Kisah empat orang yang bersahabat dari kecil hingga mereka beranjak dewasa. Namun, apa jadinya jika diantara salah satu dari mereka ada yang menaruh rasa pada sahabatnya sendiri?
-
"Gimana ya rasanya kalo kita pacaran?"
"Hah? Ga waras lo ya? Kita ka...
Aku tidak berhenti mencintaimu. Tidak. Aku akan berusaha untuk mempertahankan rasa ini walau perih. Sampai kau benar-benar kembali seperti dulu lagi dan khayalanku bahwa kau akan menerimaku juga terjadi. - Nando Delvan Abimanyu -
***
"Woi! Cukup lah ya, kita gak jadi berangkat nih?"
Jika kalian berpikir setelah Nando mengatakan itu, Ajil akan melepas dekapannya pada Nadya? No, big no. Kalian salah besar. Ajil malah semakin mengeratkan dekapannya pada Nadya membuat Nadya bingung, ada apa dengan Ajil?, batinnya.
Nando yang geram dengan sikap Ajil kali ini berpikir untuk meluncurkan ide jahilnya. Nando mengeluarkan ponsel dari sakunya lalu, "ah, Ndo. Gak usah foto-foto lah. Norak banget lo mau diem-diem motoin gue sama Nadya tapi flash nya hidup." Ujar Ajil setelah melihat sedetik cahaya keluar dari ponsel Nando, dan Ajil juga sudah melepas pelukan nya dengan Nadya.
"Hahahahah! Kena tipu lo, mana ada gue foto in elu. Orang gue, nih SENTER!" Seru Nando, dengan meneriakan kata 'senter' tepat di telinga kanan Ajil.
"Ah lo! Mau buat gue tuli juga apa? Heran punya temen kok pada tega-tega semua."
"Ah udah ah, yuk berangkat. Gausah banyak bacot deh ya." Ucap Nadya lalu pergi menjauh dari hadapan Ajil dan Nando.
"Yahaa, dah salting tuh si ratu galak." Tutur Ajil dengan tersenyum kecil.
·D·
Sekarang, Nadya, Nando dan juga Ajil sedang berjalan beriringan menuju rumah Kyla. Mereka akan menghadiri acara ulang tahun yang diadakan oleh papa Kyla. Sebenarnya, mereka akan membuat sebuah kejutan untuk Kyla tapi eyang bilang sekalian saja dengan acara yang diadakan oleh papa Kyla.
Mereka bertiga memilih berjalan kaki kerumah Kyla karena memang bisa terbilang dekat. Nadya berada ditengah-tengah, diantara Ajil dan juga Nando.
Dia terlihat cantik dengan pakaian simple, tidak memakai dress. Dengan memegang sebuah kotak kado, Nadya berjalan dengan cantik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak butuh waktu lama, mereka bertiga pun sampai di pekarangan rumah Kyla. Dapat dilihat dari jauh Kyla dan juga papanya yang menyambut tamu yang datang dengan senyum yang tak luput dari wajah cantik Kyla. Sebenarnya, tak seberapa banyak tamu yang diundang, hanya teman-teman sekolah saja.
Nadya, Nando dan Ajil melangkahkan kaki menuju Kyla dan papanya yang sedang menyambut tamu. "Kylaaa, happy birthday!" Ucap Nadya lalu memeluk tubuh sahabatnya itu dengan erat.
"Hehehe, makasih Nadya." Jawab Kyla sekenanya.
"Woi Kyl! Celamat uyang taun ye. Gue kira gak punya tanggal lahir lo." Celetuk Ajil pecicilan.
"Enak aja, adu tinju kita nanti." Bukan, bukan Kyla yang menjawab namun papanya. Papa Kyla, Heri memang suka sekali bercanda dengan Ajil dan Nando, terutama Ajil yang memang memiliki kelakuan yang bobrok.