25

932 141 109
                                    

Halooo!

Apsen kuy. Kalian masih di sini kan?

Ok deh, happy reading.

***

Tempat itu letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk. Suasananya menyenangkan. Banyak bunga-bunga liar tumbuh di sela batu. Warna-warni. Beberapa dari mereka menguarkan aroma harum.

Buah-buahan segar menggantung cantik di pohon yang juga beraneka jenisnya. Ada pepaya, mangga, pisang, jambu, dan masih banyak lagi. Kalau dibahas satu-satu bakal kepanjangan.

Nanti cerita ini berubah judul jadi aneka flora dan cara membudidayakannya. Kan gak lucu.

Jika kita mengalihkan pandang ke sebelah kanan, akan nampak sebuah sungai kecil. Alirannya tenang menimbulkan bunyi relaksasi. Aliran tenang itu akan bermuara ke sungai yang lebih besar, bisa di Kalimas atau kali Brantas.

Semilir angin bertiup pelan. Kadang, angin itu iseng menggoyangkan daun-daun hingga menimbulkan suara sekkresek kresek srrkkrk. Yang agak bikin bingung kalau di translasikan ke dalam tulisan. Ini kok malah jadi kayak suara radio yang sinyalnya ngambek, sih? Yaudah deh, biarin aja. Hihihi.

Yah, pokoknya gitu deh. Udah bisa bayangin, kan?

Ikan asyik berenang-renang di sungai kecil itu. Kecipak kecipak. Mereka lagi enjoy banget tuh. Soalnya anak-anak kecil yang biasa iseng nangkepin mereka gak ada sama sekali.

Beda nasibnya dengan ikan yang hidup di sungai yang sering dipakai mandi dan mencuci. Di sini, suasananya benar-benar tenang. Tenang itu maksudnya enggak terpencil, lho. Tenang aja gitu pokoknya.

Kalian pasti bertanya-tanya, bagaimana nasib tokoh terngangenin kita setelah bakuhantam dengan kelompok Tengkorak hitam?

Sabar, kita bakalan tahu jawabannya setelah ini.

Gadis bermata biru itu, yang kita tahu namanya Adiera Keiko. Sadgirl yang tersadgirl yang saking sadgirlnya sampe minggat dari istana super nyaman cuma untuk berakhir babak belur dihajar om-om pedo.

Eh udah gitu, sekarang dia kesepian pulak. It is the true definition of sadgirl, then. Poor Keiko.

Beberapa waktu sebelumnya, Keiko terbangun dengan rasa ngilu diseluruh tubuhnya. Luka lebam menghiasi banyak titik di badan. Biru-biru. Keiko saja sampai dibuat menjerit karena mengerikannya lebam itu.

Apalagi, saat cewek itu mencoba menggerakkan tubuhnya untuk duduk. Bukannya duduk yang didapat, melainkan rasa ngilu yang teramat sangat, menusuk hingga persendian dan tulang.

Sakiit, pake banget banget banget.

Kayaknya, organ dalam Keiko ada yang terluka. Macam di cerita silat gitu, deh.

Jadi ada dua orang lagi baku hantam nih ceritanya. Baku hantam sampe bikin pepohonan pada roboh dan hutan kebakar. Istilah kerennya, penebangan express with automatically burned.

Nah, kayak yang kalian tahu gengs, pertarungan mereka diwarnai dengan ciat-ciaat dan blar duar domplang sekrak gedebuk. Pohonnya roboh, orangnya mental terus nabrak kayu ambruk.

Long story short, akhirnya terpilihlah satu orang pemenang. Tapi, pemenangnya literally gak dalam kondisi baek-baek aja. Dia terluka dalam.

Setelah itu, si orang duduk bersila, berusaha buat recovery dirinya sendiri. Ada sistem di tubuhnya yang susah untuk dipahami orang awam.Yang sanggup memulihkan tubuhnya dalam waktu singkat.

But, now the problem is, Keiko gak punya sistem rumit kayak gitu. Keiko, kan, gak tahu cara ngebangkkitin tenaga bawah sadar atau sebagian orang lagi menyebutnya tenaga dalam, tenaga murni, hawa sakti dan lain-lain. Entah manalah yang betul, Keiko juga tidak tahu. Bisa jadi semuanya benar sih. Cuma beda bahasa saja.

[Dear Majapahit] Why Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang