Sekarang, Kyla, Nando, Nadya, Ajil dan juga Vano sedang berada di sebuah coffe shop. Awalnya memang hanya mereka berempat tapi tak lama kemudian Vano datang menyusul ke coffe shop tersebut. Karena sebelumnya Kyla telah memberi tahu Vano bahwa ia akan pergi bersama Nando dan lainnya, dan Kyla mengajak Vano atas bujukan dari Nadya dan Ajil.
Disana Vano bisa melihat persahabatan dari Kyla, Nando, Nadya dan Ajil. Persahabatan dari kecil yang membuat Vano merasa nyaman ada disana. Dari mereka yang membicarakan sesuatu, Ajil yang selalu mengeluarkan leluconnya dan Nadya yang selalu melontarkan ejekan kepada Ajil.
Dan Kyla, yang menjadi titik fokus Vano selama mereka ada disana. Kyla terlihat bahagia.
Sampai pada akhirnya, Vano berinisiatif untuk mengajak Kyla pergi dari sana. Vano ingin jalan berdua dengan Kyla.
"Kyla, mau temenin gue gak?" Celetuk Vano bertanya pada Kyla. Nando yang sedari tadi hanya senyum-senyum melihat perkelahian kecil dari Nadya dan Ajil langsung menoleh ke arah Vano.
"Kemana No?" Tanya Kyla.
"Ehm.. Mau beliin nyokap gue kado. Kan gue cowo ya jadi gak tau lah selera cewe gimana. Mau gak Kyl?"
"Boleh.. Ehm gue ikut Vano ya?" Tanya Kyla pada ketiga sahabatnya itu.
"Uhhh silakan Kyl." Ucap Ajil. "Lanjutkan No.." Lanjutnya.
"Hahahhha siap Jil." Jawab Vano sambil terkekeh.
"Yaudah, yuk." Ajak Kyla.
Kyla dan Vano pun beranjak dari tempat duduk mereka. Saat Kyla telah berjalan beberapa langkah, Nando memanggil.
"Kyl!" Panggil Nando dan langsung membuat Vano dan Kyla menoleh bersama. "Hati-hati." Lanjutnya pelan.
Kyla tersenyum. "Oke."
·D·
Vano dan Kyla sekarang sedang berada di salah satu mall. Mereka sedang berjalan untuk masuk ke dalam toko yang menjual berbagai peralatan khusus perempuan. Ada skincare, make up, flat shoes, boneka dan lain-lain.
Kyla mengerutkan keningnya, bertanya dalam hati mengapa Vano malah mengajaknya kesini?.
"No, kok kita kesini?. Kalo buat beli kado untuk nyokap lo mendingan jangan disini, disini mah buat anak anak remaja banget." Ujar Kyla setelah mereka masuk ke dalam toko tersebut.
"Siapa bilang kita kesini buat beli kado nyokap gue?"
"Terus?"
Alih alih menjawab, Vano malah melangkahkan kakinya ke rak tempat boneka dan bando serba pink dan putih. Kyla pun mengikuti Vano dari belakang.
Vano mengambil sebuah bando berwarna pink dengan bentuk semacam kucing dan langsung memakaikannya pada Kyla yang ada disampingnya. Membuat Kyla kaget akan perlakuan Vano yang tiba tiba.
"Lo imut banget." Celetuk Vano yang tak lepas memandang gadis yang ada di hadapannya itu.
Pipi Kyla memerah. "Apaan sih lo .." Jawab Kyla sambil terkekeh. Sangat menunjukan bahwa ia salah tingkah.
"Gue beliin buat lo ya?"
"Eh, gak u--". Belum sempat Kyla menyelesaikan ucapannya, tangannya langsung ditarik oleh Vano menuju tempat pembayaran.
"No, lo seharusnya gak usah bayarin bando ini. Gue bisa tadi bayar sendiri. Gue kan jadi gak enak sama lo." Ujar Kyla setelah mereka keluar dari toko tersebut.
"Gak usah ngerasa gak enak Kyl, gue mau lo fun sama gue." Jawab Vano dan langsung menarik lengan Kyla.
Vano mengajak Kyla ke timezone yang ada di mall tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM'S [COMPLETE]
Fiksi PenggemarKisah empat orang yang bersahabat dari kecil hingga mereka beranjak dewasa. Namun, apa jadinya jika diantara salah satu dari mereka ada yang menaruh rasa pada sahabatnya sendiri? - "Gimana ya rasanya kalo kita pacaran?" "Hah? Ga waras lo ya? Kita ka...