32. Tantangan Agis

472 19 5
                                    

Sebelum membaca jangan lupa tinggalkan jejak terlebih dahulu:)

Happy reading

***

Bel pertanda istirahat berbunyi nyaring ke seluruh gedung sekolah SMA Galaksi. Tak butuh waktu lama hingga kantin di penuhi oleh murid-murid yang sudah kelaparan.

Koridor yang mulanya sepi, kini telah ramai oleh murid-murid yang berlalu-lalang dengan berbagai macam tujuan.

Dara, Acha dan Noren berjalan berdampingan sambil berpegangan tangan layaknya anak kecil yang takut terpisahkan.

"Dar, kok lo bisa jadian sih sama Guntur, kan Guntur orangnya susah di luluhin?" tanya Acha dengan bola mata melebar saking tak percayanya ia mendengar kabar bahwa Dara dan Guntur menjalin hubungan.

Noren menjawab sambil memutar bola matanya malas, "bisalah, emangnya elo, luluhin hati penjual bakso aja nggak bisa."

Acha menyipitkan matanya lalu menjawab, "gue luluhin hati penjual bakso? Yang benar aja, mana ada gadis jelita seperti gue berniat luluhin hati penjual bakso."

"Kemarin kan elo gombal-gombalin tukang bakso buat kurangin harga," ujar Noren mengingatkan Acha.

Acha cengengesan. "Ya kan itu karena harga baksonya kemahalan," jawabnya.

"Udah-udah, gue nggak tau juga kenapa bisa kayak gini," ujar Dara membuat kedua temannya menoleh.

"Tuh Guntur," tunjuk Acha ketika melihat Guntur dan teman-temannya berjalan ke arah mereka.

"Hai Acha, hai Noren," sapa Candra menampilkan senyum manisnya.

"Hai juga," balas Acha dan Noren bersamaan dengan nada pelan dan malas.

"Mau ke kantin?" tanya Guntur pada Dara yang hanya mendapat jawaban anggukkan kepala dari Dara.

Para sekawan itu berjalan kompak membelah keramaian koridor, menjadi pusat perhatian tentu sudah menjadi hal yang biasa bagi mereka. Jevon, Candra, dan Rava tak berhenti saling melempar lelucon hingga Acha dan Noren sesekali tertawa. Berbeda dengan Dara dan Guntur yang hanya diam sambil mendengarkan lelucon teman-temannya.

"Kalian mau pesan apa nih, gue lagi baik hati buat pesanin kalian semua," tawar Candra ketika semuanya sudah duduk manis di tempat khusus para pentolan sekolah duduk.

"Acha sih bakso aja deh, minumnya es teh aja," balas Acha.

"Gue juga samain kayak pesanan Acha," tambah Rava.

"Gue nasi goreng," sahut Noren dan Jevon bersamaan membuat sorakan teman-temannya keluar.

"Cie-cie, kayaknya ada yang mau nyusul jadian nih," celetuk Candra membuat Noren salah tingkah.

"Cand, gue sama Dara nasi goreng juga, minumnya air putih," ucap Guntur membuat Candra akhirnya melenggang untuk memesankan teman-temannya.

Semuanya kembali terdiam, sibuk dengan pikiran masing-masing. Hingga kedatangan seorang gadis yang tidak Guntur harapkan datang dengan senyum penuh arti.

"Hai semuanya, gue boleh gabung nggak?" tanya gadis tersebut.

"Gak," jawab Guntur cepat.

GUNTUR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang