"Ck, angkat dong No, ih."
Pagi ini, Kyla terus-terus menggerutu. Karena apa? Karena Vano, kekasihnya tak kunjung datang menjemputnya untuk berangkat ke sekolah, padahal sebelumnya mereka selalu berangkat sekolah bersama.
"Duh, udah jam segini lagi," jam memang telah menujukkan pukul 7:10 pagi, bel sekolah berbunyi pukul 7:30. Sedangkan perjalanan dari rumah Kyla ke sekolahnya tidak bisa dibilang dekat tapi tidak bisa dibilang sangat jauh juga.
"Ck, kenapa ga aktif sih?!" Kyla kesal, dia menggigit bibir bawahnya, "Nando udah berangkat belum ya? Apa gue bareng dia?" Ucap Kyla bermonolog.
"Yaudah lah, gak ada pilihan lain," ujar Kyla lalu dengan cepat ia mencari kontak Nando dan menelfonnya, persetan dengan gengsi yang penting tidak telat, pikirnya.
Cukup lama Nando mengangkat telfon dari Kyla. Sampai akhirnya Nando mengangkat nya, "halo Kyla?"
"Ndo, lo udah berangkat?"
"Udah nih, gue lagi nepi di jalan. Bareng sama Ajil, Nadya juga kaya biasa," tutur Nando membuat Kyla mengigit ibu jarinya. Apa gak ngerepotin Nando ya?, tanya Kyla dalam hati.
"Halo Kyl? Lo masih disitu?"
"I .. iya gue masi disini. Ehm, gue mau minta tolong sama lo nih Ndo," ucap Kyla gugup.
"Ohh yaa, tolong apa?"
"Vano hari ini tiba-tiba gak jemput gue, udah gue telfonin berkali-kali tapi dia--"
Belum selesai Kyla menyelesaikan ucapan nya, Nando memotongnya dengan berkata, "gue otw ke rumah lo sekarang."
"Tapi Ndo--"
Tut, tut. Telfon seketika di matikan oleh Nando, membuat Kyla agak tersentuh dibuatnya. Gue selama ini lupdir ga si sebenarnya, tapi kan wajar sih ya namanya juga ada pacar, batin Kyla lalu ia tersenyum.
·D·
"Vano!"
"Apaan sih, Ma?
"Kamu mau sekolah gak sih?!" Karena kesal anaknya ini tidak bangun-bangun juga mau tidak mau Ayana menjewer telinga Vano.
"Aw, aw, aw. Ma .."
"Vano, kamu ini niat sekolah gak sih?!"
"Emang jam berapa sih?" Tanya Vano sembari mengucek kedua matanya. Ayana geram, dia langsung menunjukan layar ponselnya di depan muka anaknya itu.
Betapa kagetnya Vano saat dilihatnya jam berapa saat ini. Jam 7:20 pagi. Bukannya langsung pergi mandi, ini dia malah menyengir tak berdosa pada Mamanya itu, "Vano gak sekolah aja ya Ma hari ini," ucap Vano.
Ayana menghela nafas, "terserah kamu. Tapi apa kamu gak jemput Kyla, hm?"
"Oiya Kyla!"
Vano lantas langsung meraih ponselnya yang ter charger diatas nakas, semalaman ponselnya itu ia matikan dayanya. Vano menyalakannya, lalu ia melihat banyak sekali missed call dari Kyla, sekitar 15 kali Kyla menelfon namun tidak diangkat olehnya. Vano mengacak rambutnya.
"Makanya, kalo dibangunin ya bangun. Kasian kan Kylanya, yaudah kamu mandi sana. Bau," ujar Ayana lalu ia melengang pergi meninggalkan Vano yang masih terlihat gusar.
"Kyla marah gak ya?"
·D·
"Udah kali Kyl, kalau dia masuk pasti dia muncul dari pintu," celetuk Nadya.

KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM'S [COMPLETE]
FanficKisah empat orang yang bersahabat dari kecil hingga mereka beranjak dewasa. Namun, apa jadinya jika diantara salah satu dari mereka ada yang menaruh rasa pada sahabatnya sendiri? - "Gimana ya rasanya kalo kita pacaran?" "Hah? Ga waras lo ya? Kita ka...