Chapter 12

48 13 8
                                    

Malam ini, Kyla pergi jalan bersama Vano. Tidak tahu kenapa Kyla jadi merasa senang bisa pergi jalan bersama Vano malam ini, padahal sebelumnya ia punya rencana nonton film bersama Nando, Nadya dan Ajil. Tapi karena Vano mengajaknya jalan, Kyla tidak bisa menolak.

Sekarang, Vano dan Kyla sedang berjalan di trotoar pinggir jalan kota Jakarta yang lumayan ramai orang disana. Kyla berjalan dengan senyum mengembang diwajahnya.

Kyla melihat ada beberapa laki laki yang sedang memainkan balon sabun dan ada juga yang bermain gitar. Balon tersebut membuat jalan menjadi indah serta alunan musik dari gitar yang dimainkan menambah kesan romantis bagi pasangan pasangan yang ada di sana.

Kyla pun mengeluarkan handphone dari kantung kardigannya dan mengabadikan suasana dengan memotret balon sabun yang ada disana. Kyla tersenyum senang, Vano melihat senyuman itu. Sangat manis. Vano pun merangkul bahu Kyla dan membuat Kyla menatap Vano. Vano tersenyum pada Kyla. Senyuman yang menular pada Kyla, membuat Kyla juga ikut tersenyum karenanya.

                             ·

"Sampe deh tuan putri." Goda Vano pada Kyla dan membuat rona merah terpancar pada wajah Kyla.

"Apaan sih No, ga lucu deh." Jawab Kyla salah tingkah. Membuat Vano tersenyum kecil. "Makasih ya No" Ucap Kyla.

"Iyaa.. sama sama, seneng kalo kamu seneng." Jawab Vano.Perkataan Vano membuat rona merah kembali pada wajah Kyla.

"Ah udah deh, gue masuk ya. Lo hati hati. Bye No.." Ucap Kyla dan langsung berlari masuk ke dalam rumah Nadya. Tadi sebelum pulang, Kyla menerima pesan dari Nadya bahwa bila Kyla telah pulang, ia disuruh langsung masuk saja ke dalam.

Kyla membuka pintu rumah Nadya dan langsung masuk ke dalam rumah dengan jantungnya yang berdebar debar. Mungkin ia telah mempunyai rasa dengan Vano?. Kyla masuk dan langsung berteriak "Nadyaaaaa gue pulanggg!". Kyla menuju ruang tv di rumah Nadya dan Kyla melihat disana masih terdapat Nando dan Ajil.

"Eh kalian belum pada balik ternyata." Ucap Kyla sedikit kaget.

"Like you see. Anjay bahasa gue hahahahah." Jawab Ajil disertai tawa pada akhir katanya.

"Sok lo Jil. Like you see, like you see. Nilai bahasa Inggris lo aja di bawah 60." Ujar Nadya.

"Yee gausah buka kartu dong lo Nad, mentang mentang nilai bahasa Inggris lo gede." Ucap Ajil tak terima.

"Udah lah, dari tadi berantem mulu lo berdua." Celetuk Nando melerai. "Kyl, lo gamau duduk? Berdiri mulu gak pegel lo?" Tanya Nando. Sedari tadi Kyla hanya berdiri saja memperhatikan Ajil dan Nadya yang bertengkar sampai sampai ia tak sadar bahwa Nando telah memperhatikannya sedari tadi.

Kyla pun mendudukan dirinya di samping Nando. Ia masih merasa tak enak pada Nando. Nando yang menyadari hal itu pun lantas bertanya pada Kyla. "Gimana Kyl jalan sama Vanonya?"

Pertanyaan Nando lantas membuat Kyla menoleh. "Ee.. seru kokk." Jawab Kyla dan Nando hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Udah ah yuk Kyl kita tidur. Udah jam segini nih." Celetuk Nadya yang sudah mengantuk. Padahal, sekarang jam masih menunjukan pukul 21:33. Hal itu pun langsung mendapat komentar dari Ajil. "Ah lemah lu  Nad, masa jam segini udah ngantuk aja." Ucap Ajil.

"Ih, terserah gue kali. Gue mau ngantuk jam segini kek, gue mau ngantuk tadi sore kek. Bukan urusan lo!" Seru Nadya dengan tampang kesal yang tentunya membuat Ajil tertawa sangat kencang karena ia berhasil memancing emosi Nadya. Kalau Nando dan Kyla akur akur saja. Kebalikannya adalah Nadya dan Ajil yang selalu bertengkar kecil, itu semua karena Ajil yang tak pernah bosan menjahili Nadya.

"Udah udah ah, ayok ayok Nad kita ke kamar." Ujar Kyla sambil mendorong pelan tubuh Nadya ke arah tangga. Kamar Nadya berada di lantai dua. Rumah Nadya memiliki tiga lantai, diantara mereka berempat memang Nadya lah yang bisa dibilang paling kaya diantara Nando, Kyla dan Ajil. Ayah Nadya mempunyai banyak cabang rumah makan di kota-kota besar Indonesia. Sedangkan ibunya mempunyai butik yang cukup banyak dikenal oleh banyak orang di Jakarta.

"Eh tapi tunggu." Ucap Kyla yang tiba tiba berhenti dan berbalik arah menghadap Nando dan Ajil, "Kalian minep sini juga?" Tanya Kyla.

"Iya Kyl, gue sama Ajil bakal minep disini juga. Nih, kita tidur disini nanti." Jawab Nando sambil menunjukan dua sofa besar, tempat mereka akan tidur.

"Ohh oke.."
                         
                             ·D·

Pagi harinya, Kyla turun ke lantai bawah untuk menemui Nando dan Ajil. Tapi disaat ia telah sampai ke tempat yang seharusnya menjadi tempat tidur Nando dan Ajil, mereka tak ada disana.

Kyla pun naik kembali ke lantai tempat berada kamar Nadya, ia akan mengecek handphonenya. Dilihatnya, Nando telah mengirimnya pesan.

Nando ️🐰
Kyl, gue sama Ajil pulang duluan ya. Kita mau mandi sama ganti baju.
Kalian siap siap, bangunin Nadya juga.
Gue sama Ajil mau ngajakin kalian jalan..

Kyla melihat tiga notif pesan itu dari Nando. Hari ini hari sabtu, yang berarti sekolah mereka libur dan sekarang Nando dan Ajil mengajak mereka jalan.

Kyla menoleh ke arah Nadya. Gadis itu masih terlelap. Tanpa pikir lama, Kyla langsung mengoyang-goyangkan tubuh Nadya.

"Nadyaaaa bangun, kita mau jalan nih." Ucap Kyla dan Nadya hanya bergumam. "Nadyaaaaaaaa! Bangun! AJIL MAU NYIUM LO TUHHH!". Nadya yang mendengar teriakan Kyla pun langsung bangun dan posisinya berubah menjadi duduk.

"MANA AJIL ANJIR, MAU GUE TINJU TUH BIBIRNYA!!" Teriak Nadya, membuat Kyla terbahak bahak disampingnya.

"Hahhahaha, gak ada Nad. Gak ada Ajil mau nyium lo."

"Ah lo mah Kyl, orang lagi enak enak tidur juga." Gerutu Nadya.

"Sorry sorry, gue bangunin lo karena kata Nando, dia sama Ajil mau ngajakin kita jalan." Tutur Kyla.

"Jalan?! Yaudah deh kalo gitu gue mandi duluuuuuu." Ucap Nadya langsung berlari ke arah kamar mandi yang ada di kamarnya.

                             ·

"Eh eh, bentar bentar gue kebelet nih. Ke kamar mandi dulu lah gue." Celetuk Ajil dan langsung berlari masuk ke dalam rumah Nadya.

Disaat mereka akan berangkat, bisa-bisanya Ajil kebelet buang air. Sambil menunggu Ajil, Kyla dan Nando serta Nadya memilih duduk di bangku yang terdapat di teras rumah Nadya. Alih alih Ajil keluar karena selesai membuang air, Kyla malah menerima sebuah pesan dari Vano.

Vano
Kyl, jalan yuk?
Bisa ga?

Kyla melihat pesan yang dikirimkan oleh Vano, lalu ia mengarahkan padangannya ke arah Nando yang ada di depannya.
"Gimana ini, masa gue gak ikut sama mereka lagi." Batin Kyla.

"Ajakin aja Kyl." Seru Nadya yang memang sedari tadi diam diam telah melihat apa yang Kyla lihat di handphonenya.

"Siapa yang mau diajak Nad?" Tanya Nando.

"Tuh Vano, dia chat si Kyla. Mau ngajakin Kyla jalan, tapi Kyla kan mau jalan sama kita." Tutur Nadya.

"Apa nih apa nih, siapa nih yang mau diajak bree?" Tanya Ajil yang tiba tiba muncul di pintu rumah Nadya.

"Ih kepo luuu." Sasar Nadya pada Ajil.

"Ajakin aja sih, ya gak Ndo?" Celetuk Nadya bertanya pada Nando.

...

"Iya udah, kalo Kyla mau ngajakin yaudah. Sesenangnya Kyla lah.." Jawab Nando dengan senyum dan tawa yang sarkas.

                             ~

Hai semuaaa, gimana chapter kali ini???? 😭
-
Jangan lupa buat vote & komen yaaa ..
-
Thank you ❤️

DREAM'S [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang