Cerita kehidupan sosok Guntur Dewantara. Sang ketua geng motor yang terkenal di seluruh jalanan. Thanos Geng akan bertindak ketika mereka di usik atau bahkan di tantang. Jangan berani dengan Thanos Geng jika masih menyayangi nyawa, karena Thanos Gen...
Halo👋 sebagai awalan bab ini, kalian semua wajib say "Hai" Di sini📌
Berhubung judul bab ini tentang "Kejutan" Menurut kalian siapa tuh yang bakal di kasih kejutan?
Skuy lanjut💜🔥
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌼🌼🌼
Mata-mata para murid kepo mulai terpusat pada satu titik, dimana keberadaan dua sejoli yang berjalan beriringan menuju kelas.
Dara dan Guntur, keduanya berjalan menyusuri lorong koridor yang menghubungkan dengan kelas XII Ips1, Dara memandang Guntur sekilas melihat cowok itu yang fokus dengan jalan di depannya. Pikirannya berkecamuk memikirkan peristiwa setengah jam yang lalu.
"Guntur." Panggilan seseorang membuat empunya menoleh bersamaan dengan Dara.
"Aku tadi ke rumah kakek tapi katanya kamu udah ke sekolah duluan," ujar Agis seraya memandang Dara sinis. "Kamu belum sarapan kan? Ini aku bawain bekal buat kamu. " Agis menyodorkan sebuah kotak bekal ke arah Guntur tetapi cowok itu hanya menatapnya sekilas sebelum menarik lengan Dara agar menjauh dari Agis.
"Bukan urusan lo," cetus Guntur menarik lengan Dara.
Agista menatap nanar kotak bekal yang ia pegang, kedua matanya memancarkan kesedihan. Kedua tangannya mencengkeram kuat kotak bekalnya.
"Hidup lo ngak bakal tenang kalau mau bersaing dengan gue," batin Agista seraya berlalu meninggalkan koridor.
"Kenapa lo tolak pemberian Agis?" tanya Dara penasaran sementara Guntur memutar bola matanya malas.
"Gue bukan siapa-siapa dia yang harus dia istimewain," ungkap Guntur.
Dara menggaruk tengkuknya. "Ya..., tapikan dia baik mau bawain lo bekal."
"Gue udah ngak peduli lagi sama dia."
"Tapi kenapa waktu itu lo khawatir banget sama dia?" sela Dara.
"Ada satu hal yang lo ngak tahu tentang gue dan Agis."
"Apa?"
"Gue ngak bisa kasih tahu lo sekarang. " setelah mengatakan itu, Guntur berlalu pergi meninggalkan Dara di depan kelasnya.
"Ngak semua tentang Guntur lo wajib tahu, ingat dia bukan siapa-siapa lo," cibir Audrey tiba-tiba lewat di depan kelas Dara.
Dara mendengus. "Oh ya."
Audrey maju mendekati Dara. "Ingat ya, lo itu cuman pelampiasan ngak malu apa deketin cowok orang."
"Cowok orang? Lo ngak usah sok tahu, " tantang Dara.
"Gue tahu dan lo yang ngak tahu," tukas Audrey membuat Dara terdiam. "Gue ngak yakin kalau Guntur beneran suka sama lo, mending juga sama Agis yang jelas-jelas di restuin sama keluarga Guntur."