Hari ini perasaan terasa berantakan, hanya karena memikirkan seseorang yang tidak memikirkanku.
- Nando Delvan Abhimanyu-
***
"Berarti kalian sekarang resmi jadian?"
Kyla mengangguk dan tersenyum kikuk. Ia masih merasa canggung dengan status nya sekarang yang telah memiliki seorang kekasih.
Nadya melihat ke arah Nando, Nando lagi - lagi masih setia tersenyum kepada Kyla. Nadya menunduk setelah melihat raut wajah Nando, Nadya tahu dibalik senyuman itu pasti ada hati yang patah.
"Mantap, udah duluan aja lu Kyl." Ujar Ajil seraya memberikan jempolnya kepada Kyla.
Kyla terkekeh pelan, lalu ia menoleh kearah Nando. Nando tak lagi setia dengan senyumannya, Nando telah mengalihkan pandangannya ke jalanan yang sepi.
"Nando!" Panggil Kyla membuat Nando lantas menoleh. Bukan hanya Kyla, Nadya pun langsung mendongakan kepalanya memandang Kyla. Menunggu apa yang Kyla akan katakan kepada Nando.
"Hehe, bengong aja." Lanjut Kyla.
"Gak, gak bengong. Itu liat jalanan, sepi banget ya --"
"Kaya hati."
"Ceilehh, belajar sama siapa Ndo?" Celetuk Ajil seraya mengambil minuman yang ada di meja.
"Dari elo kan." Jawab Nando pada Ajil.
"Apaan sih kalian gak jelas banget!" Seru Nadya kesal, ia tahu bahwa Nando hatinya sedang tidak baik - baik saja namun Nando menunjukan bahwa seolah - olah hatinya sedang baik - baik saja.
"Kenapa sih Nad, galak banget lu." Celetuk Ajil.
Kyla hanya tertawa melihat ketiga sahabatnya ini. Kyla pikir Nando, Ajil dan Nadya senang mendengar kabar ini. Tapi apa bener Kyl?
"Ekhem, kalian lanjut aja ya ngobrolnya. Gue ke toilet dulu." Pamit Nando dan langsung beranjak dari tempat duduknya.
"Kayanya tambah enak nih kalo kita sambil nyanyi - nyanyi." Celetuk Ajil. "Gue mau ambil gitar Nando dulu deh ya." Lanjutnya.
"Jil."
Ajil menoleh pada Nadya yang tangannya masih pada lengannya. "Biar gue aja yang ambil."
"Tumben amat lo Nad."
"Ya biar sekalian aja, gue mau ambil handphone gue juga. Kan lagi di charge di dalem."
"Yaudah bagus deh. Sono."
Nadya pun lantas berdiri dari tempat duduk hendak masuk ke dalam rumah Nando. Nadya tahu, pasti sekarang Nando bukan pergi ke toilet. Nadya mencoba melihat Nando di kamarnya namun tak ada.
"Cari den Nando ya non?"
"Eh? Iya bi. Nando mana ya? Gak balik - balik soalnya."
"Den Nando lagi di halaman belakang non. Bibi gak tahu dia lagi ngapain." Jelas Bi Amma, asisten rumah tangga di rumah Nando.
"Yaudah bi Nadya mau nyamperin dulu, makasih bi."
Tidak pakai lama, Nadya pun lantas langsung menuju halaman belakang rumah Nando. Nadya sempat berpikir, pantas saja tadi Nando masuk ke arah garasi, ternyata ia ingin pergi ke halaman belakang rumah nya.
Nadya melihat Nando sedang duduk dengan memeluk kakinya---Gaya laki - laki keren gitu tapi lho yaa hahaha. Sambil memandang kolam renang di hadapannya, Nando hanya termenung dengan raut muka yang sendu.

KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM'S [COMPLETE]
FanfictionKisah empat orang yang bersahabat dari kecil hingga mereka beranjak dewasa. Namun, apa jadinya jika diantara salah satu dari mereka ada yang menaruh rasa pada sahabatnya sendiri? - "Gimana ya rasanya kalo kita pacaran?" "Hah? Ga waras lo ya? Kita ka...