Chapter 11

43 11 2
                                    

Drrttt drrtt..

Saat Kyla sedang mengambil cemilan di dapur rumah Nadya, handphonenya bergetar. Sesuai janji, Vano benar benar menelfon Kyla setelah sejam ia memberi pesan pada Kyla bahwa ia akan menelponnya beberapa jam lagi.

Tapi sialnya handphone Kyla tidak ia bawa saat mengambil cemilan, namun ia tinggalkan di kamar Nadya dan Nadya sedang ada di kamar.

Sekali, Nadya mengacuhkan handphone Kyla yang bergetar di atas meja belajarnya. Tapi tidak untuk kedua kali, Nadya langsung menghampiri meja yang dimana tempat handphone Kyla diletakkan.

Dan ..

Vano is calling ..

Seketika saja Nadya langsung menjerit saat ia melihat siapa manusia yang sedari tadi terus menelpon Kyla.

Kyla yang hampir sampai ke kamar Nadya langsung merasa panik, ada apa sahabatnya sampai berteriak seperti itu. Saat Kyla memasuki kamar Nadya, ia melihat Nadya yang sedang memegang handphonenya. Kyla merasa tak masalah apabila sahabatnya itu meminjam handphonenya tapi apa yang membuatnya sampai berteriak seperti tadi?

"Kenapa sih Nad teriak teriak, lo kira kita di hutan?" Tanya Kyla mendekati Nadya dan langsung mengambil handphonenya yang sedang berada ditangan Nadya. "Ini lagi ngapain lo sama hp gue?" Tanya Kyla.

"Itu.. tadi Vano nelfon lo" Kata Nadya dengan suara pelan.

"Hah? Terus lo angkat ya?" Tanya Kyla panik.

"Engga kok ga gue angkat, udah dua kali tuh dia nelfon lo. Telfon balik gih" Ucap Nadya sambil menyenggol lengan Kyla dan menunjukkan wajah jahilnya pada Kyla. You know la guys :D

Sekarang Kyla bingung, apakah dia harus menelfon balik Vano atau tidak?. Saat Kyla sedang memikirkan apa perlu dia menelfon balik Vano, handphonenya bergetar.

Drrttt drrrttt ..

Vano is calling again, Kyla tiba tiba panik. "Gue angkat ga ya" Batin Kyla. Tapi dengan melawan rasa gugupnya, Kyla pelan pelan menggesel icon hijau. Ia mengangkat telfon dari Vano. Tanpa ia sadari, sedari tadi Nadya memperhatikan gerak gerik sahabatnya itu. Gerak gerik gugup saat ia akan menerima telfon dari Vano. it seems like his best friend has a little taste.

Karena takut akan menggangu Kyla, Nadyapun keluar dari kamarnya, membiarkan Kyla bertelfon ria dengan Vano. Setelah beberapa menit, Nadya kembali masuk ke kamarnya dan melihat Kyla yang sudah selesai dengan kegiatan telfonnya.

"Udah Kyl?" Celetuk Nadya jahil dan mendudukan tubuhnya di samping Kyla yang sedang merebahkan dirinya di tempat tidur milik Nadya.

"Apaan sih lo, udah lah ngapain lama lama"

"Seneng ga lo abis ditelfon sama gebetan, tiga kali lagi"

"Pengen banget gue tendang lo ya" Ucap Kyla dan membuat mereka berdua tertawa bersama.

                           ·D·

Kyla dan Nadya sekarang sudah berada di dalam mobil milik Nadya. Mereka akan pergi ke sekolah dengan diantar oleh supir Nadya, karena orang tua Nadya pergi tanpa menggunakan supir dan kenapa mereka tidak bersama Ajil atau Nando? karena Kyla dan Nadya harus pergi terlebih dahulu ke fotocopyan dan mereka tidak ingin merepotkan Ajil ataupun Nando.

Sepanjang jalan, mereka hanya mendengar lagu dihandphone milik Nadya dan tertawa hanya dengan sebuah lelucon lelucon receh.

"Nad, sebenernya semalam itu Vano ngajak gue bareng tau" Celetuk Kyla.

"Oh ya? Terus kenapa lo malah bareng gue?"

"Ya ngapain gue bareng dia, gue juga gaenak kali sama Nando kalo Nando tau gue bareng lagi sama Vano. Gue juga gaenak sama lo, masa lo ke fotocopyan sendirian tanpa gue hehehhe" Jawab Kyla dengan kekehannya.

DREAM'S [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang