•••
"Kelas kita free guys," seru sang ketua kelas dengan semangat membara setelah muncul dari balik pintu kelas.
"Free mulu deh," keluh seorang siswi memutar matanya malas.
"Bagus dong ngak belajar, lagian ini tuh udah semester akhir pasti guru ngertiin muridnya," sahut siswi lainnya dengan senyum merekah.
"Gosip kuy," ajak siswi lainnya memutar bangku agar merapat ke teman-temannya.
"Gibah aja terus, sampe tuh bibir dower sekalian," ucap Noren mengeleng-gelengkan kepalanya melihat teman-temannya yang mulai aktif dengan urusan masing-masing.
"Gak ada akhlak emang," sahut Dara sembari memainkan ponselnya.
Drrrttt Drrrttt.
From Batu:
Plg brg gw!Dara mendengus kesal membaca pesan singkat dari Guntur yang sangat singkat.
To Batu:
Gue bawa mobil!"Nih cowok ngak tau apa gue susah bacanya. Keyboard HPnya mungkin kurang atau rusak, dasar cowok batu."
Dara menyumpah serapahi sosok Guntur dalam hati setelah membaca pesan yang tertera di layar ponselnya."Lo kenapa Dar? Muka lo kusut amat," tanya Noren penasaran.
"Lagi nahan berak ya Dar?" celetuk Acha yang langsung nendapat pelototan dari empunya.
"Sembarangan ae mulut lo Konah, mau nih tempat pensil nyosor ke mulut lo," balas Noren pedas.
"Nama gue Acha kali bukan Markonah," kesal Acha mengerucutkan bibirnya.
"Diem deh ogeb," sentak Noren.
Dara menghela nafas pasrah melihat kedua temannya yang selalu berdebat, kaki jenjangnya melangkah menjauhi bangkunya dan keluar dari kelas. Kantin mungkin adalah tempat nyaman baginya saat ini, perutnya sedari pagi belum di isi apapun karena masalah jam yang membuatnya kalap.
"Dara tungguin," teriak Acha, untungnya kelas mereka terletak di ujung koridor, jika tidak pasti Acha akan mendapatkan semburan dari guru-guru yang sedang mengajar.
"Ngapain sih kalian nyusul," kata dara sarkastik. Moodnya sedang turun sekarang di tambah dengan kelakuan teman-temannya.
"Tau nih badak bercula empat, main kabur aja," timpal Noren.
"Lah kok gue sih, lo juga ikut kali tikus sawah," balas Acha tak terima dengan tuduhan Noren.
"Najis. Lo tuh kecebong lumutan," balas Noren.
"Emang ada kecebong lumutan, yang ada tuh orangan sawah kayak lo," pungkas Acha.
Dara mengeram kesal. "DIAM," pekik Dara menyudahi perdebatan antara Noren dan Acha.
Keduanya mematung ketika suara Dara yang mengelegar memasuki indera pendengaran masing-masing. Dara berlalu begitu saja ketika melihat temannya yang kini terdiam seribu bahasa.
"Lo sih ngoceh mulu," ujar Noren menyalahkan Acha.
"Salahin aja gue. Kalian emang selalu benar dan gue selalu salah," pungkas Acha berlari berbalik arah entah kemana.
"Gitu aja ngambek," gumam Noren segera menyusul Dara.
Dara mengedarkan pandangannya ke seluruh kantin yang sangat sepi. Sudah jelas sepi, karena saat ini adalah jam pelajaran.
"Bu Nasgor satu sama jus jeruk," pesan Dara kepada penjaga kantin.
Dara berjalan menuju salah satu bangku yang kosong dan mendudukan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GUNTUR
Teen FictionCerita kehidupan sosok Guntur Dewantara. Sang ketua geng motor yang terkenal di seluruh jalanan. Thanos Geng akan bertindak ketika mereka di usik atau bahkan di tantang. Jangan berani dengan Thanos Geng jika masih menyayangi nyawa, karena Thanos Gen...