"Eh Ndo, udah lama?"
"Ga lama lama amat kok, tadi dianter siapa Kyl?"
"Mobil tadi?"
"Iya.."
"Oh itu tadi Vano, anak baru yang dikelas gue itu. Inget kan lo?"
Jawaban singkat Kyla tersebut berhasil membuat Nando terkejut, "Kyla kenapa bisa bareng Vano, apa mereka udah deket?" Batin Nando. Ingin sekali rasanya Nando menanyakan pertanyaan itu kepada Kyla tapi ia sedikit ragu untuk mengajukannnya.
"Ndoo kok jadi ngelamun sih? Yuk ah masuk" ajak Kyla.
"Gausah Kyl, gue mau langsung pulang aja ya" jelas Nando.
"Ih cepet banget, lo tuh gatau eyang udah kangen banget sama lo, lo kan udah jarang main ke rumah gue sekarang semenjak lo jadi osis" tutur Kyla pada Nando.
...
Hening, tidak ada jawaban dari Nando. "Yaudah deh kalo lo mau pulang, gue gamau maksa hehee" ucap Kyla karena ia merasa tidak enak karena Nando hanya diam tak menjawab ucapannya tadi."Iya, gue balik ya Kyl" pamit Nando.
"Iyaa.."
·
Esoknya, sangat pagi sekali Kyla sudah siap akan berangkat ke sekolah. Ia tidat sadar betapa excited nya ia saat ingin berangkat ke sekolah dengan Vano."Pagi eyangg.." ucap Kyla setelah keluar dari kamarnya dan menuruni tangga untuk sarapan.
"Loh loh loh, ini cucu eyang tumben banget jam segini udah siap mau ke sekolah" tutur eyang sumringah.
"Ehehe iya eyang, mau aja gitu.."
"Yaudah sarapan dulu.. eyang mau panggilan papa kamu dulu"
"Iya eyang.."
Sekarang Kyla, eyang dan papanya sedang sarapan bersama. Ini bisa dibilang jarang terjadi karena biasanya Kyla selalu telat bangun dan menyebabkan ia sarapan di sekolah bukan di rumah.
"Tumben kamu ikut sarapan Kyl? Ga kesiangan?" Tanya Papa Kyla membuka suara.
"Hehehe iya pa gatau kenapa Kyla ga kesiangan" jawab Kyla dengan kekehannya.
"Emangnya ada apa sampe bisa ga kesiangan hmm?" Tanya papanya iseng sambil senyum senyum.
"Ga ada apa apa sih pa, cuma hari ini Kyla mau di jemput sama Vano, temen baru Kyla." Jelas Kyla.
"Wah siapa sih emang yang namanya Vano, bisa sampe bikin cucu eyang ga kesiangan.." Timpal eyang.
"Apasih eyang.. Vano itu anak baru di kelas Kyla. Anak nya temen papa juga, om Irfan." Jelas Kyla.
"Ohh anaknya Irfan, iya iya iya"
"Assalamualikum, Kyla.."
"Tuh temenmu udah jemput Kyl." Ucap eyang.
"Iya eyang, yaudah Kyla berangkat ya pa,eyang. Assalamualaikum." Ucap Kyla sembari mencium tangan papa dan eyangnya.
"Wa'alaikum salam." Jawab Papa dan Eyang Kyla bersamaan.
Saat Kyla sampai di ambang pintu, ia terkejut karena yang datang bukan Vano melainkan Nando.
"Kenapa Kyl? Kok kaya kaget gitu? Biasanya kan emang gini kita." Ucap Nando setelah melihat Kyla dengan muka kaget.
"Mampus gue lupa ngomong ke Nando lagi kalo gue hari ini bareng Vano bukan dia." Batin Kyla dengan raut muka seperti takut akan dimarahi oleh seseorang, dan tentunya Kyla seperti itu disadari oleh Nando.
"Kyl? Kenapa?" Tanya Nando dengan sedikit kekehan.
Saat Kyla ingin menjawab pertanyaan Nando, tiba tiba saja tanpa aba aba terlihat Vano dengan motornya berhenti tepat di depan rumah Kyla. Karena menyadari ada suara motor, Nando pun langsung menoleh ke arah belakangnya dan .. "Vano?!" Ucap Nando dengan sedikit pelan namun masih bisa di dengar oleh Kyla.
Vano pun langsung turun dari motornya dan ia menghampiri Kyla dan Nando yang sekarang sedang berdiri di teras rumah Kyla. "Hai Kyl.." sapa Vano pada Kyla, dan "Hai Ndo" sapa Vano juga pada Nando.
"Kyl, Vano kesini karena mau jemput lo?" Tanya Nando intens.
"Ee.. Iya Ndo, sebenarnya kemarin gue udah janji sama Vano kalo hari ini gue bakal berangkat sekolah bareng dia, tapi gue lupa ngomong sama lo nya" Jawab Kyla dengan nada pelan. Ia takut karena ia akan bareng Vano hari ini Nando akan marah kepadanya.
"Jadi hari ini lo bakal bareng dia?" Tanya Nando.
"Iya Ndo, gue hari bareng Vano ya"
"Yaudah, kalo gitu gue duluan ya" Pamit Nando dan dibalas anggukan oleh Kyla. Nando pun segera pergi dari rumah Kyla dengan motornya, sebenarnya Kyla sangat tidak enak pada sahabatnya Nando, tapi apa boleh buat ia sudah janji pada Vano.
"Gue gaenak banget sama Nando" Ucap Kyla pelan.
"Yauda kali gapapa, lagipula selama ini lo kan selalu bareng dia jadi gapapa kali kalo sekali kali lo bareng gue" Celetuk Vano setelah mendengar ucapan dari orang yang ada dihadapannya tersebut.
Sepanjang jalan tak ada obrolan penting yang mereka bicarakan, hanya sebatas Vano bertanya pertanyaan sederhana kepada Kyla dan hanya dijawab deheman atau sebatas kata 'Iya' dan 'gak' saja. Bukan tanpa alasan Kyla merespon singkat pertanyaan Vano tapi karena hampir semua perkataan Vano tidak terdengar oleh Kyla karena suara angin dan kendaraan yang lalu lalang di jalan.
Sesampainya mereka di sekolah, Vano langsung memarkirkan motornya di parkiran sekolah. Saat Kyla ingin melepas helm yang sekarang berada di kepalanya tiba tiba saja Vano ingin membantu Kyla dalam melepas helm tersebut, dan tentu saja Kyla langsung mengelak dan berkata "Gue bisa sendiri kali No".
Tanpa menunggu Vano yang sedang menaruh helm yang tadi ia pakai, Kyla langsung berjalan menuju kelasnya.
"Kyl, tungguin kali kita kan satu kelas" ucap Vano. "Yaudah buruan makanya" ujar Kyla.
···
Bel istirahat berbunyi dan kebetulan cacing yang ada di perut Kyla sudah meronta ronta meminta makanan."Yuk Kyl kantin, ini si Ajil udah chat gue katanya kita udah dipesenin makan sama Nando" ujar Nadya pada Kyla.
"Wah ditraktir kita. Yaudah yuk kantin"
"Kira kira kalo gue ikut gabung kalian makan boleh ga?" Celetuk Vano tiba tiba.
"Boleh dong kenapa enggak? Yukk" ajak Nadya yang tentu saja membuat Kyla sedikit kesal. "Ini kenapa Nadya pake bolehin Vano ikut segala sih, kan gue masih gak enak sama Nando" batin Kyla.
Kedatangan Kyla dan Nadya di kantin membuat Nando terkejut karena mereka berdua tidak hanya berdua tetapi juga bersama Vano.
"Eh No lo mau ikut gabung ya?" Tanya Ajil.
"Iya boleh kan gue ikut gabung?" Ucap Vano menjawab pertanyaan Ajil dan bertanya untuk sedikit menyindir Nando.
"Oh ya boleh dong, siapa aja boleh kok gabung" ujar Ajil dan hanya dibalas senyuman oleh Vano.
Saat mereka makan, Kyla sedari tadi hanya diam tidak bersuara. Ia masih merasa tidak enak pada Nando karena ia lupa bilang kalo ia akan berangkat sekolah bareng Vano tadi pagi dan tentunya juga karena sekarang Vano ikut makan di kantin bersama mereka. Nandopun sama ia sedari tadi tidak mengeluarkan suara sedikitpun karena ia sangat malas mengeluarkan suaranya jika ada Vano disini.
Vano yang menyadari Kyla hanya terdiam tidak mengeluarkan suara, akhirnya ia bertanya pada Kyla "Kyl, pulang sekolah nanti bareng gue ya?"
"Hm?" Ucap Kyla sangat terkejut karena kenapa Vano harus menanyakan hal itu disini?
"Gue pengen ngajak lo kesuatu tempat" ujar Vano.
"Udah lah Kyl mau aja.." celetuk Ajil yang sedari tadi memperhatikan Kyla yang tidak menjawab ajakan Vano.
"Ehm.. Ndo, gapapa kan gue bareng Vano?"
~
Hai heyo semuanya, gimana nih untuk chapter kali ini? Semoga kalian suka yaa 😭Jangan lupa ya buat vote dan komen juga eheheheh
Thank you ❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM'S [COMPLETE]
Fiksi PenggemarKisah empat orang yang bersahabat dari kecil hingga mereka beranjak dewasa. Namun, apa jadinya jika diantara salah satu dari mereka ada yang menaruh rasa pada sahabatnya sendiri? - "Gimana ya rasanya kalo kita pacaran?" "Hah? Ga waras lo ya? Kita ka...