25. Terbongkarnya Rahasia

1.4K 118 24
                                    

Kalau buka part ini berarti siap comment di setiap paragraf!

Vote dulu sebelum baca dan yang paling penting pastikan jika kalian sudah follow akun Author!

Sebelum baca wajib isi pertanyaan dari Author.

>>Umur?
>>Kelas?
>>Askot?

Di jawab! Yang enggak jawab berarti kalian bukan pembaca yang bijak:(

HAPPY READING

Di ruangan yang sangat tertata dan di penuhi alat medis terdapat seseorang yang tampak tertidur pulas di atas brankar, sosok itu tidak sendiri, melainkan di temani oleh orang-orang yang mengkhawatirkan nya

"Dar, sadar dong perasaan dari tadi lo ngak bangun-bangun. Kita tuh khawatir sama lo tau ngak." celotehan Acha membuat Noren memijat pangkal hidungnya, ia sudah malas menegur Acha bahwa di depannya bukanlah orang yang sedang tertidur melainkan orang yang sedang pingsan dan itu Dara.

"Ren bantuin napa, Dara tuh ngak bisa di biarin kek gini mulu," mohon Acha sembari menggoyangkan tangan Dara yang tak bertenaga.

"Cha, gue udah bilangin ke elo kalau Dara tuh pingsan bukan tidur," tekan Noren.

Acha mendengus mendengarnya. "Gue tau Ren, tapikan orang pingsan kalau di ajak ngomong pasti bakal sadar," ucapnya.

"Semerdeka lo aja deh, gue mau keluar dulu. Lama-lama gue pusing liat lo tau ngak," pungkas Noren kemudian memundurkan langkahnya menuju pintu.

Acha memberengut kesal melihat kepergian Noren. "Dar, lo cepet sadar ya soalnya di depan banyak yang khawatir, terutama kakak lo," kata Acha kemudian melangkah menjauhi brankar Dara dengan seulas senyum manis membingkai bibirnya.

"Dara udah sadar?" tanya Dion ketika melihat kemunculan Noren dari balik pintu.

Noren menatap kedua kakak Dara yang terus menampilkan wajah khawatir mereka.

"Belum Kak," balas Noren kemudian berjalan ke arah bangku panjang yang tersedia di rumah sakit.

"Kenapa Dara bisa masuk rumah sakit?" tanya Dirga menatap satu persatu teman-teman Dara termasuk Guntur, Jevon, Rava dan Candra yang duduk di bangku seberang dari Noren.

Noren menggeleng, ia juga tak tahu dengan kejadian yang terjadi kepada Dara, tiba-tiba saja Jevon mengabarkan bahwa Dara masuk rumah sakit.

"Ini karena gue." suara berat milik Guntur membuat Dirga dan Dion menatapnya tajam.

"Lo apain Adik gue bangsat," umpat Dirga menarik kerah jaket parasut yang di kenakan Guntur.

Dion melerai tindakan Dirga, ia marah tetapi tidak semestinya semuanya salah Guntur, pasti ada alasan di balik semua kejadian yang menimpa Dara.

"Dengerin dulu penjelasan dia," kata Dion tenang.

Dirga melepas cengkramannya dengan kasar membuat Guntur menghembuskan nafasnya pelan.

"Dara di culik setelah gue pergi sehabis nganterin dia pulang dan pelakunya adalah musuh gue dari dulu, gue-"

Bugh.

Satu bogeman mentah langsung melayang ke wajah Guntur sebelum empunya menyelesaikan ucapannya.

"Kenapa lo seret adik gue ke masalah lo, dia punya urusan apa sama lo. Hah," bentak Dirga kemudian kembali menghujani Guntur dengan tinjuannya.

Jevon, Candra dan Rava terkejut ketika melihat Guntur tak melawan sama sekali. Ketiganya ingin membantu tetapi ketika melihat tatapan Guntur yang tajam ketiganya mengurungkan niat.

GUNTUR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang