Di wajibkan Vote dahulu sebelum membaca⚠
Wajib Comment⚠
HAPPY READING
"Selengket-lengketnya perekat pasti sewaktu-waktu akan terlepas."— Adara Nathania.
Semilir angin berhembus hingga menerbangkan surai panjang seseorang yang sedang termenung di bawah pohon pelindung yang terletak di taman sekolah. Sepinya taman sangat mendukung perasaan Dara saat ini, dengan beralaskan rumput hijau Dara menjatuhkan tubuhnya menjadi terlentang di atas rerumputan.
Moodnya sedang hancur hanya karena seseorang, di jam terakhir Dara memilih bolos daripada mengikuti pelajaran di kelas. Mungkin ke taman bisa mengurangi segala rasa aneh di dalam tubuhnya.
"Baru aja gue seneng, sekarang udah kayak dulu lagi," Dara terkekeh pelan membayangkan nasibnya yang sangat pedih. Keluarganya entah sedang apa, apalagi kedua kakaknya yang telah lama hilang kabar.
"Gue keluarga mereka apa bukan sih?" tanya Dara entah kepada siapa.
Kedua netranya menerawang ke atas melihat betapa lebatnya daun pohon di atas sana. "Gue harus cari tau," kata Dara penuh tekad, kedua tangannya menyilang di depan dada serta tatapannya yang terus menerawang ke atas.
"Ekhem."
Deheman seseorang lantas membuat padangan Dara teralihkan, namun hanya beberapa detik setelah mengetahui siapa pemilik suara itu.
"Bolos?" pertanyaan Guntur hanya angin lalu bagi Dara dan itu membuat Guntur mendengus melihatnya.
"Jawab pertanyaan gue," desak Guntur ketika mendudukkan dirinya tepat di samping Dara.
"Urusan lo apa? Ngak usah urusin cewek lemah kayak gue, lo kan ngak suka sama cewek lemah," cetus Dara, perkataan pedasnya sangat menampar Guntur hingga membuat cowok itu terdiam.
"Gue bolos juga bukan urusan lo kok, jadi berhenti urusin gue," tekan Dara, entah kenapa perasaannya sangat kesal ketika melihat wajah Guntur.
"Gue pacar lo," ujar Guntur, setelah terdiam beberapa detik akhirnya ia membuka suaranya.
Dara terbahak mendengar ucapan cowok di depannya. "Sekarang udah enggak, permainan itu udah berakhir dan sekarang lo bebas buat jagain pacar asli lo itu supaya enggak kelewatan," pungkas Dara.
"Agis bukan pacar gue," bantah Guntur, baginya Agis hanya masa lalu dan tidak untuk di ingat kembali.
Dara sontak terkekeh. "Ngak usah munafik, bukannya lo anggap gue perekat yang bisa lo lepas kapan aja," tekan Dara, lagi dan lagi Guntur terdiam mencerna perkataan Dara barusan.
"Anggap aja semuanya ngak pernah terjadi. Urusan kita selesai hari ini, sekolah udah tau kalau kita enggak pacaran dan gue cuman bahan pelarian," pungkas Dara.
"Tujuan lo terima tantangan dari gue apasih? lo cemburu kalau gue deket sama cewek lain selain lo?" tanya Guntur berhasil membuat Dara terpaku di tempatnya.
"Cemburu? Enggak akan pernah es batu," balas Dara sebelum melengos pergi dari taman dengan perasaan campur aduk.
"Kita liat nanti," gumam Guntur kemudian beranjak pergi dari taman.
![](https://img.wattpad.com/cover/226514298-288-k759116.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GUNTUR
Teen FictionCerita kehidupan sosok Guntur Dewantara. Sang ketua geng motor yang terkenal di seluruh jalanan. Thanos Geng akan bertindak ketika mereka di usik atau bahkan di tantang. Jangan berani dengan Thanos Geng jika masih menyayangi nyawa, karena Thanos Gen...