Acha.
"Kita balik sekarang," tukas Dara berjalan ke arah mobil merah milik Noren yang sedari tadi terparkir di tepi jalan.
"Yuk," seru Acha berjalan lebih dulu di ikuti Noren di belakangnya.
Dara membuka pintu samping kemudi bersiap-siap untuk duduk. Tetapi cekalan dari seseorang berhasil menggurungkan niat Dara.
"Kalian pulang duluan Dara sama gue," ujar Guntur tanpa melihat ke arah kedua teman Dara yang terdiam di tempatnya.
"Ngak," tolak Dara mentah-mentah.
"Lo lupa perjanjian kita?" tanya Guntur tidak lupa dengan senyum miring yang tercetak di bibirnya.
Dara mengingat tantangan itu. Kenapa ia melupakannya?
"Gimana Dar?" tanya Noren membuyarkan lamunan Dara.
"Gue bareng Guntur," final Dara menghembuskan nafas kasar.
"Woi curut, pindah sebelah gue!" titah Noren menoleh ke belakang melihat Acha yang sibuk berselfi dengan ponselnya.
"Gue udah nyaman di sini," balas Acha tanpa menoleh.
"Lo kira gue supir lo apa? Pindah atau lo turun," ancam Noren sontak membuat Acha mengerucutkan bibirnya.
"Sombong amat," cibir Acha.
"Bodo amat. Dar kita balik duluan," pamit Noren kemudian melajukan mobilnya meninggalkan Dara dan Guntur yang masih bergeming di tempatnya.
Warung kecil yang tadinya riuh akan lolucon para cowok yang senantiasa bergurau kini membisu karena kedatangan Guntur bersama Dara membuat semuanya mengatubkan bibir mereka rapat-rapat.
"Gue minta maaf soal tadi," ucap Reza memecahkan keheningan.
"Hm," balas Guntur tanpa menoleh.
"Gue ngak tahu kalau lo cewek Guntur, maafin gue," tutur Reza menatap Dara yang berdiri tepat di samping Guntur.
"Gue maafin," balas Dara sebelum di tarik keluar oleh Guntur.
"Gue cabut," ucap Guntur setelah menggambil jaketnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GUNTUR
Teen FictionCerita kehidupan sosok Guntur Dewantara. Sang ketua geng motor yang terkenal di seluruh jalanan. Thanos Geng akan bertindak ketika mereka di usik atau bahkan di tantang. Jangan berani dengan Thanos Geng jika masih menyayangi nyawa, karena Thanos Gen...