Author POV
"Dahyun-ah, kau hamil?"
Semua langsung terdiam begitu mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut si bungsu Jeon itu.
Wonwoo langsung melepaskan pelukannya dan beralih ke Jungkook, menyeringai seakan ia memang benar-benar menang dari adiknya itu.
"Kau harus ucapkan selamat pada kakak iparmu Jungkook, sebentar lagi ia akan memberikanmu keponakan dari hasil benihku" tutur Wonwoo penuh sarkastik.
Saat ini kedua tangan Jungkook terkepal , sang ayah yang menyadari adanya langkah awal sebelum terjadinya hal tak diinginkan langsung menarik Jungkook .
"Lepas..Appa!"
"Jungkook sudahlah, kau bisa cari wanita lain diluaran sana" sang bungsu Jeon itu lagi-lagi mendecih, ia sudah sejauh ini mengincar istri kakaknya sendiri dan dengan seenaknya saja ayahnya meminta ia untuk mencari wanita lain.
Dengan kasar Jungkook menghempaskan tangan ayahnya dan berbalik , langkahnya ia hentakkan , bahkan beberapa kursi di meja makan yang Jungkook lewati ia tendang begitu saja untuk melampiaskan rasa tak sukanya. Namun di lain sisi, Jungkook tak bisa menyangkali bahwa kakaknya sudah benar-benar menang.
Dan untuk kesekian kalinya, Dahyun merasa kalau ia lagi-lagi makin merenggangkan hubungan saudara dari Wonwoo dan Jungkook.
Namun lain hal yang Wonwoo tangkap, ia merasa lega karena berhasil menunjukkan pada Jungkook kalau Dahyun mutlak miliknya seorang.
.
.
.
Semenjak kehamilan Dahyun , semua orang didalam lingkup mansion keluarga Jeon sangat memperhatikannya. Ini semua karena Wonwoo yang begitu protektif bahkan saat ia sedang bekerja di kantor. Dalam sehari ia menyempatkan waktu untuk menanyakan kabar Dahyun lewat telepon beberapa kali.
"Wonwoo aku baik-baik saja, tak butuh apapun, dan sedang dalam mood yang baik"
Begitulah jawaban Dahyun setelah menerima telepon dari Wonwoo yang ketiga kalinya untuk hari ini saja, ia langsung menutup sambungan telepon sepihak setelahnya. Pria yang berstatus sebagai suaminya itu menanyakan hal yang sama setiap harinya , Dahyun tau Wonwoo khawatir dan begitu semangat karena ini pertama kalinya ia akan menjadi ayah . Namun bagi Dahyun ini cukup berlebihan, ia hanya hamil, bukan lumpuh ataupun sakit keras sehingga terus diperhatikan dan ditanyakan seperti ini. Bahkan ada 3 pelayan yang tak pernah keluar dari kamarnya, membuat Dahyun tak bebas melakukan apa yang ia inginkan.
Dahyun begitu ingin melakukan olahraga atletik diluar ruangan dibanding yoga bersama ibu mertuanya. Namun ia kini adalah menantu keluarga Jeon yang begitu cukup mendapat sorotan orang-orang penting diluar sana, bukan lagi perempuan yang tak kenal image dan selalu memukuli semua yang dianggap mengganggu baginya.
Merasakan punggungnya sedikit pegal, Dahyun sedikit memutar pinggangnya , namun hal itu malah membuat salah satu pelayan disana menghampiri ranjangnya.
"Apa perlu kupanggilkan dokter kandungan kesini nyonya?"
Hampir saja Dahyun ingin mengumpati gadis yang lebih muda didepannya ini namun ia tahan. Alhasil Dahyun hanya menggeleng pelan, "kau duduklah kembali, aku tidak apa-apa" utar Dahyun.
Dahyun kembali menatap keluar jendela, duduk layaknya ratu seperti ini tidak membuatnya nyaman apalagi senang. Dahyun merasa Wonwoo benar-benar overprotective padanya .
Ceklek
Suara pintu langsung membuyarkan lamunan Dahyun, ia melihat seseorang yang masuk-masuk saja dengan wajah tak bersalahnya, siapa lagi kalau bukan Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Her ✔
FanfictionBagaimana rasanya menjadi seorang anak yang dibuang sejak kecil, tanpa orang tua, dia menjalani hidupnya dengan sederhana bersama neneknya yang mengasuhnya sedari kecil. Kehidupan keras sudah dia jalani selama bertahun-tahun tanpa mengeluh Ini cerit...