"Kak,kak sebentar kak" Tanpa sepeminta Kyla tiba tiba ada seorang adik tingkatan Kyla memanggil manggil nama Kyla yang mau tidak mau harus menghentikan langkah Kyla.
"Iya, kenapa?"
"Ehm hehe aku boleh minta nomor telfonnya kak Nando ga kak? Kan kakak temen deket nya kak Nando hehe" Ucap wanita itu sedikit pelan.
"Oh boleh dong, nomornya Nando doang kan?"
"Iya kak, tapi kak Nando ga bakal marah kan? Hehe"
"Engga dong, ngapain sih dia marah haha" Jawab Kyla sambil tertawa renyah. "nih nomornya" Ucap Kyla lagi sembari memberikan handphone nya agar adik tingkatannya tersebut dapat mencatat nomor Nando.
"udah kak, makasih ya kak dan maaf kalo ngerepotin"
"Iya.. iya.. sama sama, yauda ya kalo gitu.. gue duluan mau.. buru buru ke toilet" Jawab Kyla dengan terbata bata dan langsung berlari ke toilet karena dirinya sudah tidak tahan untuk ingin membuang kotoran yang sudah meronta ronta ingin keluar dari tubuh Kyla.
Berbeda dengan Kyla yang pergi melencong ke kamar mandi, Vano langsung pergi ke kelasnya.
Sesampainya ia di kelas, ia di suguhkan dengan penampakan penghuni kelas yang sedang sibuk mengerjakan tugas yang belum sempat mereka kerjakan."Ngapain sih kok kayanya sibuk banget, eh Nad pada ngapain sih?" Tanya Vano pada Nadya yang juga sedang mengerjakan tugas.
"Ini belum pada ngerjain tugas, lo udah No? Tugas Fisika yang lusa kemarin"
"Oh udah gue, lo mau liat punya gue Nad?" Ucap Vano.
"Ih mau banget lah, baik banget ya ampun Vano.." Celetuk Nadya sambil memamerkan deretan giginya.
"Santai aja kali Nad sama gue mah". Saat Vano mengedarkan pandangannya ke seisi kelas, ia tidak melihat keberadaan Kyla.
"Nad, emang Kyla belum masuk kelas ya? Kok gue belum liat dia" Tanya Vano tiba tiba pada Nadya."Iya belum masuk kelas dari tadi, alah mungkin ke kantin dulu kalo ga nemuin Nando" Jawab Nadya santai.
·
Tak lama kemudian, Pak Titian selaku guru Fisika memasuki kelas 11 IPA 1 yang dibelakangnya terdapat Kyla mengendap endap mengikuti Pak Titian dari belakang dan tentu tanpa sepengetahuan Pak Titian."Gila lo, darimana aja lo?" Tanya Nadya dengan pelan.
"Tadi perut gue mules banget jadinya gue ke toilet dulu" Tutur Kyla pada Nadya.
"Oke anak anak sebelum kita memulai pelajaran, bapak ingin kalian mengumpulkan terlebih dahulu tugas yang kemarin bapak beri" Suruh Pak Titian pada seluruh isi kelas.
"What? Tugas? Emang ada?" Tanya Kyla kaget pada Nadya.
"Iya ada tugas Kyla, gue juga awalnya gatau, yang lain juga tadi baru ngerjain pagi ini. Gue kira lo udah ngerjain makanya lo santai aja gamau buru buru masuk kelas. Btw, gue aja nyontek sama Vano lho" Jelas Nadya.
"Aduh terus ini gue gimana?"
"Oke baik, semuanya mengerjakan? Apa ada yang tidak mengerjakan? Coba yang tidak mengerjakan maju kedepan" Ucap Pak Titian dengan nada sedang.
Dengan berat hati Kyla langsung beranjak dari tempat duduknya dan langsung maju ke depan.
"Kamu tidak mengerjakan tugas kamu Kyla?" Tanya Pak Titian pada Kyla.
"Iya pak saya ga ngerjain" Jawab Kyla pelan.
"Ada lagi yang tidak mengerjakan tugas dari saya?" Tanya Pak Titian pada seisi kelas.
Tiba tiba saja Vano yang mengerjakan tugas berdiri dari tempat duduknya.
"Saya pak"
"Lah No bukannya lo udah ngerjain tugas, gue kan liat punya lo" Tutur Nadya yang kaget karena padahal Vano sudah mengerjakan tugas dari guru Fisika tersebut.
"Baiklah, masih ada yang tidak mengerjakan?" Tanya Pak Titian lagi. Tidak ada jawaban dari seisi kelas, awalnya Nadya ingin beranjak juga dari tempat duduknya tapi ditahan oleh Kyla dengan menggunakan kode gelengan kepala dari Kyla.
"Yasudah kalian saya hukum berdiri dilapangan sambil hormat pada tiang bendera sampai jam pelajaran saya habis" Suruh Pak Titian.
Setelah beberapa menit mereka berdiri dan hormat pada tiang bendera di lapangan, Kyla yang dari tadi sudah penasaran kenapa Vano mengaku belum mengerjakan tugas pada Pak Titian padahal ia dengar sendiri dari Nadya bahwa Nadya mencontek tugas Vano karena Nadya belum mengerjakan tugas."Lo ngapain ngomong sama Pak Titian kalo lo belum ngerjain tugas?" Tanya Kyla memecahkan keheningan antara mereka tanpa menoleh ke arah Vano.
"Gue emang belum ngerjain tugasnya kok"
"Gausah bohong lo, gue tau kali lo udah ngerjain tugas dari Pak Titian tapi kenapa lo ngomongnya belum ngerjain?"
"Gapapa gue pengen aja ngerasain rasanya dihukum" Jawab Vano santai.
"Ngaco, lo kira gue percaya" desis Kyla.
·
"Lo cape ya? Mau sekalian gue beliin minum ga?""Ga perlu, gue bisa beli sendiri"
"Nih Kyl, lo minum gih" Ucap Nando yang tiba tiba datang membawa minum untuk Kyla.
"Ya ampun Nando, makasi ye lo udah bawain gue minum tau aja gue lagi mager hehe" Ucap Kyla dengan kekehannya.
"Kok bisa sih Kyl dihukum?" Tanya Nando.
"Iya gue lupa ngerjain tugas Ndo hehe"
"Tumben banget lo ga ngerjain tugas Kyl" Tutur Nando.
"Ehm Kyl, nih gue ambilin handuk kecil buat lo. Tuh gue liat keringat lo udah banyak" Ucap Vano sembari memberikan handuk kecil kepada Kyla.
"Oh thanks ya"
"Kenapa nih anak baru jadi sok perhatian sama Kyla, apa jangan jangan dia udah mulai suka sama Kyla?" Batin Nando sambil memperhatikan Vano yang terus menerus melihat ke arah Kyla dengan seutas senyum yang terus merekah di wajah Vano.
~
Hai semuanya..
Gimana geng buat chapter kali ini mwehehe, komen yaww.Oiya, jangan lupa juga vote chapter kali ini, gausa malu malu heheee
Thank you:)

KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM'S [COMPLETE]
FanfictionKisah empat orang yang bersahabat dari kecil hingga mereka beranjak dewasa. Namun, apa jadinya jika diantara salah satu dari mereka ada yang menaruh rasa pada sahabatnya sendiri? - "Gimana ya rasanya kalo kita pacaran?" "Hah? Ga waras lo ya? Kita ka...