Setelah mengantar tunangannya dengan selamat sampai kerumah, Wonwoo langsung pulang ke rumahnya dengan raut wajah malas. Saat masuk ke rumah tunangannya itu dia langsung sangat muak dengan aksi palsu dari kedua orangtua tunangannya itu. Wonwoo sebenarnya kasihan pada Dahye tunangannya, tapi entah kenapa saat melihat sorot mata perempuan yang tadi membuatnya harus repot-repot ke penjara benar-benar berbeda dari biasanya. Walaupun cenderung apatis, Wonwoo sebenarnya selalu memperhatikan gerak-gerik semua orang dihadapannya, dan kecurigaannya akan perubahan besar dari Dahye makin meningkat setelah kejadian malam ini
"Oh Hyung! Kau baru pulang? Tadi aku bahkan berpikir kau sudah check in hotel dengan tunangan mu itu" ujar Jungkook dengan nada menyindir saat ia melirik ke arah jarum jam yang stak di angka 1
Malas meladeni Jungkook, Wonwoo pun mendorong bahu adiknya itu agar memberi akses jalan baginya
Jungkook malah tersenyum, dari kecil hobi nya adalah menjahili dan menggoda Wonwoo karena walaupun hanya selisih dua tahun , kakaknya itu benar-benar kuno dan tidak bisa memanfaatkan semua yang ada pada dirinya
"Ayolah Hyung! Kau ini benar-benar tidak seru...sebentar lagi kau akan menikah dengannya tapi masih saja kaku"
Wonwoo berbalik , menatap tajam kearah adiknya yang kini tersenyum lebar
"Apa kau kehabisan stok wanita sehingga mencampuri urusan ku hah?!"
Jungkook mengangguk
"Bisa dibilang begitu, mereka semua membosankan , aku ingin sesuatu yang baru Hyung" tutur Jungkook , ia berjalan ke sofa dan mendudukkan dirinya , sedangkan Wonwoo hanya melengos dengan ucapan Jungkook dan kembali melangkahkan kakinya"Hyung! Mau minum denganku?" lagi-lagi Wonwoo menghentikan langkahnya, sebenarnya dia memang belum mengantuk jadi tidak ada salahnya menerima ajakan Jungkook
Akhirnya Wonwoo ikut terduduk di sofa sebelah Jungkook, ia menatap lurus kedepan dan mendesah pelan
Jungkook benar-benar menikmati saat melihat wajah kakaknya yang pasrah seperti ini
"Apa lihat-lihat? Kau mau menyuruhku mengambilnya diruang penyimpanan bawah tanah?!" tandas Wonwoo sedikit kesal
"HAHAHAH-hmmpph" tawa Jungkook tidak bisa selesai karena Wonwoo langsung membekap mulut Jungkook dengan tangannya " Kau mau Eomma bangun hah!"
Jungkook langsung membuat tanda peace ditangannya lalu berdiri, berjalan pelan-pelan ke ruang bawah tanah untuk mengambil wine yang disimpan. Si bungsu Jeon itu mengambil dua botol Wine yang dipendam cukup lama, sudah lama dia tidak minum bersama Wonwoo
Tak
"Cha Hyung! Aku akan mengambil mobil baru mu jika kau mabuk duluan" tantang Jungkook saat menaruh botol wine itu ke meja dan memberi gelas ke Wonwoo
"Dasar brandal kau Jeon Jungkook"
Jungkook mengindikkan bahunya dan mulai mengocok botol itu pelan sebelum membukanya, aroma pekat dari Wine yang dipendam itu benar-benar membuat dua kakak beradik ini hanyut dan tidak sabar
Layaknya bartender handal, Jungkook benar-benar tau cara menuangkan wine itu ke gelas
Dengan wajah sumringah Jungkook memberikan satu gelas yang sudah dituangnya ke Wonwoo
Mereka ber 'cheers' sebelum meminum wine tersebut
.
"Hyung-ah , jujur saja padaku.. Kau sebenarnya gay kan?"
Puk
Bantal sofa itu mendarat mulus di wajah Jungkook "jangan sembarangan bicara, aku bisa merobek mulutmu Jungkook.." ujar wonwoo dengan suara rendahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Her ✔
FanfictionBagaimana rasanya menjadi seorang anak yang dibuang sejak kecil, tanpa orang tua, dia menjalani hidupnya dengan sederhana bersama neneknya yang mengasuhnya sedari kecil. Kehidupan keras sudah dia jalani selama bertahun-tahun tanpa mengeluh Ini cerit...