Chapter 30

30 6 5
                                        

"Uh! Akhirnya, selesai juga tugas dari bunda."

Kini, disebuah kamar terlihat seorang laki-laki yang tidur terlentang, matanya terpejam tapi ia tidak tidur. Dia, Ajil. Ajil baru saja selesai mengerjakan tugas dari bundanya yaitu menyapu dan mengepel. Kadang Ajil berkhayal, kalau saja ia punya adik perempuan pasti adiknya itu yang diberi tugas bukan malah dirinya. Ah, tapi sayang itu hanya sebatas khayalan atau sering orang bilang halu.

Tangan Ajil bergerak meraih ponsel nya yang berada disampingnya, mata nya masih terpejam seolah-olah menyapu dan mengepel adalah suatu pekerjaan yang sangat berat.

Setelah tangannya berhasil meraih ponselnya, barulah ia membuka pejaman matanya. Dia membuka aplikasi whatsapp dari ponselnya, tidak ada pesan kecuali dari grup kelas dan grup bunda, kakak, dan calon kakak iparnya. Dia juga membuka aplikasi line, namun sama saja tidak ada yaang memberi pesan untuknya. Heuh! Sedih sekali nasib Ajil. Ajil lanjut membuka aplikasi Instagram miliknya, tidak ada dm, namun dia melihat akun bernama @geraldmrcln_ membuat Instastory pada akunnya, membuat Ajil kepo untuk melihat.

Instastory nya hanya satu, yaitu foto orang yang dikenalnya sedang memakan semangkuk mie instan dengan tangan kanannya memegang garpu bergulung mie dan tangan kirinya memegang sebuah ponsel. Dia Nadya, Ajil yakin itu.

Ajil mendengus, "baek-baek ye lo Nad, gue seneng kalau lo seneng"

·D·

Pagi ini, karena hari libur, Vano berniat untuk mengajak Kyla pergi ke suatu tempat. Mungkin, cafe atau danau. Vano melihat dirinya pada cermin besar dikamarnya, ia terlihat tampan dengan kaos berwarna hitam dengan sepatu berwarna senada, tak lupa celana pendeknya berwarna hitam membuat kesan tampan pada Vano bertambah. Apalagi jika kalian lupa, Vano adalah salah satu most wanted di SMA Garuda.

Vano keluar dari kamarnya, di ruang keluarga dia melihat kedua orang tuanya sedang menonton tv bersama, "Ma, Pa, Vano pergi ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vano keluar dari kamarnya, di ruang keluarga dia melihat kedua orang tuanya sedang menonton tv bersama, "Ma, Pa, Vano pergi ya. Mau jalan sama Kyla," pamit Vano.

"Jalan kemana sayang?" Tanya Ayana, Mama Vano.

"Ya jalan aja, kemananya sih gak tau"

"Kamu mau pergi ya sudah pergi, tapi inget Vano, Kyla perempuan dan dia anak orang. Jangan sampai kamu buat dia kenapa-napa ya," jelas Irfan pada anaknya itu.

"Siap pa!" Ucap Vano sambil hormat memperagakan bak seorang polisi. "Yaudah, Vano berangkat ma, pa."

"Hati-hati, sayang" ucap Ayana.

"Iya ma," teriak Vano menjawab.

Tak butuh waktu lama Vano sampai kerumah Kyla. Beruntungnya, hari ini jalanan tidak macet jadi ia tidak perlu memakan waktu lama untuk sampai ke rumah pacarnya itu.

Vano sampai dirumah Kyla, dia mematikan mesin mobilnya lalu turun dari mobilnya. Pintu rumah Kyla terbuka, saat ingin mengucap salam papa Kyla, heri tiba-tiba muncul dari dalam, sepertinya dia akan pergi.

DREAM'S [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang