Suara klakson dari banyak mobil yang kesal dengan kemacetan yang sudah berlangsung sejak lima menit yang lalu tadi membuat para pengendara ingin rasanya mempunyai kekuatan terbang, sama seperti Nadya.
Saat ini, Nadya dan Nando sedang berada didalam mobil milik Nando. Mereka akan pergi ke sebuah cafe. Ajil tidak ikut, Nadya telah mengajaknya namun saat Ajil sudah akan berangkat dia terkena sifat ngeselin bundanya yang meminta untuk Ajil mengantar bundanya itu ke acara pernikahan teman bundanya, kata bundanya sih gini, "malu tau bunda suka ditanyain, mana anak kedua? Mana anak keduanya? Gitu. Mama ngajaknya abang kamu terus, jadinya kamu kaya anak pungut" begitulah kira-kira ucapan Mira agar anaknya itu mau ikut dengannya.
Dan sekarang, Nadya juga Nando masih terjebak di dalam mobil disaat-saat yang menjengkelkan seperti ini.
"Pengen banget rasanya gue terbang" celetuk Nadya. Nando menoleh lalu terkekeh sedikit, "sabar Nad, orang sabar dapet pacar cakep" jawab Nando.
"Oooh, pantesan lo sabar biar lo jadi pacar Kyla ya? Hahaha"
"Jadi melenceng ya hahaha. Eh, telfon Kyla gih" celetuk Nando membuat Nadya memincingkan matanya, "huu sa ae lo"
"Ya gak papa kali," jawab Nando.
"Yauda-yauda." Tangan Nadya bergerak untuk memencet kontak Kyla, untuk menelfonnya. Panggilan pertama Kyla tak mengangkatnya, panggilan kedua baru Kyla mengangkatnya.
"Halo Nad?"
"Kylaaa, lo lagi dimana?"
Nando menoleh dan menepuk pelan lengan Nadya, "gue juga mau denger woi," ucap Nando.
"Gue makan di cafe Nad, sama Vano. Kenapa?" Tanya Kyla.
Tiga detik Nadya terdiam, "oohh, enggak, gak papa. Yaudah gue patiin deh ya, have fun" tutup Nadya.
"Oke."
Nadya mematikan sambungannya, lalu menoleh ke arah Nando yang sedang melihat ke spion mobil. Nadya memilih diam. Sampai akhirnya Nando memarkirkan mobilnya di depan sebuah cafe bernuansa remaja. Instagramable lah bisa dibilang.
"Tadi apa Nad kata Kyla?" Tanya Nando seraya memakai topi berwarna hitam di kepalanya.
"He? Oh, itu Kyla tadi ngomong kalau dia lagi makan di cafe," jawab Nadya jujur.
"Sama siapa? Sendiri?"
"Ee, gak tau gue. Dia gak ngomong" jawab Nadya kini berbohong.
"Yaudah, ayok lah keluar"
Nando dan Nadya sekarang berjalan menuju ke dalam cafe tersebut. Mengedarkan pandangan mencari tempat yang kosong, Nadya malah mendapati Kyla dan Vano yang sedang berbincang ria di samping jendela mini milik cafe tersebut.
"Ndo, ada Kyla" celetuk Nadya.
Nando menoleh, "ha? Dimana?"
"Itu lo liat," ucap Nadya sembari mengarahkan jari telunjuknya tepat pada meja yang sekarang ditempati oleh Kyla dan Vano.
Nando melihat, benar kata Nadya, ada Kyla disana dan juga Vano. "Kita mau duduk disana juga?" Tanya Nando pada Nadya yang masih setia melihat ke arah Kyla dan Vano berada.
Nadya menoleh, "lo serius?"
Nando mengedikan bahunya acuh, "ya lo liat cafe nya rame banget, dah lah mending gabung aja" ucap Nando.
"Yee, yaudah ayok" ajak Nadya.
Nadya dan Nando berjalan ke tempat Kyla dan Vano. Belum sampai ke meja Kyla, Kyla sudah terlebih dahulu melihat ke arah Nadya dan Nando yang sedang berjalan ke arahnya. Kyla melambaikan tangannya seraya memanggil, "hei Nad!"

KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM'S [COMPLETE]
FanfictionKisah empat orang yang bersahabat dari kecil hingga mereka beranjak dewasa. Namun, apa jadinya jika diantara salah satu dari mereka ada yang menaruh rasa pada sahabatnya sendiri? - "Gimana ya rasanya kalo kita pacaran?" "Hah? Ga waras lo ya? Kita ka...